Selasa, 24 Februari 2009

ANTARA MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN DAN PERJUANGAN MENCARI ILMU…..

“Teu kudu sakola luhur-luhur teuing,Jang! Nu penting mah bisa neangan duit sing loba! Jang naon sakola oge, ari hasilna ngan saukur macul deui mah!” ujar seorang nenek pada cucunya.
Pernah dengar komentar kaya gini? Kalo misalkan kita yang dinasihati seperti itu, apa perasaan kita? Ugh, yang pasti mah bete banget. Lagian apakah kesuksesan kita dalam menuntut ilmu harus ditandai dengan bekerja yang ngehasilin duit gede? Gak lha yaw!!!
Menuntut ilmu sangatlah diwajibkan bagi setiap muslim. Satu orang yang berilmu lebih baik dari seratus orang ahli ibadah. Bahkan Allah berjanji, akan meninggikan derajat orang yang berilmu dan akan memudahkan jalannya ke surga.
Ilmu gak akan habis dilindas zaman sobat! Bahkan sampai kita meninggal pun pahala ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir pada kita. Manfaat ilmu bisa menembus ratusan bahkan ribuan generasi. Sedangkan harta, paling cuma mentok sampe tujuh turunan. Manfaat ilmu jauh lebih tinggi kalo hanya diukur dengan keuntungan materi. Jika kita perhatikan, ternyata daya saing keilmuan generasi muslim saat ini, jauh lebih merosot dibanding keilmuan kaum muslim masa lampau. Penyebab utamanya hanya karena pemikiran kita bahwa ilmu yang kita cari hanyalah untuk mendapatkan keuntungan materi yang banyak.
Menuntut ilmu yang hanya bertujuan untuk mengeruk keuntungan materi , apa pun bentuknya tidak akan kekal dan tidak akan pernah menumbuhkan manfaat yang besar bagi diri kita maupun orang lain. Gak aneh kalo banyak anak pelajar yang merasa sulit ngedapatin kerja setelah mereka lulus. Mereka merasa putus asa duluan karena tuntutan balik modal setelah lulus sehingga tidak dapat memotivasi mereka, untuk terus bersemangat dalam memecahkan ilmu yang rumit dan menghasilkan karya baru. Apalagi biaya sekolah zaman sekarang yang muahal banget. Ukh, kayanya bikin mereka tambah puyeng aza. Entah darimana dan dari siapa kita ditanamkan bahwa tujuan sekolah yang tinggi adalah supaya kita mendapatkan gaji yang gede and kerjaan yang bagus.
Ilmu yang digali karena kesungguhan hati dan kesadaran yang penuh bahwa ilmu jauh lebih bermanfaat bagi harkat hidup kemanusiaan daripada menuntut ilmu sekedar ingin mendapat uang yang banyak, jauh lebih tinggi derajatnya dimata Allah. Lihat saja ilmu matematika dan astronomi yang digagas oleh Abul Wafa Muhammad al Buzjani di abad 940 M, ilmu optik yang ditemukan oleh Ibnu Haitam, Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan yang menemukan ilmu kimia, atau al-Khawarizmi penemu angka nol, dan serentetan penemu lainnya. Kerja keras mereka, sangatlah kita rasakan manfaatnya setelah beribu-ribu tahun lamanya mereka meninggal. Gagasan mereka, telah membuat manusia saat ini lebih maju, bisa ekspedisi ke luar angkasa, bahkan melakukan rekayasa genetika. Itulah pencarian ilmu yang sebenar-benarnya, demi menguak misteri kehidupan dan kemajuan peradaban manusia. Dengan bantuan tangan Allah, ilmu tersebut telah sampai manfaatnya pada berlapis-lapis manusia di seluruh penjuru dunia.
Bukan hanya kita yang dituntut untuk sadar dalam mencari ilmu, bahkan pemerintah pun berkewajiban memenuhi sarana-sarana pendidikan, sistemnya, dan orang-orang yang digaji untuk mendidik kita. Negara Islam sangatlah menghargai pendidikan. Contohnya mereka menerapkan sistem bebas biaya. Seperti Madrasah Al-Muntashiriah di Baghdad yang setiap siswanya menerima beasiswa berupa emas seharga 1 dinar (1 dinar = 4.25 gr emas). Selain itu,kebutuhan hidup mereka pun dijamin sepenuhnya oleh negara. Subhanallah, sungguh sejahteranya sistem pendidikan di negeri sana.
Beda banget sama sistem pendidikan di negara kita ini. Mulai dari biaya sekolah yang mahal, fasilitas belajar mengajar yang kurang memadai, atau nasib pengajarnya, selalu ada masalah. Selain itu, kurikulum nasional pun gak mampu mengatasi jutaan lulusan SMA yang terpaksa menganggur, karena tidak memiliki keterampilan untuk berwirausaha dan bekerja.
So, hayu ah, kita cari ilmu sebanyak-banyaknya. Yang penting kita selalu ikhlas dalam mencari ilmu, sabar menghadapi ujian ketika menimba ilmu and jangan malas-malasan. Insya Allah, ilmu yang kita cari gak bakalan sia-sia. Selain itu, kita harus bisa berbuat dan melihat dari sisi pandang baru, bahwa ilmu demi materi bukanlah tujuan satu. Ada sisi pandang lain yang lebih besar yaitu ilmu bisa merubah sesuatu yang gak baik menjadi lebih baik. Kita harus menerapkan sifat kerja keras dalam diri kita, seperti kerja kerasnya para Ilmuwan Islam demi kemajuan ilmu kaumnya. Sehingga pelajar Indonesia bisa lebih kreatuf dan maju and gak ketinggalan terus oleh negara-negara lain…Ok!!!
SEMANGATTTT…..

