Minggu, 20 Februari 2011

Mempersiapkan Masalah

Bismillaahirrohmaanirrohiim…

Hari ini, benar-benar ingin menjauh dari segala pernak-pernik yang berhubungan dengan kuliah. Saat ini saja..untuk merefleksikan hati dan bercengkrama dengan masalah..(efek UAS PTI kemarin sepertinya.. :D). Eit, tenang dulu sahabat...tak akan kubuat tulisan ini sia-sia, Insya Alloh..

Sebelum masuk ke topik inti (halaah... -_-“ ). Yuk kita kendurkan dulu ketegangan yang menghimpit kita dengan istighfar..sudah?! baiklah, tulisan ini hanya boleh dibaca oleh pihak-pihak yang mencintai senyum..hehe, ^^

Sahabat, pernahkah kita mempersiapkan sebuah masalah?
(lho ko masalah dipersiapkan? bukannya kita harus memberantas si masalah itu biar hati kita tenang?)

Oh,tidak bissa..!! maksudnya gini lho sahabatku, saya bantu dengan ilustrasi ya..

Misalkan, saya membayangkan kalau suatu hari nanti Alloh mengundang saya untuk berkunjung ke Baitulloh (Amiin Yaa Robb..) dengan rizki yang tidak diduga-duga. Tentunya pada saat itu saya akan sangat bersyukur, dan tanpa tedeng aling-aling langsung menerima undangan itu. Saya pun mulai membayangkan perjalanan indah saya ketika menaiki pesawat dengan jama’ah lain. Tapi tiba-tiba saya ingat kalau saya takut akan ketinggian!! (bukankah ini masalah?). Jelas saya tidak ingin membatalkan perjalanan ibadah yang sungguh sudah saya rindukan sejak lama hanya karena phobia ketinggian. Seketika itu otak saya pun mulai beraksi mencari solusi, membuat peta yang dapat mengantarkan saya menuju pintu keluar dari masalah itu. Pokoknya saya harus jadi pergi! Dan..taraaaaa, lampu ide pun menyala :D setelah mencoba mempelajari masalah, dan menyesuaikannya dengan kondisi yang ada, akhirnya saya menemukan jalan keluarnya yaitu saya tidak boleh duduk tepat disamping jendela pesawat. Yap, alhamdulillah masalah ini selesai dan solusi pun didapat.

Nah, sekarang sudah terbayang bukan apa itu “mempersiapkan masalah”?

Ya, terkadang ketika sedang merencanakan sesuatu seringkali kita tertahan oleh masalah-masalah yang kita bayangkan sendiri. Padahal masalah-masalah itu belum tentu terjadi, hanya saja seringkali kita ditakuti oleh ketidaksiapan kita dalam menghadapi masalah di kemudian hari. Tapi bersyukurlah sahabatku, disadari atau tidak saat sedang membayangkan sebuah masalah..hati dan pikiran kita secara spontan akan mencari jalan keluar sebagai langkah antisipasi. Betul?

Dalam sebuah buku, saya menemukan sebuah kalimat hikmah yang menggugah semangat saya. Begini bunyinya..

”Masalah adalah kesempatan untuk beristirahat, lalu bangkit dan berubah.”


Awalnya saya bingung kenapa harus dikatakan kesempatan untuk beristirahat? setelah saya renungi, ternyata memang benar..jika kita mampu menghadapi masalah dengan bijak, maka ia akan mengantarkan kita menuju sebuah pencerahan, menyingkap kabut yang menghalangi kemudahan..agar sadar kemana kita harus bersandar, mentafakuri kelemahan diri dan mengakui kebesaran Alloh Robbul Izzati yang menjanjikan jalan keluar dari setiap ujian masalah kita. Ujian adalah tarbiyah dari Alloh, apakah kita kan sabar ataupun sebaliknya.. (The Zikr)

“Kini, dengan yakin kukatakan..masalah itu nikmat!!dengannya kutelusuri kesalahan-kesalahan yang ada dalam diri ini, karenanya aku pun semakin mendekatkan diri pada Alloh..sungguh nikmat yang luar biasa.”


Selamat merangkum hikmah sahabat....semoga catatan yang sangat sederhana ini bermanfaat. Afwan, jika ada kata yang sia-sia..

Baiklah..masih dalam keadaan tersenyum ya, saya akhiri tulisan ini dengan sebuah do’a..

“Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (QS Al-Israa : 80)


Amiin Yaa Robbal ‘alamiin..

