Kamis, 23 Desember 2010

Hikmah Tahajud (Tahajud menurut Sains)

Pada dasarnya tubuh manusia memiliki suatu kelenjar yang berperan penting di dalam otak yaitu kelenjar pineal. Kelenjar pineal disebut sebagai kelenjar paling misterius. Filsuf Decrates menyebutnya the seat of soul atau pusat jiwa. Berjuta-juta tahun lalu, binatang reptil kuno memiliki mata ketiga berada di puncak kepala, yang sangat sensitif terhadap cahaya dan mengatur perputaran irama alami pada tubuh mereka. Dalam perjalanan evolusi, "mata" tersebut telah masuk ke otak dan menjadi kelenjar pineal.
Posisi Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal terletak di bagian dalam otak epifisis serebri. Bentuknya kerucut, ramping seperti buah pinus. Pada manusia, panjangnya kurang dari satu sentimeter. Di dalam kelenjar buntu otak pineal itu terdapat serabut-serabut saraf. Di antaranya ada yang berhubungan langsung dengan saraf penglihatan sehingga sangat sensitif terhadap cahaya.
Kelenjar pineal sebenarnya menghasilkan dua macam hormon penting untuk mengendalikan aktivitas manusia. Seratonin berfungsi sebagai pemberi semangat untuk melakukan aktivitas di siang hari. Sebaliknya, pada malam hari, di saat kelenjar-kelenjar lain kurang aktif, kelenjar pineal ini bekerja mencapai puncak fungsinya yaitu mengeluarkan hormon melatonin.
Melatonin (5-methoxy-N-acetyltryptamine) merupakan hormon yang memegang peranan penting terhadap regulasi beberapa fungsi biologis. Melatonin merupakan hormon yang berasal dari asam amino tryptophan sebagai prekursor sehingga produksi hormon melatonin sangat bergantung pada ketersediaan asam amino tryptophan di dalam tubuh. Tryptophan merupakan asam amino esensial yang produksi dalam tubuhnya sangat kecil sehingga perlu adanya asupan protein dari makanan.
Alur Pembentukan Melatonin
Hormon melatonin mempunyai tugas sebagai pengatur hormon-hormon lain untuk melaksanakan tugasnya. Ibarat orkes simfoni, melatonin berfungsi sebagai konduktor: mengatur dan menjaga keharmonisan kerja hormon, menjaga keteraturan metabolisme sel, mempertahankan efisiensi dan efektivitas kerja sel, membuat sel tidak mudah rusak.
Alur Kerja Melatonin
Yang menarik dari hormon melatonin ini adalah waktu produksinya. Kelenjar pineal yang menghasilkan hormon melatonin merupakan kelenjar yang sangat sensitif terhadap cahaya sehingga kelenjar ini aktif pada malam hari. Berdasarkan penelitian ternyata hormon metalonin ini paling banyak dihasilkan sekitar pukul 02.00 – 04.00 malam. Hal ini dikarenakan pada waktu itu gangguan cahaya dari alam paling minimal.
Kurva Melatonin terhadap Waktu

Berdasarkan penelitian ternyata jumlah produksi hormon melatonin dapat ditingkatkan dengan melakukan aktivitas yang dapat memperlancar aliran darah dan hormon dari otak ke seluruh tubuh. Aktivitas yang paling tepat adalah dengan melakukan sholat pada waktu tersebut yaitu sholat tahajud. Hal ini dikarenakan pada dasarnya gerakan sholat merupakan aktivitas paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia, bahkan dari sudut medis sholat merupakan gudang obat dari berbagai jenis penyakit. Bentuk aktivitas inilah yang membedakan kualitas kesehatan antara seseorang yang bangun malam untuk sholat tahajud dan yang melakukan aktivitas lain.
Sholat merupakan kombinasi gerakan yang memungkinkan adanya aliran darah yang kaya oksigen dapat mengalir dengan lancar dan berkesinambungan antara otak dan seluruh tubuh. Hal ini dapat menstimulus kelenjar pineal untuk memproduksi hormon melatonin lebih maksimal. Dengan maksimalnya jumlah melatonin dalam tubuh, maka keseimbangan tubuh secara keseluruhan akan terjada, hal ini sangat berkaitan dengan peran hormon melatonin terhadap kinerja tubuh.
Berikut ini beberapa kegunaan hormon melatonin :
1. Berperan penting terhadap kondisi tidur yang baik termasuk menurunkan temperatur tubuh dan menjaga keadaan tubuh saat tidur.
2. Mengurangi kolesterol sehingga dapat memperkecil kemungkinan mengidap jantung koroner.
3. Mengatasi radikal bebas (antioksidan), hal ini dikarenakan melatonin dapat mentralisir zat radikal dengan menyumbangkan elektronnya. Selain itu melatonin dapat menghambat pembentukan peroksinitrit (prekursor radikal) dengan menghambat enzim nitrit oksida sintetase. Melatonin merupakan antioksidan yang lebih reaktif dibandingkan vitamin E atau glutation sehingga lebih efektif mengatai zat radikal yang masuk ke dalam tubuh
Skema Fungsi Melatonin sebagai Antioksidan
4. Meningkatkan keefektifan sistem kekebalan tubuh, hal ini dikarenakan melatonin dapat menstimulus produksi sitokin InterLeukin−2 (IL−2), InterLeukin−6 (IL−6), and InterLeukin−12 (IL−12) sebagai sistem imun tubuh.
5. Dapat mencegah kanker karena berdasarkan peneltitian hormon melatonin dapat secara langsung mencegah perkembangan sel kanker di dalam tubuh.
6. Melindungi tubuh dari polusi lingkungan serta efek racun.
7. Dapat meringankan kondisi penderita AIDS, karena melatonin sanggup merangsang sel-sel kekebalan tubuh yang abnormal menjadi normal.
Salah satu hal yang cukup menarik adalah ternyata melatonin sudah dapat dikemas menjadi obat (pil) yang dapat digunakan untuk mengingkatkan kadar melatonin dalam tubuh. Hal ini seharusnya dapat menjadi suatu keunggulan bagi umat Islam yang dapat memperoleh hormon melatonin ekstra tanpa harus membeli tetapi cukup dengan melaksanakan sholat tahajud secara rutin.

Sumber : www.webkimia.blogspot.com

Minggu, 15 Agustus 2010

Karya-Nya yang Kurindu

Salah satu karya terindah Allah yang kurindu untuk menikmatinya, lagi…menghirup sejuknya pagi ditengah rimbun pepohonan dan gemuruh takbir alam semesta, merenungi keindahan langit yang terlihat tak berjarak dengan bumi, menyusuri hamparan pasir yang halus menggelitik ditemani pasukan burung pencari nafkah dengan bekal tasbih di setiap kepakannya. Ah…serasa ingin terlempar kembali ke masa dimana aku menatap semua kebesaran Allah ini, rasanya semua pelik & penat yang kubawa saat itu luruh seketika, ada yang menariknya dengan lembut melebur bersama lautan ombak, hingga semuanya tak nampak lagi ke permukaan. Ringaaaaan…
Subhanallah, jika sudah seperti ini tak ingin kudekati lagi apapun yang dapat menggiringku untuk melupakan syukur. Maka nikmat-Mu yang mana lagi yang kan kudustakan?
Aku rindu wangi ombak…Aku rindu mengintip makhluk2 indah dibalik karang…aku rindu menyatu dengan laut, karya hebat-Mu yang bila kutuliskan semua tentangnya tak akan pernah bisa kurampungkan sampai halaman terakhir, karena sungguh nikmat-Mu tak terbatas dan tiada akhir..
Untuk melepas kerinduanku, untuk menggugah kekaguman rasa akan kebesaran-Nya, yuuuk kita selami potret indah ciptaan Allah yang satu ini….hehe.. 

_^Karang Tawulan, 2 tahun yang lalu^_






Subhanallah,Indahnya...barangkali ada yang berminat untuk rihlah kesini, :)

Ingatkan....

"...dan penuhilah janji ; sesungguhnya janji itu akan dimintai pertanggungjawabannya.“( QS. Al-Israa’ 34)

Bertemu jeda diantara sela hitungan..satu..dua..janjiii menebas ingatan..belum terbayar,

bertambah cacat amal, Astaghfirullaahal’adziim… :’(

Yang terikat, perkenankan aku mengingat kembali yang harus kulunasi. Sungguh disamping yang kuingat, ada yang terlupa.