Om Rian…

Pagi ini hujan semakin deras. Kubuka jendela kamar, dinginnya udara membuatku sangat menggigil. Segera kupakai mantel biru kesukaanku, lalu aku pun kembali mendekati jendela. Kuperhatikan air hujan yang berjatuhan, Ada rasa rindu terbersit di hati setelah 4 bulan lamanya hujan tak menyapaku. “ Terima kasih Allah, Kau telah akhiri kemarau yang panjang ini.” gumamku dalam hati.
Tiba-tiba HP-ku berderit, nyaris mengagetkanku. Segera kuraih Nokia 6600 kesayanganku.
“ Hallo..! Assalamualaikum, ada apa Bunda?” sapaku
“ Waalaikumsalam, Dinda! Gak ada apa-apa ko. Kamu udah sarapan belum?” Tanya Bunda di seberang sana.
“ Baru aja mu sarapan! Bunda kapan pulang? Dinda kesal ni sendirian terus di rumah!”
“ Bunda juga belum tau! Paling 1 atau 2 minggu lagi, Bunda pulang. Kan ada Bi Inah, masa kesal si?”
“ Tadi pagi Bi Inah pulang, katanya Mang Asep sakit. Ah Bunda! Ko pulangnya lama banget si? Oya Bun, boleh gak Dinda ajak Tiara nginap disini? Dinda kan takut tidur sendirian!”
“ Ya udah, boleh ko! Udah dulu ya, workshopnya udah dimulai tuh! Assalamualaikum, hati-hati di rumah ya sayang!”
“ Waalaikumsalam, sama-sama, Bun!” jawabku sambil menyimpan HP.
*****
“ Duh, Tiara mana ya? Ko belum datang juga?”
Tiba-tiba…( Tok..tok..tok..) “ Nah, pasti Tiara!” ujarku sambil membukakan pintu.
“ Tiara, kamu ko lama ba…. Om Rian??? Ko Om pulang? bukannya kemarin Om masih di Australia??” tanyaku kaget..
“ Assalamualaikum Dinda! kamu kaget ya? Maaf, Om gak sempat ngasih tau kamu kalo Om mu pulang! kebetulan Om libur kuliah satu bulan. Di Australia kan lagi musim semi!” ujar Om Rian.
“ Waalaikumsalam! Iya ni, Om Rian bikin Dinda kaget aja. O.. gitu ya! masuk yu Om.”
“ Makasih, Bunda sama Ayah kemana? Rumah ko sepi?”
“ Bunda ma Ayah lagi dinas di luar kota, jadinya Dinda sendirian di rumah! Eh..taunya Om datang, Dinda seneng banget lo Om! Dinda kangen banget ma Om. Ya udah, Om istirahat dulu gih! Terus jangan lupa mandi, badan Om bau banget!”
“ Ye…ni anak! Orang baru datang, langsung disuruh mandi.”
“ Aduh… ampun! Jangan nyubit donk, baru datang udah nyebelin!”
Om Rian pun masuk kamarnya sambil nyengir. Kuperhatikan dia sampai pintu. MasyaAllah, kepala Om Rian ko berdarah?? Aku pun segera mendekatinya, terlihat darah segar membasahi rambutnya. Ya Alloh… ada apa dengan Om Rian? Aku nyaris berteriak, kaget. Tapi tiba-tiba HPku bergetar ‘1 new message’ “ Din, kayanya aku ga jadi ke rumah kamu. Ibu ngadak-ngadak sakit, gak apa-apa kan Din? Sorry!”. Kubaca SMS dari Tiara, aku pun segera membalasnya.
“ Din, tolong dong jemur handuk Om!” teriak Om Rian dari kamar, refleks aku pun kaget.
“ Iya Om, sebentar! Dinda lagi balas SMS teman dulu ni, lagian diluar kan hujan!”
“ Cie…teman apa teman? jadi curiga nih. Kamu punya pacar ya? Ya udah, Om gak jadi jemur handuknya deh!”
“ Ye.. main curigaan aja! Pacar??? Gak juga ko! Nah..gitu donk, Dinda kan gak jadi repot.”
“ Dinda keponakan Om yang cantik, bukannya Om curiga! Tapi, Om mu pesan ma kamu. Kamu harus belajar yang benar, jangan dulu deh pacaran! Kalo kamu udah sukses kan enak. Jodoh mah tar juga datang sendiri, Okey!” nasihat Om Rian
“ Iya Omku yang baik, Dinda mau belajar yang benar and gak bakalan pacaran dulu deh!” janjiku sama Om Rian.
“ Oya Din, jalan-jalan keluar yuk! Om lapar ni.. gimana kalo kita ke restoran Sunda. Om kangen banget ma pasakan Sunda. Lagian di Australia mah makanannya gak bersahabat di lidah, gak variatif juga menurut om.” keluh Om Rian
“ Iya ni, Dinda juga lapar. Yu akh…. Eh, bentar dulu Om! Kesananya pake apa? Pake motor Dinda aja ya!”
“ Ya udah, kamu ambil kuncinya gih! Biar Om yang nyetir.”
Aku segera berlari ke kamar untuk mengambil kunci. Kuberikan kunci motorku pada Om Rian. Om Rian pun langsung tancap gas.
Setibanya di restoran, kami disambut hangat oleh para pelayan. Karena perut kami udah keroncongan banget, kami segera memesan makanan and langsung makan. Kulihat Om Rian makan dengan lahap. Tapi… darah yang tadi aku lihat di kepalanya ko hilang??? Lagian, kenapa wajahnya pucat ??? Akh, mungkin cuma kecapain, jarak Australia-Indonesia kan jauh banget. Tapi darah itu bikin aku makin penasaran.
“ Din, ko malah melongo sih? Ayo makan!” tiba-tiba Om Rian membuyarkan lamunanku.
“ Eh...i…iya Om!” jawabku.
Setelah perut kami terisi penuh, kami pun segera pulang. Sepanjang perjalanan, aku terus memikirkan kejadian itu. Akhirnya kuputuskan untuk menanyakannya sama Om Rian, nanti setibanya di rumah.
“ Ukh, masuk yu ah Din! Om udah kedinginan banget nih!” ajak Om Rian setelah menyimpan motorku di garasi.
Kami segera menuju ruang tengah dan segera menonton kartun Tom and Jerry. Ternyata selera Om Rian masih kaya anak kecil. Tiba-tiba, aku teringat akan niatku tadi,
“ Om, wajah Om ko pucat banget? Om cape ya? istirahat dulu gih, Dinda ambilin selimut ya biar Om gak kedinginan.” Tawarku.
“ Gak usah Din, disini udah hangat ko! Om pucat ya? Tapi, Om gak apa-apa ko. Swear…!”
“ Oh… ! tapi, boleh gak Dinda nanya sesuatu ma Om????”
“ Emang kamu mu nanya apa Dinda? kayanya serius banget ni!”
“ Gini… tadi, Dinda ngeliat darah di kepala Om! Om sakit ya???”
“ Akh, kamu salah liat kali! Coba deh perhatiin sekarang, apa kepala Om masih ada darahnya? Gak kan?”
“ Iya si! Tapi, tadi Dinda bener-bener liat ko Om!”
“ Ya udah, jangan terlalu dipikirin. Mungkin kamu cuma berhalusinasi!” pinta Om Rian.
“ Tapi, Dinda khawatir banget sama Om!”
“ Udah…! tuh liat, kartunnya lucu banget!”
Aku pun segera membalikan kepalaku ke arah TV. Tapi, rasa penasaran itu mendorongku untuk bertanya sekali lagi sama Om Rian. Sayang, Om Rian tidur. Akhirnya kuurungkan niat tersebut. Kupandangi Om Rian, dia memang sosok cowo yang ideal. Bayangin deh, punya wajah ganteng, soleh, bahkan otaknya pun bener-bener kaya Einstein. Kuliahnya aja di Trinity College Melbourne Australia, dapat beasiswa lagi. Wow… keren banget kan! Pasti banyak cewe yang naksir. Ah, kalau aja aku punya suami kaya Om Rian, pasti aku bangga banget. He… masih anak SMP ko udah mikirin nikah ya??
Saking serunya ngelamun, gak terasa aku jadi pengen ikutan tidur.
*****

( Tok…Tok…Tok ) tiba-tiba sebuah ketukan pintu membangunkanku. Tapi, Om Rian mana ya? ah, mungkin lagi sholat. Kebetulan aku lagi haid, jadinya aku gak sholat. Ketukan pintu itu terdengar lagi, aku pun segera menuju ruang tamu dan membukakan pintu.
“Bunda….?”
Seketika itu Bunda langsung memelukku.
“ Ada apa Bunda? Bunda ko nangis? Lagian kenapa Bunda udah pulang? bukannya tadi Bunda bilang seminggu lagi?” tanyaku sewot
“ Sayang, Bunda harap kamu gak kaget dengar berita yang Bunda bawa!”
“ Ada apa si? Dinda bingung ni Bun!”
Bunda pun segera mengajakku duduk di sofa.
“ Sayang, semalam Om Rian kirim E-mail sama Bunda katanya hari ini dia mu pulang. Tapi, barusan Bunda dapat telepon dari bandara di Australia. Katanya pesawat yang Om Rian naiki tergelincir. Dan Om Rian…Om Rian meninggal Dinda, hiks…” cerita bunda sambil terus menangis.
“ Ah, mereka salah liat mungkin Bun! Om Rian udah datang ko..liat aja deh Bun!” segera kutarik tangan Bunda menuju kamar Om Rian akan kutunjukan bukti kalo Om Rian benar-benar sudah pulang.
Tapi, hatiku sungguh kaget. Kamar Om Rian masih seperti dulu sebelum dia pulang. Langsung kuperiksa lemari Om Rian, kosong… Lalu, koper yang tadi aku simpan mana? Merasa belum yakin, aku pun mengajak Bnda ke ruang tengah, yang ada cuma bantal yang tadi kupakai. Bungkus Phitato yang tadi Om Rian makan ko gak ada??? Om Rian dimana???
Seketika itu darahku seakan berhenti mengalir. Astaghfirulloh… Om Rian…!Aku pun memeluk Bunda dengan erat dan menangis sejadi-jadinya.