Barokallohu fiikum..^^

(Untukmu Saniku, Alloh tak pernah membatasi nikmat yang ia berikan untuk kita. Semangat ya.. \^_^/
Untukmu adikku, Azka..hikmah itu terhampar luas dan kaulah penentunya, akan disimpan dengan iman atau dibiarkan terserak begitu saja. Dari Ummi, abi dan dirimu, kutemukan sejatinya perjuangan.. \^_^/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mempersiapkan Masalah

Bismillaahirrohmaanirrohiim…

Hari ini, benar-benar ingin menjauh dari segala pernak-pernik yang berhubungan dengan kuliah. Saat ini saja..untuk merefleksikan hati dan bercengkrama dengan masalah..(efek UAS PTI kemarin sepertinya.. :D). Eit, tenang dulu sahabat...tak akan kubuat tulisan ini sia-sia, Insya Alloh..

Sebelum masuk ke topik inti (halaah... -_-“ ). Yuk kita kendurkan dulu ketegangan yang menghimpit kita dengan istighfar..sudah?! baiklah, tulisan ini hanya boleh dibaca oleh pihak-pihak yang mencintai senyum..hehe, ^^

Sahabat, pernahkah kita mempersiapkan sebuah masalah?
(lho ko masalah dipersiapkan? bukannya kita harus memberantas si masalah itu biar hati kita tenang?)

Oh,tidak bissa..!! maksudnya gini lho sahabatku, saya bantu dengan ilustrasi ya..

Misalkan, saya membayangkan kalau suatu hari nanti Alloh mengundang saya untuk berkunjung ke Baitulloh (Amiin Yaa Robb..) dengan rizki yang tidak diduga-duga. Tentunya pada saat itu saya akan sangat bersyukur, dan tanpa tedeng aling-aling langsung menerima undangan itu. Saya pun mulai membayangkan perjalanan indah saya ketika menaiki pesawat dengan jama’ah lain. Tapi tiba-tiba saya ingat kalau saya takut akan ketinggian!! (bukankah ini masalah?). Jelas saya tidak ingin membatalkan perjalanan ibadah yang sungguh sudah saya rindukan sejak lama hanya karena phobia ketinggian. Seketika itu otak saya pun mulai beraksi mencari solusi, membuat peta yang dapat mengantarkan saya menuju pintu keluar dari masalah itu. Pokoknya saya harus jadi pergi! Dan..taraaaaa, lampu ide pun menyala :D setelah mencoba mempelajari masalah, dan menyesuaikannya dengan kondisi yang ada, akhirnya saya menemukan jalan keluarnya yaitu saya tidak boleh duduk tepat disamping jendela pesawat. Yap, alhamdulillah masalah ini selesai dan solusi pun didapat.

Nah, sekarang sudah terbayang bukan apa itu “mempersiapkan masalah”?

Ya, terkadang ketika sedang merencanakan sesuatu seringkali kita tertahan oleh masalah-masalah yang kita bayangkan sendiri. Padahal masalah-masalah itu belum tentu terjadi, hanya saja seringkali kita ditakuti oleh ketidaksiapan kita dalam menghadapi masalah di kemudian hari. Tapi bersyukurlah sahabatku, disadari atau tidak saat sedang membayangkan sebuah masalah..hati dan pikiran kita secara spontan akan mencari jalan keluar sebagai langkah antisipasi. Betul?

Dalam sebuah buku, saya menemukan sebuah kalimat hikmah yang menggugah semangat saya. Begini bunyinya..

”Masalah adalah kesempatan untuk beristirahat, lalu bangkit dan berubah.”


Awalnya saya bingung kenapa harus dikatakan kesempatan untuk beristirahat? setelah saya renungi, ternyata memang benar..jika kita mampu menghadapi masalah dengan bijak, maka ia akan mengantarkan kita menuju sebuah pencerahan, menyingkap kabut yang menghalangi kemudahan..agar sadar kemana kita harus bersandar, mentafakuri kelemahan diri dan mengakui kebesaran Alloh Robbul Izzati yang menjanjikan jalan keluar dari setiap ujian masalah kita. Ujian adalah tarbiyah dari Alloh, apakah kita kan sabar ataupun sebaliknya.. (The Zikr)

“Kini, dengan yakin kukatakan..masalah itu nikmat!!dengannya kutelusuri kesalahan-kesalahan yang ada dalam diri ini, karenanya aku pun semakin mendekatkan diri pada Alloh..sungguh nikmat yang luar biasa.”


Selamat merangkum hikmah sahabat....semoga catatan yang sangat sederhana ini bermanfaat. Afwan, jika ada kata yang sia-sia..

Baiklah..masih dalam keadaan tersenyum ya, saya akhiri tulisan ini dengan sebuah do’a..

“Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (QS Al-Israa : 80)


Amiin Yaa Robbal ‘alamiin..

Barokallohu fiikum..^^

(Untukmu Saniku, Alloh tak pernah membatasi nikmat yang ia berikan untuk kita. Semangat ya.. \^_^/
Untukmu adikku, Azka..hikmah itu terhampar luas dan kaulah penentunya, akan disimpan dengan iman atau dibiarkan terserak begitu saja. Dari Ummi, abi dan dirimu, kutemukan sejatinya perjuangan.. \^_^/ )