Mohon dengan sangat..Agar aku menepati dan kau terpenuhi... T_T
Ingatkan....

Rabu, 23 Juni 2010

Duhai Pria Manapun Yang Kelak Mendampingiku

Duhai seseorang disana .....

Bila Allah mengizinkan kita bertemu kelak . . .
Bila Allah mewujudkan takdir pernikahan kita kelak . . .

Dan bila kemudian disaat kita hidup bersama, lantas terlihat sisi salah pada diriku, semoga Allah mengkaruniakanmu kemampuan untuk melihat sisi baikku. Sungguh Allah SWT yang mempertemukan dan menyatukan hati kita berpesan, "Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." [QS: An Nisa' 19]. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang kita cintai pun berpesan, "Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka." Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah kembali pesan beliau, Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai. (HR. Muslim)

Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Alllah yang Maha Sempurna. bukankah kurang bijaksana bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu? Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu.

Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku. Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seorang, "Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?" Ali r.a. pun menjawab, "Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya." Ku harap engkaulah laki-laki itu, duhai suamiku.

Saat terjadi kesalahan yang tak sengaja ku lakukan, mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan. Perbaikilah kekurangan diriku dengan lemah lembut, janganlah kasar terhadapku. Bukankah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam telah mengajarkan kepada dirimu, saat Muawiah bin Ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggungjawab suami terhadap istri, beliaupun menjawab, "Dia memberinya makan ketika ia makan, dan memberinya pakaian ketika dia berpakaian." Janganlah engkau keras terhadapku, karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pun tak pernah berbuat kasar terhadap istri-istrinya.

Duhai Calon Suamiku...
Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Renungkanlah bahwa, "Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya." [HR Muslim]. Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu.

Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.

Ya Allah,
Engkau-lah saksi ikatan hati ini...
Engkau-lah yang telah menentukan hatiku jatuh pada lelaki ini,
jadikanlah cinta ku pada calon suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu,
hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu,
jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku,
jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu.
Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu,
ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu.

Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Amin ya rabbal alamin.

Selasa, 08 Juni 2010

Menyingkap yang Tersembunyi

Lembaran leces terpampang jelas
nyata dihadapan mata..
Hingga sesuatu menghalanginya,
memudarkan tatapan..

Kutanyakan..
Debu ataukah salju?
Siapa yang melihat bukan dengan hati dan keyakinan akan tertipu..

Debu mungkin terlalu biasa kukatakan gersang..
Adapun salju,
ia lembut lagi menyejukkan..
tapi siapa tahu suatu saat ia menjebak dengan badainya..
Ia menyiksa dengan dinginnya..

Tersembunyi..
Ini hanya gambaran tentang kepalsuan..

Ingatkah kita..
yang terselip akan sulit ditutupi karena ketajaman-Nya,
Masih adakah rasa malu untuk-Nya?
siapkah kita menghadap-Nya
dengan bekal compang-camping karena lecesnya yang tergerus hampir robek?

Sungguh bukan ini yang kuharapkan..
Allah...

Rahasia terbesar itu pasti teralami..
Meregang kesakitan tak terampuni..
Menggiring ruh pada penentuan episode kehidupan abadi..

Ketika lisan yang terkubangi dusta,terkunci..
tak tentu laku..
bahkan kata terlalu kelu untuk terungkap..
Siapa peduli?

Adalah nyawa selalu menjadi tamparan..
yang samar pun menjadi tampak..
Ketika harus tersingkap segala yang disembunyikan..
Ketika terbentang semua yang telah dialpakan..

Kita telah terikat janji..
Masanya pasti menghampiri ..
Dalam kedip,
Dalam detak,
Dalam hembusan,
Setelah ini ataukah nanti?
Terlalu dekat..
Aku tak akan mampu berkelit dari-Mu..


Tergugu dalam hening..

-090610-

Selasa, 01 Juni 2010

Persimpangan

Tak kala menemui jalan
Buntu...
Pikiran kalut,
tak menentu..

Tetesan keringat jatuh,
tanda perjalanan..
Jauh....
Tak tentu waktu..

Kulihat wajah-wajah palsu,
Merajut hati..
keliru....

Tepi jurang,
Berdiri..
Pandangan hampa,
sendiri...

Menatap langit..
Secercah sinar menembus hati..
Bergetar menusuk kalbu..
Berjalan terus,
Terus berjalan..

DariNya kuhimpun kekuatan...

"Cukup wajah-KU..
Berpalinglah dari mereka..
Pandangi AKU..
Melangkahlah..
Hampiri AKU,
Dekati AKU.. "

Ilahi ENGKAU..
Menggugah hati,
Aku disini...
Sunyi...
Namun hidup tak sendiri..

Selasa, 18 Mei 2010

Hiasan Perjuangan


Secercah cahaya kamera memotret pemilik mata sendunya..
Dengan setengah terpaksa..
Sesungging senyum di lontarkan ke arahnya..
Menjelajahi sorot mata yang menyimpan seribu cerita..
Terlihat jelas darinya..
Guratan-guratan urat perjuangan melawan berbagai masalah hidup
Yang dengan tegar ia lewati sejuta rintangan itu..
Meski penat dirasa..
Namun keyakinan akan indahnya janji abadi telah kokoh dalam jiwa
Dalam diamnya.
Ia mencoba bangkit..
Dan dalam diamnya..
Ia tegaskan pada dirinya sendiri..
“Wahai diri..
Lempar jauh-jauh rasa gelisah..
Duka..
Bimbang..
Yang bersemayam dalam hati..
Biarkan air mata menetes..
Hilangkan lara di hati..
Terima semua sebagai bagian perjalanan hidup ini..
Dengan kebesaran hati dan jiwa..
Engkau akan temukan
Apa rahasia dibalik titian kehidupan yang telah dijalani..
Hingga kelak akan kau rasakan..
Tak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat sendiri..
Berhentilah sejenak
Agar hati damai dan tenang
hingga rasa itu menelusup ke tulang tulang..
Berharaplah sinar iman hadir
Hingga menyentuh hati.
Bila telah bersinar...
Sebesar apapun rintangan yang kan kau tempuhi.
Itulah hiasan perjuangan...
Dan tombak keyakinan harus selalu kau tancapkan dalam diri..
Bahwa keterkaitan hati & iman akn meneguhkan langkah..
Seperih apa pun garis hidup yang harus dijalani..
Hiingga Allah merengkuhmu dalam dekapan.
Memenuhi janjinya,untukmu yang tak lelah bertawakkal.."


Dalam indahnya ukhuwah fillah

Sunda_Sriwijaya

2010.Mei.18

(diannur'aeni.syarifahannisa.rahmaayupratiwi.sarahmar'atusshalihah.anisaaqilaazmahbahirah)

Kamis, 13 Mei 2010

Ya Allah...Aku Jatuh Cinta...


Kalau kau tau apa arti lain dari CINTA..
Selain getar aneh di dada…
Adalah dia yang menggugah rasa…
Adalah hidup bertabur bunga,
Dalam damai, ceria dan segala mesra...
Jatuh Cinta itu berjuta rasanya…

Ketika semua rasa bersatu padu dalam sebuah hati, hatimu merasakan kekuatan mencintai. Kamu tersenyum meski hatimu terluka, karena yakin ia milikmu. Kamu menangis kala bahagia bersama, karena yakin ia cintamu. Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta…
Begitu engkau jatuh cinta, kau akan memberikan semua perhatian dan pikiranmu kepada apa yang kamu cintai. Ia yang selalu mempengaruhi waktu dan tindakanmu. Engkau berfikir hidup akan menjadi hampa tanpa kehadirannya.
Begitulah cinta yang coba kumaknai, meski aku hanyalah insan yang masih mengeja apa itu CINTA… Karena cinta pulalah kita ada di dunia. Maka isilah hari-harimu dengan CINTA dan engkau akan merasakan betapa HIDUP ITU INDAH… Life is beautiful…

Maka akan kukatakan bahwasanya......