(Cerpen Nisa yang pertama nih…waktu itu masih kelas 2 SMP…Afwan ya kawan kalo alurnya masih ga nyambung..he2)

Senin, 23 Februari 2009

Hujan dan Kadar Curahannya

"Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antar (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, ..."(QS An-Nur [24]:43)

Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan mendapatkan temuan yang mengejutkan berkenaan dengan proses pembentukan awan hujan. Terbentuknya awan hujan yang mengambil bentuk tertentu, terjadi melalui sistem dan tahapan tertentu pula. Tahap-tahap pembentukan kumulonimbus, sejenis awan hujan, adalah sebagai berikut:

* Tahap pertama adalah pergerakan awan oleh angin. Awan-awan dibawa, dengan kata lain, ditiup oleh angin.
* Tahap kedua adalah pembentukan awan yang lebih besar: Kemudian awan-awan kecil (awan kumulus) yang digerakkan angin, saling bergabung dan membentuk awan yang lebih besar.
* Dan tahap ketiga berupa pembentukan awan yang bertumpang tindih. Ketika awan-awan kecil saling bertemu dan bergabung membentuk awan yang lebih besar, gerakan udara vertikal ke atas terjadi di dalamnya meningkat. Gerakan udara vertikal ini lebih kuat di bagian tengah dibandingkan di bagian tepinya. Gerakan udara ini menyebabkan gumpalan awan tumbuh membesar secara vertikal, sehingga menyebabkan awan saling bertindih-tindih. Membesarnya awan secara vertikal ini menyebabkan gumpalan besar awan tersebut mencapai wilayah-wilayah atmosfir yang bersuhu lebih dingin, di mana butiran-butiran air dan es mulai terbentuk dan tumbuh semakin membesar.

Ketika butiran air dan es ini telah menjadi berat sehingga tak lagi mampu ditopang oleh hembusan angin vertikal, mereka mulai lepas dari awan dan jatuh ke bawah sebagai hujan air, hujan es, dan sebagainya.

Fakta lain yang diberikan dalam Alquran mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az-Zukhruf sebagai berikut, ""Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)." (QS Az-Zukhruf [43]: 11).


Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 trilyun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut "ukuran atau kadar" tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.


Per tahunnya, air hujan yang menguap dan turun kembali ke Bumi dalam bentuk hujan berjumlah tetap, yakni 513 triliun ton. Jumlah yang tetap ini dinyatakan dalam Alquran dengan menggunakan istilah "menurunkan air dari langit menurut kadar". Tetapnya jumlah ini sangatlah penting bagi keberlangsungan keseimbangan ekologi dan, tentu saja, kelangsungan kehidupan ini. Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Alquran.


Sumber: http://www.republika.co.id

Kegelapan dan Gelombang di Dasar Lautan

Pengukuran yang dilakukan dengan teknologi masa kini berhasil mengungkapkan bahwa antara 3 hingga 30 persen sinar matahari dipantulkan oleh permukaan laut. Jadi, hampir semua tujuh warna yang menyusun spektrum sinar matahari diserap satu demi satu ketika menembus permukaan lautan hingga kedalaman 200 meter, kecuali sinar. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak dijumpai sinar apa pun. Fakta ilmiah ini telah disebutkan dalam ayat ke-40 surat An-Nuur sekitar 1400 tahun yang lalu.


"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (QS An-Nuur [24]: 40)

Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans. Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)

Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.


Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam" digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Alquran, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.

Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An-Nuur "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan…" mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Alquran yang lain.

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang "terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda." Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya.

Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205)

Pernyataan-pernyataan dalam Alquran benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An-Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Alquran adalah kalam Allah.

Sumber: http://www.republika.co.id, 01 Februari 2008

Biomimetika: Ibrah dari desain alam

"Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya" (QS An Nahl [16]: 66).

Sebelum ilmuwan serta pakar penelitian dan pengembangan memulai suatu proyek baru, mereka biasanya mencari contoh atau model pada makhluk hidup, dan meniru sistem dan desain makhluk hidup tersebut. Dengan kata lain, mereka mengamati dan mempelajari rancangan-rancangan yang diciptakan di alam oleh Allah, dan, setelah terilhami olehnya, mereka pun lalu mengembangkan teknologi baru mereka sendiri. Pendekatan ini telah melahirkan biomimetics atau biomimetika, cabang baru ilmu pengetahuan yang mencoba meniru makhluk hidup. Baru-baru ini, cabang ilmu pengetahuan ini telah secara luas diterapkan dalam dunia teknologi.

Biomimetika mengacu pada seluruh bahan, perlengkapan, cara kerja, dan sistem yang dibuat manusia untuk meniru sistem yang ada di alam. Masyarakat ilmiah kini merasakan kebutuhan yang sangat besar terhadap perangkat semacam itu, khususnya dalam bidang nanoteknologi, teknologi robot, kecerdasan buatan, kedokteran, dan militer. Biomimikri pertama kali dikemukakan oleh Janine M Benyus, seorang penulis dan pengamat ilmiah dari Montana. Gagasan ini kemudian dikaji oleh oleh banyak orang dan mulai dapat diterapkan dalam sejumlah hal.

David Oakey, perancang strategi produk untuk Interface Inc, sebuah perusahaan yang menerapkan desain di alam untuk meningkatkan mutu produk dan produktivitas, mengatakan, Alam adalah guru saya untuk bisnis dan desain, sebuah panutan cara hidup. Sistem yang dimiliki alam telah bekerja dengan baik selama jutaan tahun Biomimikri adalah sebuah cara belajar dari alam.

Para ilmuwan yang mulai menyukai gagasan yang cepat menyebar ini mempercepat kajian mereka dengan menggunakan desain yang tak tertandingi dan tanpa cacat yang dimiliki alam sebagai contoh acuan. Dengan menggunakan sistem di alam sebagai contoh acuan, kita dapat menciptakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan yang digunakan saat ini.

Janine M Benyus, yang percaya bahwa model-model di alam sepatutnya ditiru, dan memberikan sejumlah contoh berikut dalam bukunya, Biomimicry: Innovation Inspired by Nature (Biomimikri: Karya Baru yang Terilhami oleh Alam): burung kolibri melintasi Teluk Mexico dengan menghabiskan kurang dari 3 gram bahan bakar; capung mampu bermanuver melebihi helikopter tercanggih kita; sistem pemanas dan pengatur udara di dalam sarang rayap jauh lebih baik dari segi perangkat dan penggunaan energi dibandingkan buatan manusia; pemancar frekuensi tinggi kelelawar bekerja lebih baik dan lebih peka daripada sistem radar kita sendiri; ganggang penghasil cahaya mencampur aneka zat kimia untuk menjadikan tubuh mereka bercahaya; ikan dan katak Kutub Utara membeku padat dan kemudian dapat hidup kembali, karena mampu menjaga organ tubuhnya dari kerusakan akibat proses pembekuan es; dan bunglon dan gurita dengan cepat mengubah pola dan warna kulit mereka untuk menyelaraskan diri dengan lingkungan sekitar.

Cara kerja dan rancangan makhluk hidup di alam yang mengagumkan ini, sebagian kecil di antaranya telah kita sebut, berkemungkinan dikembangkan untuk memperkaya teknologi di beragam banyak bidang. Kemungkinan pengembangan ini menjadi semakin tampak nyata seiring dengan semakin bertambahnya perbendaharaan pengetahuan dan sarana teknologi kita.

Seluruh satwa memiliki banyak ciri dan sifat yang memukau manusia. Sebagian memiliki bentuk hidrodinamik yang sangat baik yang memungkinkan mereka bergerak di perairan, dan sebagian lagi menggunakan pengindraan yang terlihat sangat asing bagi kita. Kebanyakan dari ini semua adalah sifat-sifat yang baru dijumpai pertama kali oleh para peneliti, atau, lebih tepatnya, yang hanya mereka temukan baru-baru ini saja. Seringkali, para ilmuwan terkemuka dari bidang-bidang seperti teknologi komputer, teknik mesin, elektronika, matematika, fisika, kimia, dan biologi sangat dibutuhkan untuk saling dipertemukan dalam rangka meniru satu sifat saja dari suatu makhluk hidup.

Para ilmuwan takjub ketika menghadapi kenyataan bahwa rancang bangun dan sistem tak tertandingi yang mereka temukan seiring dengan bergantinya hari. Mereka mewujudkan kekaguman ini dan menjadi terilhami untuk membuat beragam teknologi baru untuk kemaslahatan umat manusia. Kini kita menyaksikan teknologi yang sedang berkembang, yang sedikit demi sedikit menemukan keajaiban-keajaiban penciptaan dan menerapkan desain luar biasa yang dimiliki makhluk hidup, sebagaimana yang terjadi pada biomimetika. Subhanallah, Maha Suci Allah.

Sumber: http://www.republika.co.id, 28 Desember 2007

Minggu, 22 Februari 2009

Kisah 2 ekor kodok

KISAH 2 EKOR KODOK

Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Malangnya, dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Kodok-kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati.

Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.

Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati.

Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha
dan mati saja.

Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil. Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.

Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?" Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan
bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli.

Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut.

Apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas?

Kata-kata positif yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari. Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa yang akan diucapkan.

Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan.

Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya
bangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, kemalangannya.

Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh

van.9f.com

Berpikir Sederhana

Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa hasil buruan yang paling besar, yaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak pakai anjing pelacak atau jaring penyerat, tetapi menunggu di balik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.

Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan terbang hinggap di atas pohon kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, kelelawar itu pasti bisa diperolehnya. Tetapi si pemburu berpikir, "untuk apa merepotkan diri dengan seekor kelelawar? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar?"

Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti di depannya bahkan menjilat-jilat ujung tombaknya tetapi ia berpikir, "Ah, hanya seekor kancil, nanti malah tidak ada yang makan, sia-sia." Agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburupun mulai siaga penuh,tetapi ternyata, ah... kijang. Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia menunggu, tetapi tidak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur.

Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi ia sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget. Spontan ia berteriak, Rusa!!!" sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.

Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami. Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.

Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup, yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang alim, baik, pintar dan sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.

Mencari Kebahagiaan

Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti. Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati. Untuk menyadari, betapa ia dicintai.Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri. Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.

Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha
meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada. Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.

Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri. Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata ada teman yang sejati. Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan. Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan nomor satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri kita sendiri. Jikalau berharap dari orang lain, maka bersiaplah untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk dikhianati. Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri,mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.

Percayalah kepada Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati. Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari. Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.

Senin, 16 Februari 2009

HIKMAH...

MUTIARA MOTIVASI..
Orang bijak akan selalu belajar kapanpun ia sanggup, sementara orang bodoh hanya akan belajar ketika ia terpaksa.

Seseorang memang tidak bisa mengubah nasibnya dalam semalam, namun perubahan nasibnya dapat dimulai sejak malam itu.

Satu mesin dapat menggantikan fungsi 50 orang dengan skill yang biasa-biasa saja. Namun tidak ada satu mesinpun yang dapat menggantikan fungsi orang yang memiliki keahlian luar biasa.

Jika orang yang anda kenal atau buku yang anda baca masih sama, mungkin dalam lima tahun kedepan nasib anda juga akan sama.

Jadilah orang yang baik tetapi jangan bodoh, jadilah orang tegas tapi jangan kasar, jadilah orang yang bijak tapi jangan lemah.

( sumber : A.N Ubaedy, "Berkarir di Era Global", Elexmedia Jakarta).


SYUKUR....

Ada dua hal yang kadang membuat kita lupa untuk bersyukur, pertama terlalu fokus pada apa yang kita inginkan dan melupakan apa yang telah kita dapatkan. Sesungguhnya apa yang kita inginkan belum tentu baik untuk diri kita, namun apa yang telah kita dapatkan itu adalah yang terbaik untuk kita.

Kedua, terlalu sering membanding-bandingkan apa yang tidak kita miliki dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Seharusnya bandingkanlah apa yang kita miliki dengan apa yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Kalau dua perkara diatas dapat kita atasi dengan benar, maka subhanallah…. ternyata hidup ini akan senantiasa dipenuhi dengan rasa syukur.

HATI...
Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta

Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang

Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan

Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan

Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.

Semuanya itu haruslah berasal hatimu.

Kamis, 12 Februari 2009

My-Poetry

SesaL
Ada serunai kisah pilu yang kuingat
Kisah sebuah pagi yang gelap
Pagi itu.. aku terduduk tanpa tahu kapan kembali berdiri
Aku terdiam tanpa tahu kapan kembali mengucap
Aku berfikir tanpa tahu kapan akan bertindak
Rabby….
Aku ingat tapi aku tak sadar,
Aku tahu tapi aku tak paham,
Aku salah namun belum pernah memperbaiki..
Allahu Rahim…Ridhoi aku,
Atas apa yang kutangisi
Atas semua yang kusesali.

PerJaLanan
Siluet senja memapahku dalam keheningan
Mengorek hitam tatkala sunyi merayap
Sendiri disini,,mentafakuri pendakian menuju puncak keikhlasan,
Akankah kucapai??
Sementara dibawah, jurang-jurang hina masih menganga.
Perjalanan harus kutapaki sendirian
Diantara gundukan batu yang mengoyak harapan,
Tak apa bagiku…..
Karena disana, kedamaian melambai..
Menguatkanku,
Dalam pencarian cinta-Mu

Dalam Lukisan-Lukisan Malam....
Segores kisah hidup ingin kuungkap
Pada-Mu...hanya untuk-Mu.
Aku yakin Kau pun tahu..
Bahwa saat itu ada irama kalbu yang kulantunkan
Ya, sebuah nyanyian hati tanpa iringan nada
Hanya alunan harapan yang terdengar sumbang
Namun terasa sejuk untuk dimaknai
Saatku bersujud menghadap–Mu
Menyambut mahabbah-Mu
Sang cinta sejati
Yang takkan pernah terganti.

Hidupku Bukan Hanya Milikku

Setiap hari aku terbangun dari lelapnya tidur dengan sebuah kehidupan baru, setiap saat dengan rasa bangga aku katakan : "Ini Hidupku",

dan karenanya aku tidak ingin orang lain masuk dan mencampurinya, aku ingin bebas melakukan apa saja yang aku mau, aku ingin dapat melakukan apa saja yang aku suka, karena ini adalah hidupku sendiri, tanpa pernah menyadari kalau hidupku ternyata bukan hanya milikku seorang sama sekali.

Hidupku adalah milik Illahi,

karena Dia yang menciptakanku, menyulamku menjadi janin mungil dalam rahim ibuku, meniupkan nafas kedalam hidungku, mengalirkan darah kedalam pembuluhku, dan karena akhirnya aku akan kembali ke pangkuan-Nya.


Hidupku adalah milik ibuku,

karena dia telah mengandung, melahirkan dan menyusuiku, dia mengisi hatiku dengan cintanya, dan menampung air mataku dengan tangan sucinya, karena dia berjanji berjalan disampingku sampai akhir hayatnya.

Hidupku adalah milik ayahku,

karena dia menjaga dan melindungiku sejak kanak-kanakku, dia membuatku bisa hidup dan berkembang, dengan pengorbanan dia tidak bisa selalu berada di dekatku. ya , tapi dia berjanji selalu ada untuk mengangkatku saat terjatuh.

Hidupku adalah milik saudara-saudariku,

karena mereka mencintaiku seolah aku adalah bagian dari tubuh mereka,

menangis dan tertawa bersamaku.

Hidupku adalah milik suamiku kelak,

karena aku telah berjanji didepan Tuhan dan dunia, bahwa aku akan bersamanya selama jantungku masih berdenyut, karena untuk aku, dia telah meninggalkan dunianya jauh di belakang, hidup, bernafas, tersenyum, dan bersedih denganku.

Hidupku adalah milik anak-anakku kelak,

karena Tuhan pernah berbisik kepadaku : "ini adalah milik-Ku, kutitipkan kepadamu, dan buktikan cintamu kepada-Ku lewat keberadaan mereka",

Karena anak-anakku selalu menunggu kepulanganku.

Hidupku adalah milik sahabat-sahabatku,

milik mereka yang menanyakan kabarku,

mereka yang tersenyum padaku,

mereka yang mau menampung bebanku,

mereka yang menepuk pundakku,

mereka yang bahagia denganku,

mereka yang mentertawai kebodohanku,

mereka yang selalu mengharapkan kehadiranku,

mereka yang berjalan di sampingku,

mereka yang mengatakan ”Aku Mencintaimu Karena Alloh”,

Karena kesedihanku akan menjadikan hari terasa suram bagi mereka, dan kegembiraanku akan menjadi penambah semangat bagi mereka,

karena sakitku akan terasa sakit juga bagi mereka,

dan senyumku akan menjadi senyum mereka pula.

Betapa bodohnya bila dalam hidupku, aku menganggap hidupku hanya milikku sendiri. Padahal setiap detik hidupku adalah milik Alloh, milik mereka yang mencintaiku dan menyayangiku, milik mereka yang menungguku, dan milik mereka yang pernah, sekarang dan akan ada dalam hidupku.

Hidup ini begitu indah, maka buatlah menjadi lebih indah dengan melakukan segala sesuatu yang indah untuk semua orang.