Ya Allah,

Aku

Jatuh

Cinta


Cinta padaMu, cinta pada dakwah ini… Pada jalan yang dapat mendekatkanku padaMu, pada keridhoanMu, pada jannah-Mu yang indah, yang takkan pernah aku bisa membayangkannya…
“Dakwah merupakan perjalanan panjang yang penuh dengan duri dan rintangan. Kemenangan dakwah akan diperoleh jika anggota-anggotanya komitmen dan teguh dalam menapaki jalan dakwah.” (Fathi Yakan)

PUISI DAKWAH (Suatu inspirasi dari Arkanul Bai`ah)
Katakanlah, “Inilah jalanku, aku mengajak kalian kepada Allah dengan bashiroh, aku dan pengikut-pengikutku – mahasuci Allah, dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik”.
Ikhwan wa Akhwatifillah, Para Da`i dan Da’iyah…
Jalan dakwah panjang terbentang jauh ke depan…
Duri dan batu terjal selalu mengganjal,…
Lurah dan bukit senantiasa menghadang…
Ujungnya bukan di usia, bukan pula di dunia…
Tetapi Cahaya Maha Cahaya,…
Syurga dan Ridho Allah…
Cinta adalah sumbernya,…
Hati dan jiwa adalah rumahnya…
Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu…
Nikmati perjalanannya, berdiskusilah dengan bahasa bijaksana…
Dan jika seseorang mendapat hidayah keranamu Itu lebih baik dari dunia dan segala isinya…

Ikhwan wal Akhwatifillah, Para Junudud Dakwah !!
Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu…

Jika engkau cinta maka dakwah adalah FAHAM…
Mengerti tentang Islam,…
Risalah Anbiya dan warisan ulama Hendaknya engkau fanatik dan bangga dengannya…
Seperti Mughirah bin Syu’bah di hadapan Rustum Panglima Kisra…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah IKHLAS…
Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya…
Seperti Kata Abul Anbiya,…
“Sesungguhnya sholatku ibadahku, hidupku dan matiku semata bagi Rabb semesta”
Berikan hatimu untuk Dia, katakan “Allahu ghayatuna”
Jika engkau cinta maka dakwah adalah AMAL…
membangun kejayaan ummat bila dan di mana saja berada…
yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan…
Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan, al ishlah wa taghyir…
Dari diri pribadi, keluarga, masyarakat hingga Negara…
Tingkatkan kerja secara tertib untuk mencapai nusrah dari Allah…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah JIHAD…
Sungguh-sungguh di medan perjuangan melawan kebatilan…
Tinggikan kalimah Allah rendahkan kalimah syaitan durjana…
Kerja keras tak kenal lelah adalah rumusnya,…
Tinggalkan kemalasan, lamban, dan berpangkutangan…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah TAAT…
Kepada Allah dan Rasul, Alqur-an dan Sunnahnya…
serta orang-orang bertaqwa yang tertata…
Taat adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah…
nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah TADHHIYAH,…
Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta…
Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima…
Karena yang disisi Allah lebih mulia, sedang di sisimu fana belaka…
Sedangkan tiap titisan keringat berpahala lipat ganda…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah THABAT,…
Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan…
Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan…
Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan…
Berjalan lempang jauh dari penyimpangan…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah TAJARRUD…
Ikhlas di setiap langkah menggapai satu tujuan…
Padukan seluruh potensimu libatkan dalam jalan ini,…
Engkau da’i sebelum apapun adanya engkau…
Dakwah tugas utamamu sedang lainnya hanya sampingan…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah TSIQOH…
Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan…
Kepada Allah, Rasul, Islam, Qiyadah dan Junudnya…
Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya…
Karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah UKHUWAH…
Lekatnya ikatan hati berjalin dalam nilai-nilai persaudaraan…
Bersaudaralah dengan muslimin sedunia, utamanya mukmin mujahidin…
Salamatus Shodri merupakan syarat terendahnya,…
Itsar bentuk tertingginya…
Dan Allah yang mengetahui menghimpun hati-hati para da’ie dalam cinta-Nya…
berjumpa karena taat kepada-Nya…
Melebur satu dalam dakwah ke jalan Allah, saling berjanji untuk menolong syariat-Nya…

Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu.
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu DAKWAH. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari…

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah saw. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yang diturunkan Allah.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yang bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun, ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.
Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.
Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”. Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… Justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… Akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu keimanan akan terus berkobar dalam dada.
Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik. Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya “ditinggalkan”, hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..
Karena itu kamu tahu. Pejuang yang heboh ria MEMAMER-MAMERKAN AMALNYA adalah anak kemarin sore. Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya
besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi target doa para mujahid sejati,
“Ya Allah, berilah dia petunjuk… Sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang…“
Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah.
Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”
(Alm. Ust Rahmat Abdullah)


Ketika CINTA itu tak lagi seindah dulu, di mana engkau benar-benar merasakan cinta pada perjumpaan pertama (di awal hijrah)... Maka cobalah tuk kembali mengingat masa-masa indah itu, masa di mana engkau selalu merasa rindu tuk bersama ia yang engkau cintai...
Rasakan kembali nuansa cinta yang indah itu, kala engkau tersenyum meski saat itu engkau ingin menangis... Jangan hanya mengingat ketika hatimu terluka karena sesuatu di masa itu...

Semoga kita bisa kembali merasakan CINTA itu lagi... Amiiin...

(Copas, dengan sedikit perubahan....semoga bermanfaat..hamasah!!!!)

Jumat, 07 Mei 2010

Bertahan di Titik Perjuangan

Ketika relung hati ini dihantui oleh keterpurukan..
Mencari kekuatan serasa terabaikan
Berharap menemukan oase namun ketidaan menjelma..
Mencoba untuk bangkit,
Tetapi beban terlalu akrab dg diri ini..
Ingin rasanya menghempaskan segala penat yg melintang
Karena keadaan menceraikan setiap harapan..
Namun ternyata itu tak mudah,
Ya...
Tak semudah melepaskan keinginan,
Tak semudah membalikkan telapak tangan,
Tak semudah yg kuharapkan..
Tapi sulit,
Sesulit memetik mawar berduri diatas bukit nan jauh..
Hingga dalam kesendirian...
Ada yg menelisik ke dalam hati,
"Ini harus terhenti"
Tak sanggup rasanya meruntuhkan ghirah dan perjuangan yg telah tersusun..
Karena aku percaya..
Janji Allah adalah benar,
Kemuliaan akan disandingkan dg mereka yg berpaling dari keputus asaan..
Dan surga adalah nyata bagi mereka yg kukuh dibalik tembok kesabaran..
Kini,kutegaskan pada diri..
Meraih yg hakiki adalah pasti..
Kutepis ketakberdayaan
Dengan lambungan keimanan..


Tasik - Palembang
¤ Sya_Riri ¤
5 Mei 2010

Senin, 03 Mei 2010

Nulis lagi...bismillah... :)

Alhamdulillaah….Maha Suci Alloh setelah sekian lama blog ini terbengkalai , akhirnya Ia pun menggerakkan kembali hati dan tangan saya untuk mentransfer sekelumit kata yang terlalu lama terkurung dalam benak dan pikiran saya. Alih-alih sedang sibuk (atau malah mempersibuk diri??ntahlah….) saya jadi semakin jarang menyempatkan diri untuk sekedar menggoreskan tinta hikmah yang saya dapat, hingga kesempatan yang lapang pun hilang tergerus oleh kelalaian-kelalaian yang secara sadar ataupun tidak telah saya perbuat. Astaghfirullah…. =(
Selain itu, akhir-akhir ini kadang saya merasa takut untuk menulis. Bukan takut dikritik atau dikomentari (justru ini yang saya inginkan untuk perbaikan tulisan-tulisan saya ^_^ ). Hanya saja saya sering terhantui oleh bayang-bayang ketidakseimbangan antara yang saya tulis dan saya perbuat. Kurang ahsan rasanya jika saya dengan lihainya menuliskan dan menyampaikan sesuatu yang belum mampu saya perbuat. Mengingat betapa bencinya Alloh terhadap perbuatan itu. (Allah...mungkin hamba pernah melakukan ini T.T )
Tapi pada saat-saat kritis seperti itu (Cieee....:D) saya menemukan tulisan seorang teman yang membuat jiwa menulis saya berkobar kembali. Kurang lebih kesimpulan dari tulisan itu seperti ini...” Lakukanlah sesuatu sebelum kau menuliskan dan mengatakan sesuatu itu untuk orang lain.”. Hyaaa...seketika itu hati saya pun tersengat dan dengan cepat mengomando diri saya untuk menuliskan setiap hikmah dari apa yang telah saya lakukan dan saya alami.
Saya pun sadar, pada dasarnya yang menulis (baca : kita) hanyalah manusia biasa yang sama-sama sedang berusaha untuk meningkatkan kualitas amalnya lewat tulisannya sendiri. Sudah beriringankah antara tulisan dan perbuatan kita?? Dari pertanyaan inilah setidaknya kita bisa mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Karena seringkali dengan itu kita terpacu untuk melakukan sesuatu yang lebih baik sebagai refleksi daripadanya.
Akhirnya, dengan segala kekurangan yang saya miliki, saya pun memberanikan diri untuk kembali menumpahkan perasaan ataupun pemikiran saya (semata untuk kebaikan) melalui tulisan. Menyenangkan rasanya bisa mengembalikan semangat yang sempat layu.. dan sekarang saya pun ingin menulis lagi.... d^_^b
Semoga Alloh selalu membimbing dan membukakan hati kita untuk menyerap ilmu-ilmuNya yang tersurat dalam Al-Quran maupun yang tersirat di alam, sehingga kita dapat mengambil setiap hikmah yang diberikan-Nya untuk kita amalkan dan kita tuliskan. Amiiin Yaa Rabb..hamasah!

Minggu, 11 April 2010

Wanita Shalihah Pendidik Generasi Muslim

Wanita shalihah tak ubahnya mata yang "menyihir" dan pendidik yang mahir. Wanita shalihah harus dipersiapkan dan diajarkan untuk mengemban berbagai tugas yang diharapkan dapat mendatangkan keridhaan Allah SWT.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata bahwa suatu ketika para wanita pernah berkata kepada Rasulullah, “Kaum laki-laki telah mengalahkan kami, maka jadikanlah satu hari untuk kami.” Nabi Muhammad pun menjanjikan satu hari untuk dapat bertemu dengan mereka, kemudian Nabi memberikan nasihat dan perintah kepada mereka. Salah satu ucapan beliau kepada mereka adalah: “Tidaklah seorang wanita di antara kalian yang ditinggal mati tiga anaknya, melainkan mereka adalah penghalang baginya dari api neraka.” Seorang wanita bertanya, “Bagaimana kalau hanya dua?” Beliau menjawab, “Juga dua.” (HR. Al-Bukhari)

Di hadits tersebut terdapat sebuah penegasan (afirmasi) betapa pentingnya memberi pengajaran kepada para wanita. Tengoklah bagaimana Nabi Muhammad mengkhususkan waktu satu hari untuk mengajarkan dan menasehati para wanita. Ini mengingat, wanita memiliki andil dan kontribusi dalam membangun masyarakat dan mendidik generasi muslim.

...Nabi Muhammad mengkhususkan waktu satu hari untuk mengajarkan dan menasehati para wanita. Ini mengingat, wanita memiliki andil dan kontribusi dalam membangun masyarakat dan mendidik generasi muslim....

Seperti halnya kaum laki-laki, wanita bertanggungjawab atas agama dan ibadahnya, mengetahui hukum-hukum tentang halal dan haram, serta mampu membedakan antara yang haq dan batil. Jika demikian, maka wanita harus mendapatkan pengarahan dan pembelajaran, agar dapat istiqamah melakoni segenap keutamaan terpuji dan menyelesaikan setiap perkara dengan cerdas.

Oleh karena itu, kita bisa menyaksikan banyak shahabiyah yang berinisiatif mencari ilmu, memprioritaskan diri mereka untuk mendapatkan berbagai pelajaran. Sedemikian tingginya perhatian dan aktivitas mereka dalam menuntut ilmu. Terlebih lagi ketika kita membuka lembaran-lembaran sejarah Ummahatul Mukminin, kita mendapatkan mereka memiliki kapabilitas keilmuan yang tinggi dan banyak meriwayatkan hadits Nabi Muhammad. Mereka juga menjadi referensi penting atas berbagai pertanyaan sahabat beliau. Yang terdepan di antara mereka adalah Ummul Mukminin Aisyah RA.

Diriwayatkan dari Urwah bin Az-Zubair, dia berkata, “Aku tidak mendapatkan seorang wanita yang lebih mengetahui Al-Qur’an, kewajiban agama, fikih, kedokteran, dan syair daripada Aisyah.” (Diriwayatkan Al-Hakim di dalam Al-Mustadrak, 11/4, dan Ath-Thabarani di dalam Al-Kabir, 23/182)

Riwayat tersebut memotivasi para muslimah untuk mempelajari beragam ilmu bermanfaat, menghafal Al-Qur’an, mentadaburi makna-maknanya, sehingga memicu mereka untuk konsisten dalam beragama, beretika, dan memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.

...Wahai para pendidik generasi muslim, apabila kebanyakan wanita dewasa ini berlomba-lomba untuk melakukan tindakan amoral, tampil seksi dan terbuka, maka kalian semestinya berlomba-lomba untuk memiliki rasa malu dan harga diri serta mempunyai hati suci yang bercahaya....

Wahai para muslimah, bergegaslah untuk berkontribusi menegakkan panji tauhid di segenap penjuru. Wahai para pendidik generasi muslim, wujudkanlah masa depan gemilang dengan cahaya Al-Qur’an. Apabila kebanyakan wanita dewasa ini berlomba-lomba untuk melakukan tindakan amoral, tampil seksi dan terbuka, maka kalian semestinya berlomba-lomba untuk memiliki rasa malu dan harga diri serta mempunyai hati suci yang bercahaya.

Seorang penyair bersenandung:

Anak-anakmu wahai ibunda orang-orang baik ialah pelopor masa kini
Tunjukkanlah kepada mereka bagaimana seharusnya mereka beretika
Mereka memiliki kesucian berdasarkan cahaya ayat-ayat suci
Tunjukkanlah kepada mereka bagaimana seharusnya berambisi
namun tetap tunduk kepada keteguhan yang tulus.

[ganna pryadha/voa-islam.com]

Jumat, 26 Februari 2010

Menatap jauh..mencari tepian harapan
Saat langkah semakin padu mengejar yg tak terkejar..
Lebih baik bertahan
Memperkuat azzam,
Menancapkan keoptimisan,
dan harapan tak akan pernah bias
Karena nikmatNya begitu nyata..
Maka putuskan,
Mencari perhentian atau melanjutkan perjalanan..!!!!

Rabu, 27 Januari 2010

Selalu Ada Beda

selalu ada beda
antara HATI-HATI dan RAGU-RAGU
hati-hati adalah keberanian melangkah
dengan menyadari bahaya
sedang ragu-ragu adalah
pada dasarnya kita tak memiliki keberanian
untuk melangkah

selalu ada beda
antara YAKIN dan NAIF
yakin adalah semangat hati
yang membersamai kebenaran
sedang naif adalah hawa nafsu
yang dicarikan pembenaran

-Salim A. Fillah-

Sabtu, 09 Januari 2010

Aku dan tangis mereka

Lama tak bersua tangis
Pelupuk terasa kering tiada beningnya tetesan
Bukan tak ingin
Namun jika kutumpahkan
Aku takut semua terurai hanya karena dunia,tanpa keimanan.
....
Malu, mengenang tangis seorang kaya
Ketika sahabat'y bertanya sebab
Ia menjawab,
'Tangisku bkn karena dunia, sungguh aku takut termasuk orang2 yang dipercepat kebaikannya di dunia dan ditahan dari sahabat2 karena banyaknya hartaku!'
....
Aku,terkadang masih berbaur dengan sifat2 dunia,
bahkan bulir tangisku terbuang sia-sia karenanya.
...
Malu, mengingat seorang pemimpin
Yang banyak tersedu karena takut padaNya.
Bergetar hebat hatinya dalam bilangan ayat yang ia bacakan,
Hingga butir bening itu berderai membasahi janggutnya
Hingga tenggorokannya hampir tercekik dan terjatuh dalam tangis..
mengetahui dahsyatnya adzabMu.
...
Aku,sering melantunkan ayatMu
Namun sedikit memahami
Seakan sulit mengiringinya dengan tangis karenaMu.
...
Menangislah wahai diriku,
Karena air matamu sungguh dirindukanNya.
Biarkan bulir itu mengalir
menyatu dengan rasa takut
Bercampur rasa malu
Pada Dia..
Hanya untukNya.