(Tulisan ini aku dapat dari sahabat Fupei-ku... Syukron katsir...)

ANTARA MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN DAN PERJUANGAN MENCARI ILMU…..

“Teu kudu sakola luhur-luhur teuing,Jang! Nu penting mah bisa neangan duit sing loba! Jang naon sakola oge, ari hasilna ngan saukur macul deui mah!” ujar seorang nenek pada cucunya.
Pernah dengar komentar kaya gini? Kalo misalkan kita yang dinasihati seperti itu, apa perasaan kita? Ugh, yang pasti mah bete banget. Lagian apakah kesuksesan kita dalam menuntut ilmu harus ditandai dengan bekerja yang ngehasilin duit gede? Gak lha yaw!!!
Menuntut ilmu sangatlah diwajibkan bagi setiap muslim. Satu orang yang berilmu lebih baik dari seratus orang ahli ibadah. Bahkan Allah berjanji, akan meninggikan derajat orang yang berilmu dan akan memudahkan jalannya ke surga.
Ilmu gak akan habis dilindas zaman sobat! Bahkan sampai kita meninggal pun pahala ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir pada kita. Manfaat ilmu bisa menembus ratusan bahkan ribuan generasi. Sedangkan harta, paling cuma mentok sampe tujuh turunan. Manfaat ilmu jauh lebih tinggi kalo hanya diukur dengan keuntungan materi. Jika kita perhatikan, ternyata daya saing keilmuan generasi muslim saat ini, jauh lebih merosot dibanding keilmuan kaum muslim masa lampau. Penyebab utamanya hanya karena pemikiran kita bahwa ilmu yang kita cari hanyalah untuk mendapatkan keuntungan materi yang banyak.
Menuntut ilmu yang hanya bertujuan untuk mengeruk keuntungan materi , apa pun bentuknya tidak akan kekal dan tidak akan pernah menumbuhkan manfaat yang besar bagi diri kita maupun orang lain. Gak aneh kalo banyak anak pelajar yang merasa sulit ngedapatin kerja setelah mereka lulus. Mereka merasa putus asa duluan karena tuntutan balik modal setelah lulus sehingga tidak dapat memotivasi mereka, untuk terus bersemangat dalam memecahkan ilmu yang rumit dan menghasilkan karya baru. Apalagi biaya sekolah zaman sekarang yang muahal banget. Ukh, kayanya bikin mereka tambah puyeng aza. Entah darimana dan dari siapa kita ditanamkan bahwa tujuan sekolah yang tinggi adalah supaya kita mendapatkan gaji yang gede and kerjaan yang bagus.
Ilmu yang digali karena kesungguhan hati dan kesadaran yang penuh bahwa ilmu jauh lebih bermanfaat bagi harkat hidup kemanusiaan daripada menuntut ilmu sekedar ingin mendapat uang yang banyak, jauh lebih tinggi derajatnya dimata Allah. Lihat saja ilmu matematika dan astronomi yang digagas oleh Abul Wafa Muhammad al Buzjani di abad 940 M, ilmu optik yang ditemukan oleh Ibnu Haitam, Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan yang menemukan ilmu kimia, atau al-Khawarizmi penemu angka nol, dan serentetan penemu lainnya. Kerja keras mereka, sangatlah kita rasakan manfaatnya setelah beribu-ribu tahun lamanya mereka meninggal. Gagasan mereka, telah membuat manusia saat ini lebih maju, bisa ekspedisi ke luar angkasa, bahkan melakukan rekayasa genetika. Itulah pencarian ilmu yang sebenar-benarnya, demi menguak misteri kehidupan dan kemajuan peradaban manusia. Dengan bantuan tangan Allah, ilmu tersebut telah sampai manfaatnya pada berlapis-lapis manusia di seluruh penjuru dunia.
Bukan hanya kita yang dituntut untuk sadar dalam mencari ilmu, bahkan pemerintah pun berkewajiban memenuhi sarana-sarana pendidikan, sistemnya, dan orang-orang yang digaji untuk mendidik kita. Negara Islam sangatlah menghargai pendidikan. Contohnya mereka menerapkan sistem bebas biaya. Seperti Madrasah Al-Muntashiriah di Baghdad yang setiap siswanya menerima beasiswa berupa emas seharga 1 dinar (1 dinar = 4.25 gr emas). Selain itu,kebutuhan hidup mereka pun dijamin sepenuhnya oleh negara. Subhanallah, sungguh sejahteranya sistem pendidikan di negeri sana.
Beda banget sama sistem pendidikan di negara kita ini. Mulai dari biaya sekolah yang mahal, fasilitas belajar mengajar yang kurang memadai, atau nasib pengajarnya, selalu ada masalah. Selain itu, kurikulum nasional pun gak mampu mengatasi jutaan lulusan SMA yang terpaksa menganggur, karena tidak memiliki keterampilan untuk berwirausaha dan bekerja.
So, hayu ah, kita cari ilmu sebanyak-banyaknya. Yang penting kita selalu ikhlas dalam mencari ilmu, sabar menghadapi ujian ketika menimba ilmu and jangan malas-malasan. Insya Allah, ilmu yang kita cari gak bakalan sia-sia. Selain itu, kita harus bisa berbuat dan melihat dari sisi pandang baru, bahwa ilmu demi materi bukanlah tujuan satu. Ada sisi pandang lain yang lebih besar yaitu ilmu bisa merubah sesuatu yang gak baik menjadi lebih baik. Kita harus menerapkan sifat kerja keras dalam diri kita, seperti kerja kerasnya para Ilmuwan Islam demi kemajuan ilmu kaumnya. Sehingga pelajar Indonesia bisa lebih kreatuf dan maju and gak ketinggalan terus oleh negara-negara lain…Ok!!!
SEMANGATTTT…..