(daLam renungan 070110)

Hikmah Tahajud (Tahajud menurut Sains)

Pada dasarnya tubuh manusia memiliki suatu kelenjar yang berperan penting di dalam otak yaitu kelenjar pineal. Kelenjar pineal disebut sebagai kelenjar paling misterius. Filsuf Decrates menyebutnya the seat of soul atau pusat jiwa. Berjuta-juta tahun lalu, binatang reptil kuno memiliki mata ketiga berada di puncak kepala, yang sangat sensitif terhadap cahaya dan mengatur perputaran irama alami pada tubuh mereka. Dalam perjalanan evolusi, "mata" tersebut telah masuk ke otak dan menjadi kelenjar pineal.
Posisi Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal terletak di bagian dalam otak epifisis serebri. Bentuknya kerucut, ramping seperti buah pinus. Pada manusia, panjangnya kurang dari satu sentimeter. Di dalam kelenjar buntu otak pineal itu terdapat serabut-serabut saraf. Di antaranya ada yang berhubungan langsung dengan saraf penglihatan sehingga sangat sensitif terhadap cahaya.
Kelenjar pineal sebenarnya menghasilkan dua macam hormon penting untuk mengendalikan aktivitas manusia. Seratonin berfungsi sebagai pemberi semangat untuk melakukan aktivitas di siang hari. Sebaliknya, pada malam hari, di saat kelenjar-kelenjar lain kurang aktif, kelenjar pineal ini bekerja mencapai puncak fungsinya yaitu mengeluarkan hormon melatonin.
Melatonin (5-methoxy-N-acetyltryptamine) merupakan hormon yang memegang peranan penting terhadap regulasi beberapa fungsi biologis. Melatonin merupakan hormon yang berasal dari asam amino tryptophan sebagai prekursor sehingga produksi hormon melatonin sangat bergantung pada ketersediaan asam amino tryptophan di dalam tubuh. Tryptophan merupakan asam amino esensial yang produksi dalam tubuhnya sangat kecil sehingga perlu adanya asupan protein dari makanan.
Alur Pembentukan Melatonin
Hormon melatonin mempunyai tugas sebagai pengatur hormon-hormon lain untuk melaksanakan tugasnya. Ibarat orkes simfoni, melatonin berfungsi sebagai konduktor: mengatur dan menjaga keharmonisan kerja hormon, menjaga keteraturan metabolisme sel, mempertahankan efisiensi dan efektivitas kerja sel, membuat sel tidak mudah rusak.
Alur Kerja Melatonin
Yang menarik dari hormon melatonin ini adalah waktu produksinya. Kelenjar pineal yang menghasilkan hormon melatonin merupakan kelenjar yang sangat sensitif terhadap cahaya sehingga kelenjar ini aktif pada malam hari. Berdasarkan penelitian ternyata hormon metalonin ini paling banyak dihasilkan sekitar pukul 02.00 – 04.00 malam. Hal ini dikarenakan pada waktu itu gangguan cahaya dari alam paling minimal.
Kurva Melatonin terhadap Waktu

Berdasarkan penelitian ternyata jumlah produksi hormon melatonin dapat ditingkatkan dengan melakukan aktivitas yang dapat memperlancar aliran darah dan hormon dari otak ke seluruh tubuh. Aktivitas yang paling tepat adalah dengan melakukan sholat pada waktu tersebut yaitu sholat tahajud. Hal ini dikarenakan pada dasarnya gerakan sholat merupakan aktivitas paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia, bahkan dari sudut medis sholat merupakan gudang obat dari berbagai jenis penyakit. Bentuk aktivitas inilah yang membedakan kualitas kesehatan antara seseorang yang bangun malam untuk sholat tahajud dan yang melakukan aktivitas lain.
Sholat merupakan kombinasi gerakan yang memungkinkan adanya aliran darah yang kaya oksigen dapat mengalir dengan lancar dan berkesinambungan antara otak dan seluruh tubuh. Hal ini dapat menstimulus kelenjar pineal untuk memproduksi hormon melatonin lebih maksimal. Dengan maksimalnya jumlah melatonin dalam tubuh, maka keseimbangan tubuh secara keseluruhan akan terjada, hal ini sangat berkaitan dengan peran hormon melatonin terhadap kinerja tubuh.
Berikut ini beberapa kegunaan hormon melatonin :
1. Berperan penting terhadap kondisi tidur yang baik termasuk menurunkan temperatur tubuh dan menjaga keadaan tubuh saat tidur.
2. Mengurangi kolesterol sehingga dapat memperkecil kemungkinan mengidap jantung koroner.
3. Mengatasi radikal bebas (antioksidan), hal ini dikarenakan melatonin dapat mentralisir zat radikal dengan menyumbangkan elektronnya. Selain itu melatonin dapat menghambat pembentukan peroksinitrit (prekursor radikal) dengan menghambat enzim nitrit oksida sintetase. Melatonin merupakan antioksidan yang lebih reaktif dibandingkan vitamin E atau glutation sehingga lebih efektif mengatai zat radikal yang masuk ke dalam tubuh
Skema Fungsi Melatonin sebagai Antioksidan
4. Meningkatkan keefektifan sistem kekebalan tubuh, hal ini dikarenakan melatonin dapat menstimulus produksi sitokin InterLeukin−2 (IL−2), InterLeukin−6 (IL−6), and InterLeukin−12 (IL−12) sebagai sistem imun tubuh.
5. Dapat mencegah kanker karena berdasarkan peneltitian hormon melatonin dapat secara langsung mencegah perkembangan sel kanker di dalam tubuh.
6. Melindungi tubuh dari polusi lingkungan serta efek racun.
7. Dapat meringankan kondisi penderita AIDS, karena melatonin sanggup merangsang sel-sel kekebalan tubuh yang abnormal menjadi normal.
Salah satu hal yang cukup menarik adalah ternyata melatonin sudah dapat dikemas menjadi obat (pil) yang dapat digunakan untuk mengingkatkan kadar melatonin dalam tubuh. Hal ini seharusnya dapat menjadi suatu keunggulan bagi umat Islam yang dapat memperoleh hormon melatonin ekstra tanpa harus membeli tetapi cukup dengan melaksanakan sholat tahajud secara rutin.

Sumber : www.webkimia.blogspot.com

Karya-Nya yang Kurindu

Salah satu karya terindah Allah yang kurindu untuk menikmatinya, lagi…menghirup sejuknya pagi ditengah rimbun pepohonan dan gemuruh takbir alam semesta, merenungi keindahan langit yang terlihat tak berjarak dengan bumi, menyusuri hamparan pasir yang halus menggelitik ditemani pasukan burung pencari nafkah dengan bekal tasbih di setiap kepakannya. Ah…serasa ingin terlempar kembali ke masa dimana aku menatap semua kebesaran Allah ini, rasanya semua pelik & penat yang kubawa saat itu luruh seketika, ada yang menariknya dengan lembut melebur bersama lautan ombak, hingga semuanya tak nampak lagi ke permukaan. Ringaaaaan…
Subhanallah, jika sudah seperti ini tak ingin kudekati lagi apapun yang dapat menggiringku untuk melupakan syukur. Maka nikmat-Mu yang mana lagi yang kan kudustakan?
Aku rindu wangi ombak…Aku rindu mengintip makhluk2 indah dibalik karang…aku rindu menyatu dengan laut, karya hebat-Mu yang bila kutuliskan semua tentangnya tak akan pernah bisa kurampungkan sampai halaman terakhir, karena sungguh nikmat-Mu tak terbatas dan tiada akhir..
Untuk melepas kerinduanku, untuk menggugah kekaguman rasa akan kebesaran-Nya, yuuuk kita selami potret indah ciptaan Allah yang satu ini….hehe.. 

_^Karang Tawulan, 2 tahun yang lalu^_






Subhanallah,Indahnya...barangkali ada yang berminat untuk rihlah kesini, :)

Ingatkan....

"...dan penuhilah janji ; sesungguhnya janji itu akan dimintai pertanggungjawabannya.“( QS. Al-Israa’ 34)

Bertemu jeda diantara sela hitungan..satu..dua..janjiii menebas ingatan..belum terbayar,

bertambah cacat amal, Astaghfirullaahal’adziim… :’(

Yang terikat, perkenankan aku mengingat kembali yang harus kulunasi. Sungguh disamping yang kuingat, ada yang terlupa.

Mohon dengan sangat..Agar aku menepati dan kau terpenuhi... T_T
Ingatkan....

Duhai Pria Manapun Yang Kelak Mendampingiku

Duhai seseorang disana .....

Bila Allah mengizinkan kita bertemu kelak . . .
Bila Allah mewujudkan takdir pernikahan kita kelak . . .

Dan bila kemudian disaat kita hidup bersama, lantas terlihat sisi salah pada diriku, semoga Allah mengkaruniakanmu kemampuan untuk melihat sisi baikku. Sungguh Allah SWT yang mempertemukan dan menyatukan hati kita berpesan, "Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." [QS: An Nisa' 19]. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang kita cintai pun berpesan, "Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka." Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah kembali pesan beliau, Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai. (HR. Muslim)

Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Alllah yang Maha Sempurna. bukankah kurang bijaksana bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu? Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu.

Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku. Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seorang, "Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?" Ali r.a. pun menjawab, "Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya." Ku harap engkaulah laki-laki itu, duhai suamiku.

Saat terjadi kesalahan yang tak sengaja ku lakukan, mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan. Perbaikilah kekurangan diriku dengan lemah lembut, janganlah kasar terhadapku. Bukankah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam telah mengajarkan kepada dirimu, saat Muawiah bin Ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggungjawab suami terhadap istri, beliaupun menjawab, "Dia memberinya makan ketika ia makan, dan memberinya pakaian ketika dia berpakaian." Janganlah engkau keras terhadapku, karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pun tak pernah berbuat kasar terhadap istri-istrinya.

Duhai Calon Suamiku...
Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Renungkanlah bahwa, "Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya." [HR Muslim]. Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu.

Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.

Ya Allah,
Engkau-lah saksi ikatan hati ini...
Engkau-lah yang telah menentukan hatiku jatuh pada lelaki ini,
jadikanlah cinta ku pada calon suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu,
hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu,
jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku,
jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu.
Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu,
ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu.

Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Amin ya rabbal alamin.

Menyingkap yang Tersembunyi

Lembaran leces terpampang jelas
nyata dihadapan mata..
Hingga sesuatu menghalanginya,
memudarkan tatapan..

Kutanyakan..
Debu ataukah salju?
Siapa yang melihat bukan dengan hati dan keyakinan akan tertipu..

Debu mungkin terlalu biasa kukatakan gersang..
Adapun salju,
ia lembut lagi menyejukkan..
tapi siapa tahu suatu saat ia menjebak dengan badainya..
Ia menyiksa dengan dinginnya..

Tersembunyi..
Ini hanya gambaran tentang kepalsuan..

Ingatkah kita..
yang terselip akan sulit ditutupi karena ketajaman-Nya,
Masih adakah rasa malu untuk-Nya?
siapkah kita menghadap-Nya
dengan bekal compang-camping karena lecesnya yang tergerus hampir robek?

Sungguh bukan ini yang kuharapkan..
Allah...

Rahasia terbesar itu pasti teralami..
Meregang kesakitan tak terampuni..
Menggiring ruh pada penentuan episode kehidupan abadi..

Ketika lisan yang terkubangi dusta,terkunci..
tak tentu laku..
bahkan kata terlalu kelu untuk terungkap..
Siapa peduli?

Adalah nyawa selalu menjadi tamparan..
yang samar pun menjadi tampak..
Ketika harus tersingkap segala yang disembunyikan..
Ketika terbentang semua yang telah dialpakan..

Kita telah terikat janji..
Masanya pasti menghampiri ..
Dalam kedip,
Dalam detak,
Dalam hembusan,
Setelah ini ataukah nanti?
Terlalu dekat..
Aku tak akan mampu berkelit dari-Mu..


Tergugu dalam hening..

-090610-

Persimpangan

Tak kala menemui jalan
Buntu...
Pikiran kalut,
tak menentu..

Tetesan keringat jatuh,
tanda perjalanan..
Jauh....
Tak tentu waktu..

Kulihat wajah-wajah palsu,
Merajut hati..
keliru....

Tepi jurang,
Berdiri..
Pandangan hampa,
sendiri...

Menatap langit..
Secercah sinar menembus hati..
Bergetar menusuk kalbu..
Berjalan terus,
Terus berjalan..

DariNya kuhimpun kekuatan...

"Cukup wajah-KU..
Berpalinglah dari mereka..
Pandangi AKU..
Melangkahlah..
Hampiri AKU,
Dekati AKU.. "

Ilahi ENGKAU..
Menggugah hati,
Aku disini...
Sunyi...
Namun hidup tak sendiri..

Hiasan Perjuangan


Secercah cahaya kamera memotret pemilik mata sendunya..
Dengan setengah terpaksa..
Sesungging senyum di lontarkan ke arahnya..
Menjelajahi sorot mata yang menyimpan seribu cerita..
Terlihat jelas darinya..
Guratan-guratan urat perjuangan melawan berbagai masalah hidup
Yang dengan tegar ia lewati sejuta rintangan itu..
Meski penat dirasa..
Namun keyakinan akan indahnya janji abadi telah kokoh dalam jiwa
Dalam diamnya.
Ia mencoba bangkit..
Dan dalam diamnya..
Ia tegaskan pada dirinya sendiri..
“Wahai diri..
Lempar jauh-jauh rasa gelisah..
Duka..
Bimbang..
Yang bersemayam dalam hati..
Biarkan air mata menetes..
Hilangkan lara di hati..
Terima semua sebagai bagian perjalanan hidup ini..
Dengan kebesaran hati dan jiwa..
Engkau akan temukan
Apa rahasia dibalik titian kehidupan yang telah dijalani..
Hingga kelak akan kau rasakan..
Tak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat sendiri..
Berhentilah sejenak
Agar hati damai dan tenang
hingga rasa itu menelusup ke tulang tulang..
Berharaplah sinar iman hadir
Hingga menyentuh hati.
Bila telah bersinar...
Sebesar apapun rintangan yang kan kau tempuhi.
Itulah hiasan perjuangan...
Dan tombak keyakinan harus selalu kau tancapkan dalam diri..
Bahwa keterkaitan hati & iman akn meneguhkan langkah..
Seperih apa pun garis hidup yang harus dijalani..
Hiingga Allah merengkuhmu dalam dekapan.
Memenuhi janjinya,untukmu yang tak lelah bertawakkal.."


Dalam indahnya ukhuwah fillah

Sunda_Sriwijaya

2010.Mei.18

(diannur'aeni.syarifahannisa.rahmaayupratiwi.sarahmar'atusshalihah.anisaaqilaazmahbahirah)

Ya Allah...Aku Jatuh Cinta...


Kalau kau tau apa arti lain dari CINTA..
Selain getar aneh di dada…
Adalah dia yang menggugah rasa…
Adalah hidup bertabur bunga,
Dalam damai, ceria dan segala mesra...
Jatuh Cinta itu berjuta rasanya…

Ketika semua rasa bersatu padu dalam sebuah hati, hatimu merasakan kekuatan mencintai. Kamu tersenyum meski hatimu terluka, karena yakin ia milikmu. Kamu menangis kala bahagia bersama, karena yakin ia cintamu. Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta…
Begitu engkau jatuh cinta, kau akan memberikan semua perhatian dan pikiranmu kepada apa yang kamu cintai. Ia yang selalu mempengaruhi waktu dan tindakanmu. Engkau berfikir hidup akan menjadi hampa tanpa kehadirannya.
Begitulah cinta yang coba kumaknai, meski aku hanyalah insan yang masih mengeja apa itu CINTA… Karena cinta pulalah kita ada di dunia. Maka isilah hari-harimu dengan CINTA dan engkau akan merasakan betapa HIDUP ITU INDAH… Life is beautiful…

Maka akan kukatakan bahwasanya......