Om Rian…

Pagi ini hujan semakin deras. Kubuka jendela kamar, dinginnya udara membuatku sangat menggigil. Segera kupakai mantel biru kesukaanku, lalu aku pun kembali mendekati jendela. Kuperhatikan air hujan yang berjatuhan, Ada rasa rindu terbersit di hati setelah 4 bulan lamanya hujan tak menyapaku. “ Terima kasih Allah, Kau telah akhiri kemarau yang panjang ini.” gumamku dalam hati.
Tiba-tiba HP-ku berderit, nyaris mengagetkanku. Segera kuraih Nokia 6600 kesayanganku.
“ Hallo..! Assalamualaikum, ada apa Bunda?” sapaku
“ Waalaikumsalam, Dinda! Gak ada apa-apa ko. Kamu udah sarapan belum?” Tanya Bunda di seberang sana.
“ Baru aja mu sarapan! Bunda kapan pulang? Dinda kesal ni sendirian terus di rumah!”
“ Bunda juga belum tau! Paling 1 atau 2 minggu lagi, Bunda pulang. Kan ada Bi Inah, masa kesal si?”
“ Tadi pagi Bi Inah pulang, katanya Mang Asep sakit. Ah Bunda! Ko pulangnya lama banget si? Oya Bun, boleh gak Dinda ajak Tiara nginap disini? Dinda kan takut tidur sendirian!”
“ Ya udah, boleh ko! Udah dulu ya, workshopnya udah dimulai tuh! Assalamualaikum, hati-hati di rumah ya sayang!”
“ Waalaikumsalam, sama-sama, Bun!” jawabku sambil menyimpan HP.
*****
“ Duh, Tiara mana ya? Ko belum datang juga?”
Tiba-tiba…( Tok..tok..tok..) “ Nah, pasti Tiara!” ujarku sambil membukakan pintu.
“ Tiara, kamu ko lama ba…. Om Rian??? Ko Om pulang? bukannya kemarin Om masih di Australia??” tanyaku kaget..
“ Assalamualaikum Dinda! kamu kaget ya? Maaf, Om gak sempat ngasih tau kamu kalo Om mu pulang! kebetulan Om libur kuliah satu bulan. Di Australia kan lagi musim semi!” ujar Om Rian.
“ Waalaikumsalam! Iya ni, Om Rian bikin Dinda kaget aja. O.. gitu ya! masuk yu Om.”
“ Makasih, Bunda sama Ayah kemana? Rumah ko sepi?”
“ Bunda ma Ayah lagi dinas di luar kota, jadinya Dinda sendirian di rumah! Eh..taunya Om datang, Dinda seneng banget lo Om! Dinda kangen banget ma Om. Ya udah, Om istirahat dulu gih! Terus jangan lupa mandi, badan Om bau banget!”
“ Ye…ni anak! Orang baru datang, langsung disuruh mandi.”
“ Aduh… ampun! Jangan nyubit donk, baru datang udah nyebelin!”
Om Rian pun masuk kamarnya sambil nyengir. Kuperhatikan dia sampai pintu. MasyaAllah, kepala Om Rian ko berdarah?? Aku pun segera mendekatinya, terlihat darah segar membasahi rambutnya. Ya Alloh… ada apa dengan Om Rian? Aku nyaris berteriak, kaget. Tapi tiba-tiba HPku bergetar ‘1 new message’ “ Din, kayanya aku ga jadi ke rumah kamu. Ibu ngadak-ngadak sakit, gak apa-apa kan Din? Sorry!”. Kubaca SMS dari Tiara, aku pun segera membalasnya.
“ Din, tolong dong jemur handuk Om!” teriak Om Rian dari kamar, refleks aku pun kaget.
“ Iya Om, sebentar! Dinda lagi balas SMS teman dulu ni, lagian diluar kan hujan!”
“ Cie…teman apa teman? jadi curiga nih. Kamu punya pacar ya? Ya udah, Om gak jadi jemur handuknya deh!”
“ Ye.. main curigaan aja! Pacar??? Gak juga ko! Nah..gitu donk, Dinda kan gak jadi repot.”
“ Dinda keponakan Om yang cantik, bukannya Om curiga! Tapi, Om mu pesan ma kamu. Kamu harus belajar yang benar, jangan dulu deh pacaran! Kalo kamu udah sukses kan enak. Jodoh mah tar juga datang sendiri, Okey!” nasihat Om Rian
“ Iya Omku yang baik, Dinda mau belajar yang benar and gak bakalan pacaran dulu deh!” janjiku sama Om Rian.
“ Oya Din, jalan-jalan keluar yuk! Om lapar ni.. gimana kalo kita ke restoran Sunda. Om kangen banget ma pasakan Sunda. Lagian di Australia mah makanannya gak bersahabat di lidah, gak variatif juga menurut om.” keluh Om Rian
“ Iya ni, Dinda juga lapar. Yu akh…. Eh, bentar dulu Om! Kesananya pake apa? Pake motor Dinda aja ya!”
“ Ya udah, kamu ambil kuncinya gih! Biar Om yang nyetir.”
Aku segera berlari ke kamar untuk mengambil kunci. Kuberikan kunci motorku pada Om Rian. Om Rian pun langsung tancap gas.
Setibanya di restoran, kami disambut hangat oleh para pelayan. Karena perut kami udah keroncongan banget, kami segera memesan makanan and langsung makan. Kulihat Om Rian makan dengan lahap. Tapi… darah yang tadi aku lihat di kepalanya ko hilang??? Lagian, kenapa wajahnya pucat ??? Akh, mungkin cuma kecapain, jarak Australia-Indonesia kan jauh banget. Tapi darah itu bikin aku makin penasaran.
“ Din, ko malah melongo sih? Ayo makan!” tiba-tiba Om Rian membuyarkan lamunanku.
“ Eh...i…iya Om!” jawabku.
Setelah perut kami terisi penuh, kami pun segera pulang. Sepanjang perjalanan, aku terus memikirkan kejadian itu. Akhirnya kuputuskan untuk menanyakannya sama Om Rian, nanti setibanya di rumah.
“ Ukh, masuk yu ah Din! Om udah kedinginan banget nih!” ajak Om Rian setelah menyimpan motorku di garasi.
Kami segera menuju ruang tengah dan segera menonton kartun Tom and Jerry. Ternyata selera Om Rian masih kaya anak kecil. Tiba-tiba, aku teringat akan niatku tadi,
“ Om, wajah Om ko pucat banget? Om cape ya? istirahat dulu gih, Dinda ambilin selimut ya biar Om gak kedinginan.” Tawarku.
“ Gak usah Din, disini udah hangat ko! Om pucat ya? Tapi, Om gak apa-apa ko. Swear…!”
“ Oh… ! tapi, boleh gak Dinda nanya sesuatu ma Om????”
“ Emang kamu mu nanya apa Dinda? kayanya serius banget ni!”
“ Gini… tadi, Dinda ngeliat darah di kepala Om! Om sakit ya???”
“ Akh, kamu salah liat kali! Coba deh perhatiin sekarang, apa kepala Om masih ada darahnya? Gak kan?”
“ Iya si! Tapi, tadi Dinda bener-bener liat ko Om!”
“ Ya udah, jangan terlalu dipikirin. Mungkin kamu cuma berhalusinasi!” pinta Om Rian.
“ Tapi, Dinda khawatir banget sama Om!”
“ Udah…! tuh liat, kartunnya lucu banget!”
Aku pun segera membalikan kepalaku ke arah TV. Tapi, rasa penasaran itu mendorongku untuk bertanya sekali lagi sama Om Rian. Sayang, Om Rian tidur. Akhirnya kuurungkan niat tersebut. Kupandangi Om Rian, dia memang sosok cowo yang ideal. Bayangin deh, punya wajah ganteng, soleh, bahkan otaknya pun bener-bener kaya Einstein. Kuliahnya aja di Trinity College Melbourne Australia, dapat beasiswa lagi. Wow… keren banget kan! Pasti banyak cewe yang naksir. Ah, kalau aja aku punya suami kaya Om Rian, pasti aku bangga banget. He… masih anak SMP ko udah mikirin nikah ya??
Saking serunya ngelamun, gak terasa aku jadi pengen ikutan tidur.
*****

( Tok…Tok…Tok ) tiba-tiba sebuah ketukan pintu membangunkanku. Tapi, Om Rian mana ya? ah, mungkin lagi sholat. Kebetulan aku lagi haid, jadinya aku gak sholat. Ketukan pintu itu terdengar lagi, aku pun segera menuju ruang tamu dan membukakan pintu.
“Bunda….?”
Seketika itu Bunda langsung memelukku.
“ Ada apa Bunda? Bunda ko nangis? Lagian kenapa Bunda udah pulang? bukannya tadi Bunda bilang seminggu lagi?” tanyaku sewot
“ Sayang, Bunda harap kamu gak kaget dengar berita yang Bunda bawa!”
“ Ada apa si? Dinda bingung ni Bun!”
Bunda pun segera mengajakku duduk di sofa.
“ Sayang, semalam Om Rian kirim E-mail sama Bunda katanya hari ini dia mu pulang. Tapi, barusan Bunda dapat telepon dari bandara di Australia. Katanya pesawat yang Om Rian naiki tergelincir. Dan Om Rian…Om Rian meninggal Dinda, hiks…” cerita bunda sambil terus menangis.
“ Ah, mereka salah liat mungkin Bun! Om Rian udah datang ko..liat aja deh Bun!” segera kutarik tangan Bunda menuju kamar Om Rian akan kutunjukan bukti kalo Om Rian benar-benar sudah pulang.
Tapi, hatiku sungguh kaget. Kamar Om Rian masih seperti dulu sebelum dia pulang. Langsung kuperiksa lemari Om Rian, kosong… Lalu, koper yang tadi aku simpan mana? Merasa belum yakin, aku pun mengajak Bnda ke ruang tengah, yang ada cuma bantal yang tadi kupakai. Bungkus Phitato yang tadi Om Rian makan ko gak ada??? Om Rian dimana???
Seketika itu darahku seakan berhenti mengalir. Astaghfirulloh… Om Rian…!Aku pun memeluk Bunda dengan erat dan menangis sejadi-jadinya.