Ya Allah,

Aku

Jatuh

Cinta


Cinta padaMu, cinta pada dakwah ini… Pada jalan yang dapat mendekatkanku padaMu, pada keridhoanMu, pada jannah-Mu yang indah, yang takkan pernah aku bisa membayangkannya…
“Dakwah merupakan perjalanan panjang yang penuh dengan duri dan rintangan. Kemenangan dakwah akan diperoleh jika anggota-anggotanya komitmen dan teguh dalam menapaki jalan dakwah.” (Fathi Yakan)

PUISI DAKWAH (Suatu inspirasi dari Arkanul Bai`ah)
Katakanlah, “Inilah jalanku, aku mengajak kalian kepada Allah dengan bashiroh, aku dan pengikut-pengikutku – mahasuci Allah, dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik”.
Ikhwan wa Akhwatifillah, Para Da`i dan Da’iyah…
Jalan dakwah panjang terbentang jauh ke depan…
Duri dan batu terjal selalu mengganjal,…
Lurah dan bukit senantiasa menghadang…
Ujungnya bukan di usia, bukan pula di dunia…
Tetapi Cahaya Maha Cahaya,…
Syurga dan Ridho Allah…
Cinta adalah sumbernya,…
Hati dan jiwa adalah rumahnya…
Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu…
Nikmati perjalanannya, berdiskusilah dengan bahasa bijaksana…
Dan jika seseorang mendapat hidayah keranamu Itu lebih baik dari dunia dan segala isinya…

Ikhwan wal Akhwatifillah, Para Junudud Dakwah !!
Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu…

Jika engkau cinta maka dakwah adalah FAHAM…
Mengerti tentang Islam,…
Risalah Anbiya dan warisan ulama Hendaknya engkau fanatik dan bangga dengannya…
Seperti Mughirah bin Syu’bah di hadapan Rustum Panglima Kisra…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah IKHLAS…
Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya…
Seperti Kata Abul Anbiya,…
“Sesungguhnya sholatku ibadahku, hidupku dan matiku semata bagi Rabb semesta”
Berikan hatimu untuk Dia, katakan “Allahu ghayatuna”
Jika engkau cinta maka dakwah adalah AMAL…
membangun kejayaan ummat bila dan di mana saja berada…
yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan…
Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan, al ishlah wa taghyir…
Dari diri pribadi, keluarga, masyarakat hingga Negara…
Tingkatkan kerja secara tertib untuk mencapai nusrah dari Allah…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah JIHAD…
Sungguh-sungguh di medan perjuangan melawan kebatilan…
Tinggikan kalimah Allah rendahkan kalimah syaitan durjana…
Kerja keras tak kenal lelah adalah rumusnya,…
Tinggalkan kemalasan, lamban, dan berpangkutangan…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah TAAT…
Kepada Allah dan Rasul, Alqur-an dan Sunnahnya…
serta orang-orang bertaqwa yang tertata…
Taat adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah…
nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah TADHHIYAH,…
Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta…
Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima…
Karena yang disisi Allah lebih mulia, sedang di sisimu fana belaka…
Sedangkan tiap titisan keringat berpahala lipat ganda…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah THABAT,…
Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan…
Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan…
Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan…
Berjalan lempang jauh dari penyimpangan…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah TAJARRUD…
Ikhlas di setiap langkah menggapai satu tujuan…
Padukan seluruh potensimu libatkan dalam jalan ini,…
Engkau da’i sebelum apapun adanya engkau…
Dakwah tugas utamamu sedang lainnya hanya sampingan…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah TSIQOH…
Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan…
Kepada Allah, Rasul, Islam, Qiyadah dan Junudnya…
Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya…
Karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah…
Jika engkau cinta maka dakwah adalah UKHUWAH…
Lekatnya ikatan hati berjalin dalam nilai-nilai persaudaraan…
Bersaudaralah dengan muslimin sedunia, utamanya mukmin mujahidin…
Salamatus Shodri merupakan syarat terendahnya,…
Itsar bentuk tertingginya…
Dan Allah yang mengetahui menghimpun hati-hati para da’ie dalam cinta-Nya…
berjumpa karena taat kepada-Nya…
Melebur satu dalam dakwah ke jalan Allah, saling berjanji untuk menolong syariat-Nya…

Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu.
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu DAKWAH. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari…

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah saw. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yang diturunkan Allah.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yang bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun, ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.
Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.
Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”. Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… Justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… Akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu keimanan akan terus berkobar dalam dada.
Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik. Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya “ditinggalkan”, hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..
Karena itu kamu tahu. Pejuang yang heboh ria MEMAMER-MAMERKAN AMALNYA adalah anak kemarin sore. Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya
besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi target doa para mujahid sejati,
“Ya Allah, berilah dia petunjuk… Sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang…“
Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah.
Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”
(Alm. Ust Rahmat Abdullah)


Ketika CINTA itu tak lagi seindah dulu, di mana engkau benar-benar merasakan cinta pada perjumpaan pertama (di awal hijrah)... Maka cobalah tuk kembali mengingat masa-masa indah itu, masa di mana engkau selalu merasa rindu tuk bersama ia yang engkau cintai...
Rasakan kembali nuansa cinta yang indah itu, kala engkau tersenyum meski saat itu engkau ingin menangis... Jangan hanya mengingat ketika hatimu terluka karena sesuatu di masa itu...

Semoga kita bisa kembali merasakan CINTA itu lagi... Amiiin...

(Copas, dengan sedikit perubahan....semoga bermanfaat..hamasah!!!!)

Bertahan di Titik Perjuangan

Ketika relung hati ini dihantui oleh keterpurukan..
Mencari kekuatan serasa terabaikan
Berharap menemukan oase namun ketidaan menjelma..
Mencoba untuk bangkit,
Tetapi beban terlalu akrab dg diri ini..
Ingin rasanya menghempaskan segala penat yg melintang
Karena keadaan menceraikan setiap harapan..
Namun ternyata itu tak mudah,
Ya...
Tak semudah melepaskan keinginan,
Tak semudah membalikkan telapak tangan,
Tak semudah yg kuharapkan..
Tapi sulit,
Sesulit memetik mawar berduri diatas bukit nan jauh..
Hingga dalam kesendirian...
Ada yg menelisik ke dalam hati,
"Ini harus terhenti"
Tak sanggup rasanya meruntuhkan ghirah dan perjuangan yg telah tersusun..
Karena aku percaya..
Janji Allah adalah benar,
Kemuliaan akan disandingkan dg mereka yg berpaling dari keputus asaan..
Dan surga adalah nyata bagi mereka yg kukuh dibalik tembok kesabaran..
Kini,kutegaskan pada diri..
Meraih yg hakiki adalah pasti..
Kutepis ketakberdayaan
Dengan lambungan keimanan..


Tasik - Palembang
¤ Sya_Riri ¤
5 Mei 2010

Nulis lagi...bismillah... :)

Alhamdulillaah….Maha Suci Alloh setelah sekian lama blog ini terbengkalai , akhirnya Ia pun menggerakkan kembali hati dan tangan saya untuk mentransfer sekelumit kata yang terlalu lama terkurung dalam benak dan pikiran saya. Alih-alih sedang sibuk (atau malah mempersibuk diri??ntahlah….) saya jadi semakin jarang menyempatkan diri untuk sekedar menggoreskan tinta hikmah yang saya dapat, hingga kesempatan yang lapang pun hilang tergerus oleh kelalaian-kelalaian yang secara sadar ataupun tidak telah saya perbuat. Astaghfirullah…. =(
Selain itu, akhir-akhir ini kadang saya merasa takut untuk menulis. Bukan takut dikritik atau dikomentari (justru ini yang saya inginkan untuk perbaikan tulisan-tulisan saya ^_^ ). Hanya saja saya sering terhantui oleh bayang-bayang ketidakseimbangan antara yang saya tulis dan saya perbuat. Kurang ahsan rasanya jika saya dengan lihainya menuliskan dan menyampaikan sesuatu yang belum mampu saya perbuat. Mengingat betapa bencinya Alloh terhadap perbuatan itu. (Allah...mungkin hamba pernah melakukan ini T.T )
Tapi pada saat-saat kritis seperti itu (Cieee....:D) saya menemukan tulisan seorang teman yang membuat jiwa menulis saya berkobar kembali. Kurang lebih kesimpulan dari tulisan itu seperti ini...” Lakukanlah sesuatu sebelum kau menuliskan dan mengatakan sesuatu itu untuk orang lain.”. Hyaaa...seketika itu hati saya pun tersengat dan dengan cepat mengomando diri saya untuk menuliskan setiap hikmah dari apa yang telah saya lakukan dan saya alami.
Saya pun sadar, pada dasarnya yang menulis (baca : kita) hanyalah manusia biasa yang sama-sama sedang berusaha untuk meningkatkan kualitas amalnya lewat tulisannya sendiri. Sudah beriringankah antara tulisan dan perbuatan kita?? Dari pertanyaan inilah setidaknya kita bisa mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Karena seringkali dengan itu kita terpacu untuk melakukan sesuatu yang lebih baik sebagai refleksi daripadanya.
Akhirnya, dengan segala kekurangan yang saya miliki, saya pun memberanikan diri untuk kembali menumpahkan perasaan ataupun pemikiran saya (semata untuk kebaikan) melalui tulisan. Menyenangkan rasanya bisa mengembalikan semangat yang sempat layu.. dan sekarang saya pun ingin menulis lagi.... d^_^b
Semoga Alloh selalu membimbing dan membukakan hati kita untuk menyerap ilmu-ilmuNya yang tersurat dalam Al-Quran maupun yang tersirat di alam, sehingga kita dapat mengambil setiap hikmah yang diberikan-Nya untuk kita amalkan dan kita tuliskan. Amiiin Yaa Rabb..hamasah!