(Cerpen Nisa yang pertama nih…waktu itu masih kelas 2 SMP…Afwan ya kawan kalo alurnya masih ga nyambung..he2)

Hujan dan Kadar Curahannya

"Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antar (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, ..."(QS An-Nur [24]:43)

Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan mendapatkan temuan yang mengejutkan berkenaan dengan proses pembentukan awan hujan. Terbentuknya awan hujan yang mengambil bentuk tertentu, terjadi melalui sistem dan tahapan tertentu pula. Tahap-tahap pembentukan kumulonimbus, sejenis awan hujan, adalah sebagai berikut:

* Tahap pertama adalah pergerakan awan oleh angin. Awan-awan dibawa, dengan kata lain, ditiup oleh angin.
* Tahap kedua adalah pembentukan awan yang lebih besar: Kemudian awan-awan kecil (awan kumulus) yang digerakkan angin, saling bergabung dan membentuk awan yang lebih besar.
* Dan tahap ketiga berupa pembentukan awan yang bertumpang tindih. Ketika awan-awan kecil saling bertemu dan bergabung membentuk awan yang lebih besar, gerakan udara vertikal ke atas terjadi di dalamnya meningkat. Gerakan udara vertikal ini lebih kuat di bagian tengah dibandingkan di bagian tepinya. Gerakan udara ini menyebabkan gumpalan awan tumbuh membesar secara vertikal, sehingga menyebabkan awan saling bertindih-tindih. Membesarnya awan secara vertikal ini menyebabkan gumpalan besar awan tersebut mencapai wilayah-wilayah atmosfir yang bersuhu lebih dingin, di mana butiran-butiran air dan es mulai terbentuk dan tumbuh semakin membesar.

Ketika butiran air dan es ini telah menjadi berat sehingga tak lagi mampu ditopang oleh hembusan angin vertikal, mereka mulai lepas dari awan dan jatuh ke bawah sebagai hujan air, hujan es, dan sebagainya.

Fakta lain yang diberikan dalam Alquran mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az-Zukhruf sebagai berikut, ""Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)." (QS Az-Zukhruf [43]: 11).


Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 trilyun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut "ukuran atau kadar" tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.


Per tahunnya, air hujan yang menguap dan turun kembali ke Bumi dalam bentuk hujan berjumlah tetap, yakni 513 triliun ton. Jumlah yang tetap ini dinyatakan dalam Alquran dengan menggunakan istilah "menurunkan air dari langit menurut kadar". Tetapnya jumlah ini sangatlah penting bagi keberlangsungan keseimbangan ekologi dan, tentu saja, kelangsungan kehidupan ini. Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Alquran.


Sumber: http://www.republika.co.id

Kegelapan dan Gelombang di Dasar Lautan

Pengukuran yang dilakukan dengan teknologi masa kini berhasil mengungkapkan bahwa antara 3 hingga 30 persen sinar matahari dipantulkan oleh permukaan laut. Jadi, hampir semua tujuh warna yang menyusun spektrum sinar matahari diserap satu demi satu ketika menembus permukaan lautan hingga kedalaman 200 meter, kecuali sinar. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak dijumpai sinar apa pun. Fakta ilmiah ini telah disebutkan dalam ayat ke-40 surat An-Nuur sekitar 1400 tahun yang lalu.


"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (QS An-Nuur [24]: 40)

Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans. Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)

Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.


Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam" digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Alquran, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.

Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An-Nuur "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan…" mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Alquran yang lain.

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang "terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda." Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya.

Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205)

Pernyataan-pernyataan dalam Alquran benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An-Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Alquran adalah kalam Allah.

Sumber: http://www.republika.co.id, 01 Februari 2008

Biomimetika: Ibrah dari desain alam

"Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya" (QS An Nahl [16]: 66).

Sebelum ilmuwan serta pakar penelitian dan pengembangan memulai suatu proyek baru, mereka biasanya mencari contoh atau model pada makhluk hidup, dan meniru sistem dan desain makhluk hidup tersebut. Dengan kata lain, mereka mengamati dan mempelajari rancangan-rancangan yang diciptakan di alam oleh Allah, dan, setelah terilhami olehnya, mereka pun lalu mengembangkan teknologi baru mereka sendiri. Pendekatan ini telah melahirkan biomimetics atau biomimetika, cabang baru ilmu pengetahuan yang mencoba meniru makhluk hidup. Baru-baru ini, cabang ilmu pengetahuan ini telah secara luas diterapkan dalam dunia teknologi.

Biomimetika mengacu pada seluruh bahan, perlengkapan, cara kerja, dan sistem yang dibuat manusia untuk meniru sistem yang ada di alam. Masyarakat ilmiah kini merasakan kebutuhan yang sangat besar terhadap perangkat semacam itu, khususnya dalam bidang nanoteknologi, teknologi robot, kecerdasan buatan, kedokteran, dan militer. Biomimikri pertama kali dikemukakan oleh Janine M Benyus, seorang penulis dan pengamat ilmiah dari Montana. Gagasan ini kemudian dikaji oleh oleh banyak orang dan mulai dapat diterapkan dalam sejumlah hal.

David Oakey, perancang strategi produk untuk Interface Inc, sebuah perusahaan yang menerapkan desain di alam untuk meningkatkan mutu produk dan produktivitas, mengatakan, Alam adalah guru saya untuk bisnis dan desain, sebuah panutan cara hidup. Sistem yang dimiliki alam telah bekerja dengan baik selama jutaan tahun Biomimikri adalah sebuah cara belajar dari alam.

Para ilmuwan yang mulai menyukai gagasan yang cepat menyebar ini mempercepat kajian mereka dengan menggunakan desain yang tak tertandingi dan tanpa cacat yang dimiliki alam sebagai contoh acuan. Dengan menggunakan sistem di alam sebagai contoh acuan, kita dapat menciptakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan yang digunakan saat ini.

Janine M Benyus, yang percaya bahwa model-model di alam sepatutnya ditiru, dan memberikan sejumlah contoh berikut dalam bukunya, Biomimicry: Innovation Inspired by Nature (Biomimikri: Karya Baru yang Terilhami oleh Alam): burung kolibri melintasi Teluk Mexico dengan menghabiskan kurang dari 3 gram bahan bakar; capung mampu bermanuver melebihi helikopter tercanggih kita; sistem pemanas dan pengatur udara di dalam sarang rayap jauh lebih baik dari segi perangkat dan penggunaan energi dibandingkan buatan manusia; pemancar frekuensi tinggi kelelawar bekerja lebih baik dan lebih peka daripada sistem radar kita sendiri; ganggang penghasil cahaya mencampur aneka zat kimia untuk menjadikan tubuh mereka bercahaya; ikan dan katak Kutub Utara membeku padat dan kemudian dapat hidup kembali, karena mampu menjaga organ tubuhnya dari kerusakan akibat proses pembekuan es; dan bunglon dan gurita dengan cepat mengubah pola dan warna kulit mereka untuk menyelaraskan diri dengan lingkungan sekitar.

Cara kerja dan rancangan makhluk hidup di alam yang mengagumkan ini, sebagian kecil di antaranya telah kita sebut, berkemungkinan dikembangkan untuk memperkaya teknologi di beragam banyak bidang. Kemungkinan pengembangan ini menjadi semakin tampak nyata seiring dengan semakin bertambahnya perbendaharaan pengetahuan dan sarana teknologi kita.

Seluruh satwa memiliki banyak ciri dan sifat yang memukau manusia. Sebagian memiliki bentuk hidrodinamik yang sangat baik yang memungkinkan mereka bergerak di perairan, dan sebagian lagi menggunakan pengindraan yang terlihat sangat asing bagi kita. Kebanyakan dari ini semua adalah sifat-sifat yang baru dijumpai pertama kali oleh para peneliti, atau, lebih tepatnya, yang hanya mereka temukan baru-baru ini saja. Seringkali, para ilmuwan terkemuka dari bidang-bidang seperti teknologi komputer, teknik mesin, elektronika, matematika, fisika, kimia, dan biologi sangat dibutuhkan untuk saling dipertemukan dalam rangka meniru satu sifat saja dari suatu makhluk hidup.

Para ilmuwan takjub ketika menghadapi kenyataan bahwa rancang bangun dan sistem tak tertandingi yang mereka temukan seiring dengan bergantinya hari. Mereka mewujudkan kekaguman ini dan menjadi terilhami untuk membuat beragam teknologi baru untuk kemaslahatan umat manusia. Kini kita menyaksikan teknologi yang sedang berkembang, yang sedikit demi sedikit menemukan keajaiban-keajaiban penciptaan dan menerapkan desain luar biasa yang dimiliki makhluk hidup, sebagaimana yang terjadi pada biomimetika. Subhanallah, Maha Suci Allah.

Sumber: http://www.republika.co.id, 28 Desember 2007

Kisah 2 ekor kodok

KISAH 2 EKOR KODOK

Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Malangnya, dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Kodok-kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati.

Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.

Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati.

Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha
dan mati saja.

Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil. Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.

Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?" Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan
bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli.

Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut.

Apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas?

Kata-kata positif yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari. Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa yang akan diucapkan.

Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan.

Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya
bangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, kemalangannya.

Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh

van.9f.com

Berpikir Sederhana

Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa hasil buruan yang paling besar, yaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak pakai anjing pelacak atau jaring penyerat, tetapi menunggu di balik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.

Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan terbang hinggap di atas pohon kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, kelelawar itu pasti bisa diperolehnya. Tetapi si pemburu berpikir, "untuk apa merepotkan diri dengan seekor kelelawar? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar?"

Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti di depannya bahkan menjilat-jilat ujung tombaknya tetapi ia berpikir, "Ah, hanya seekor kancil, nanti malah tidak ada yang makan, sia-sia." Agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburupun mulai siaga penuh,tetapi ternyata, ah... kijang. Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia menunggu, tetapi tidak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur.

Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi ia sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget. Spontan ia berteriak, Rusa!!!" sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.

Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami. Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.

Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup, yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang alim, baik, pintar dan sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.

Mencari Kebahagiaan

Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti. Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati. Untuk menyadari, betapa ia dicintai.Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri. Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.

Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha
meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada. Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.

Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri. Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata ada teman yang sejati. Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan. Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan nomor satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri kita sendiri. Jikalau berharap dari orang lain, maka bersiaplah untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk dikhianati. Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri,mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.

Percayalah kepada Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati. Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari. Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.

HIKMAH...

MUTIARA MOTIVASI..
Orang bijak akan selalu belajar kapanpun ia sanggup, sementara orang bodoh hanya akan belajar ketika ia terpaksa.

Seseorang memang tidak bisa mengubah nasibnya dalam semalam, namun perubahan nasibnya dapat dimulai sejak malam itu.

Satu mesin dapat menggantikan fungsi 50 orang dengan skill yang biasa-biasa saja. Namun tidak ada satu mesinpun yang dapat menggantikan fungsi orang yang memiliki keahlian luar biasa.

Jika orang yang anda kenal atau buku yang anda baca masih sama, mungkin dalam lima tahun kedepan nasib anda juga akan sama.

Jadilah orang yang baik tetapi jangan bodoh, jadilah orang tegas tapi jangan kasar, jadilah orang yang bijak tapi jangan lemah.

( sumber : A.N Ubaedy, "Berkarir di Era Global", Elexmedia Jakarta).


SYUKUR....

Ada dua hal yang kadang membuat kita lupa untuk bersyukur, pertama terlalu fokus pada apa yang kita inginkan dan melupakan apa yang telah kita dapatkan. Sesungguhnya apa yang kita inginkan belum tentu baik untuk diri kita, namun apa yang telah kita dapatkan itu adalah yang terbaik untuk kita.

Kedua, terlalu sering membanding-bandingkan apa yang tidak kita miliki dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Seharusnya bandingkanlah apa yang kita miliki dengan apa yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Kalau dua perkara diatas dapat kita atasi dengan benar, maka subhanallah…. ternyata hidup ini akan senantiasa dipenuhi dengan rasa syukur.

HATI...
Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta

Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang

Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan

Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan

Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.

Semuanya itu haruslah berasal hatimu.

My-Poetry

SesaL
Ada serunai kisah pilu yang kuingat
Kisah sebuah pagi yang gelap
Pagi itu.. aku terduduk tanpa tahu kapan kembali berdiri
Aku terdiam tanpa tahu kapan kembali mengucap
Aku berfikir tanpa tahu kapan akan bertindak
Rabby….
Aku ingat tapi aku tak sadar,
Aku tahu tapi aku tak paham,
Aku salah namun belum pernah memperbaiki..
Allahu Rahim…Ridhoi aku,
Atas apa yang kutangisi
Atas semua yang kusesali.

PerJaLanan
Siluet senja memapahku dalam keheningan
Mengorek hitam tatkala sunyi merayap
Sendiri disini,,mentafakuri pendakian menuju puncak keikhlasan,
Akankah kucapai??
Sementara dibawah, jurang-jurang hina masih menganga.
Perjalanan harus kutapaki sendirian
Diantara gundukan batu yang mengoyak harapan,
Tak apa bagiku…..
Karena disana, kedamaian melambai..
Menguatkanku,
Dalam pencarian cinta-Mu

Dalam Lukisan-Lukisan Malam....
Segores kisah hidup ingin kuungkap
Pada-Mu...hanya untuk-Mu.
Aku yakin Kau pun tahu..
Bahwa saat itu ada irama kalbu yang kulantunkan
Ya, sebuah nyanyian hati tanpa iringan nada
Hanya alunan harapan yang terdengar sumbang
Namun terasa sejuk untuk dimaknai
Saatku bersujud menghadap–Mu
Menyambut mahabbah-Mu
Sang cinta sejati
Yang takkan pernah terganti.

Hidupku Bukan Hanya Milikku

Setiap hari aku terbangun dari lelapnya tidur dengan sebuah kehidupan baru, setiap saat dengan rasa bangga aku katakan : "Ini Hidupku",

dan karenanya aku tidak ingin orang lain masuk dan mencampurinya, aku ingin bebas melakukan apa saja yang aku mau, aku ingin dapat melakukan apa saja yang aku suka, karena ini adalah hidupku sendiri, tanpa pernah menyadari kalau hidupku ternyata bukan hanya milikku seorang sama sekali.

Hidupku adalah milik Illahi,

karena Dia yang menciptakanku, menyulamku menjadi janin mungil dalam rahim ibuku, meniupkan nafas kedalam hidungku, mengalirkan darah kedalam pembuluhku, dan karena akhirnya aku akan kembali ke pangkuan-Nya.


Hidupku adalah milik ibuku,

karena dia telah mengandung, melahirkan dan menyusuiku, dia mengisi hatiku dengan cintanya, dan menampung air mataku dengan tangan sucinya, karena dia berjanji berjalan disampingku sampai akhir hayatnya.

Hidupku adalah milik ayahku,

karena dia menjaga dan melindungiku sejak kanak-kanakku, dia membuatku bisa hidup dan berkembang, dengan pengorbanan dia tidak bisa selalu berada di dekatku. ya , tapi dia berjanji selalu ada untuk mengangkatku saat terjatuh.

Hidupku adalah milik saudara-saudariku,

karena mereka mencintaiku seolah aku adalah bagian dari tubuh mereka,

menangis dan tertawa bersamaku.

Hidupku adalah milik suamiku kelak,

karena aku telah berjanji didepan Tuhan dan dunia, bahwa aku akan bersamanya selama jantungku masih berdenyut, karena untuk aku, dia telah meninggalkan dunianya jauh di belakang, hidup, bernafas, tersenyum, dan bersedih denganku.

Hidupku adalah milik anak-anakku kelak,

karena Tuhan pernah berbisik kepadaku : "ini adalah milik-Ku, kutitipkan kepadamu, dan buktikan cintamu kepada-Ku lewat keberadaan mereka",

Karena anak-anakku selalu menunggu kepulanganku.

Hidupku adalah milik sahabat-sahabatku,

milik mereka yang menanyakan kabarku,

mereka yang tersenyum padaku,

mereka yang mau menampung bebanku,

mereka yang menepuk pundakku,

mereka yang bahagia denganku,

mereka yang mentertawai kebodohanku,

mereka yang selalu mengharapkan kehadiranku,

mereka yang berjalan di sampingku,

mereka yang mengatakan ”Aku Mencintaimu Karena Alloh”,

Karena kesedihanku akan menjadikan hari terasa suram bagi mereka, dan kegembiraanku akan menjadi penambah semangat bagi mereka,

karena sakitku akan terasa sakit juga bagi mereka,

dan senyumku akan menjadi senyum mereka pula.

Betapa bodohnya bila dalam hidupku, aku menganggap hidupku hanya milikku sendiri. Padahal setiap detik hidupku adalah milik Alloh, milik mereka yang mencintaiku dan menyayangiku, milik mereka yang menungguku, dan milik mereka yang pernah, sekarang dan akan ada dalam hidupku.

Hidup ini begitu indah, maka buatlah menjadi lebih indah dengan melakukan segala sesuatu yang indah untuk semua orang.

(Tulisan ini aku dapat dari sahabat Fupei-ku... Syukron katsir...)