Wanita Shalihah Pendidik Generasi Muslim

Wanita shalihah tak ubahnya mata yang "menyihir" dan pendidik yang mahir. Wanita shalihah harus dipersiapkan dan diajarkan untuk mengemban berbagai tugas yang diharapkan dapat mendatangkan keridhaan Allah SWT.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata bahwa suatu ketika para wanita pernah berkata kepada Rasulullah, “Kaum laki-laki telah mengalahkan kami, maka jadikanlah satu hari untuk kami.” Nabi Muhammad pun menjanjikan satu hari untuk dapat bertemu dengan mereka, kemudian Nabi memberikan nasihat dan perintah kepada mereka. Salah satu ucapan beliau kepada mereka adalah: “Tidaklah seorang wanita di antara kalian yang ditinggal mati tiga anaknya, melainkan mereka adalah penghalang baginya dari api neraka.” Seorang wanita bertanya, “Bagaimana kalau hanya dua?” Beliau menjawab, “Juga dua.” (HR. Al-Bukhari)

Di hadits tersebut terdapat sebuah penegasan (afirmasi) betapa pentingnya memberi pengajaran kepada para wanita. Tengoklah bagaimana Nabi Muhammad mengkhususkan waktu satu hari untuk mengajarkan dan menasehati para wanita. Ini mengingat, wanita memiliki andil dan kontribusi dalam membangun masyarakat dan mendidik generasi muslim.

...Nabi Muhammad mengkhususkan waktu satu hari untuk mengajarkan dan menasehati para wanita. Ini mengingat, wanita memiliki andil dan kontribusi dalam membangun masyarakat dan mendidik generasi muslim....

Seperti halnya kaum laki-laki, wanita bertanggungjawab atas agama dan ibadahnya, mengetahui hukum-hukum tentang halal dan haram, serta mampu membedakan antara yang haq dan batil. Jika demikian, maka wanita harus mendapatkan pengarahan dan pembelajaran, agar dapat istiqamah melakoni segenap keutamaan terpuji dan menyelesaikan setiap perkara dengan cerdas.

Oleh karena itu, kita bisa menyaksikan banyak shahabiyah yang berinisiatif mencari ilmu, memprioritaskan diri mereka untuk mendapatkan berbagai pelajaran. Sedemikian tingginya perhatian dan aktivitas mereka dalam menuntut ilmu. Terlebih lagi ketika kita membuka lembaran-lembaran sejarah Ummahatul Mukminin, kita mendapatkan mereka memiliki kapabilitas keilmuan yang tinggi dan banyak meriwayatkan hadits Nabi Muhammad. Mereka juga menjadi referensi penting atas berbagai pertanyaan sahabat beliau. Yang terdepan di antara mereka adalah Ummul Mukminin Aisyah RA.

Diriwayatkan dari Urwah bin Az-Zubair, dia berkata, “Aku tidak mendapatkan seorang wanita yang lebih mengetahui Al-Qur’an, kewajiban agama, fikih, kedokteran, dan syair daripada Aisyah.” (Diriwayatkan Al-Hakim di dalam Al-Mustadrak, 11/4, dan Ath-Thabarani di dalam Al-Kabir, 23/182)

Riwayat tersebut memotivasi para muslimah untuk mempelajari beragam ilmu bermanfaat, menghafal Al-Qur’an, mentadaburi makna-maknanya, sehingga memicu mereka untuk konsisten dalam beragama, beretika, dan memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.

...Wahai para pendidik generasi muslim, apabila kebanyakan wanita dewasa ini berlomba-lomba untuk melakukan tindakan amoral, tampil seksi dan terbuka, maka kalian semestinya berlomba-lomba untuk memiliki rasa malu dan harga diri serta mempunyai hati suci yang bercahaya....

Wahai para muslimah, bergegaslah untuk berkontribusi menegakkan panji tauhid di segenap penjuru. Wahai para pendidik generasi muslim, wujudkanlah masa depan gemilang dengan cahaya Al-Qur’an. Apabila kebanyakan wanita dewasa ini berlomba-lomba untuk melakukan tindakan amoral, tampil seksi dan terbuka, maka kalian semestinya berlomba-lomba untuk memiliki rasa malu dan harga diri serta mempunyai hati suci yang bercahaya.

Seorang penyair bersenandung:

Anak-anakmu wahai ibunda orang-orang baik ialah pelopor masa kini
Tunjukkanlah kepada mereka bagaimana seharusnya mereka beretika
Mereka memiliki kesucian berdasarkan cahaya ayat-ayat suci
Tunjukkanlah kepada mereka bagaimana seharusnya berambisi
namun tetap tunduk kepada keteguhan yang tulus.

[ganna pryadha/voa-islam.com]
Menatap jauh..mencari tepian harapan
Saat langkah semakin padu mengejar yg tak terkejar..
Lebih baik bertahan
Memperkuat azzam,
Menancapkan keoptimisan,
dan harapan tak akan pernah bias
Karena nikmatNya begitu nyata..
Maka putuskan,
Mencari perhentian atau melanjutkan perjalanan..!!!!

Selalu Ada Beda

selalu ada beda
antara HATI-HATI dan RAGU-RAGU
hati-hati adalah keberanian melangkah
dengan menyadari bahaya
sedang ragu-ragu adalah
pada dasarnya kita tak memiliki keberanian
untuk melangkah

selalu ada beda
antara YAKIN dan NAIF
yakin adalah semangat hati
yang membersamai kebenaran
sedang naif adalah hawa nafsu
yang dicarikan pembenaran

-Salim A. Fillah-

Aku dan tangis mereka

Lama tak bersua tangis
Pelupuk terasa kering tiada beningnya tetesan
Bukan tak ingin
Namun jika kutumpahkan
Aku takut semua terurai hanya karena dunia,tanpa keimanan.
....
Malu, mengenang tangis seorang kaya
Ketika sahabat'y bertanya sebab
Ia menjawab,
'Tangisku bkn karena dunia, sungguh aku takut termasuk orang2 yang dipercepat kebaikannya di dunia dan ditahan dari sahabat2 karena banyaknya hartaku!'
....
Aku,terkadang masih berbaur dengan sifat2 dunia,
bahkan bulir tangisku terbuang sia-sia karenanya.
...
Malu, mengingat seorang pemimpin
Yang banyak tersedu karena takut padaNya.
Bergetar hebat hatinya dalam bilangan ayat yang ia bacakan,
Hingga butir bening itu berderai membasahi janggutnya
Hingga tenggorokannya hampir tercekik dan terjatuh dalam tangis..
mengetahui dahsyatnya adzabMu.
...
Aku,sering melantunkan ayatMu
Namun sedikit memahami
Seakan sulit mengiringinya dengan tangis karenaMu.
...
Menangislah wahai diriku,
Karena air matamu sungguh dirindukanNya.
Biarkan bulir itu mengalir
menyatu dengan rasa takut
Bercampur rasa malu
Pada Dia..
Hanya untukNya.

(daLam renungan 070110)