Senin, 27 April 2009

Bila Al Qur'an bisa bicara !

Bila Al Qur'an bisa bicara !



Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu

Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?



Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa

Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian

Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.


Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....


Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia

Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...


Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku


Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu


Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah


Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.


Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ? Bila
engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan
diperiksa oleh para malaikat suruhanNya

Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.


Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.


Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu


Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui

Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.


Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu


Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Sabtu, 25 April 2009

Renungan hari ini

Dalam perjalanan menggapai tujuan,ada banyak pintu yg harus kita lewati..Dan dibutuhkn kunci untuk membuka pintu tersebut.
Terlihat begitu berat dalam proses menggapai tujuan.
Tetapi tidaklah seberat yg kita bayangkan.
Karena pintu itu adalah 'NAFSU'.
Dan kunci itu terdapat dalam diri kita sendiri,
'HATI...'.
Allah telah memberikan kunci itu pada kita agar kita dapat menggunakannya sebaik mungkin.
Setelah pintu itu kita buka...
Ikhtiar,do'a,dan tawakal akan membantu kita.., menuntun kita.., menjaga kita..,
agar kita tetap berada dalam jalan lurus bercahaya menuju Ridho Illahi..
Semangaaat!! Jangan sia2kan kunci yg telah Alloh anugrahkn pada kita.
Ayo cepat bergerak..kita buka pintu itu!!!
Terangkanlah hati kita...bercahayalah..bersinarlah..
Jaga hati..,jaga tekad kuat kita..,terbukalah pintu sukses kita!!!
InsyaAlloh...
Bismillaahirrahmaanirrahiim..


(260409)

Rabu, 22 April 2009

Be POSITIVE

If anyone talks to me badly I will stay away and try to be calm

If anyone tells me the truth I will accept and do not ever regret

If anyone hurts my heart I will stay calm and pray

If anyone gives me hope I will hold and do not keep it at bay

If anyone looks down on me I will take it easy and strengthen my heart

If anyone loses their temper I will take a deep breath and be quite

And

if anyone needs my help I will lend my hand and do the best
I care for everyone's feeling and desire.

-THINK POSITIVE-
Your life is your garden, your thoughts are the seeds. If your life isn't awesome, you've been watering the weeds.
_Terry Prince_

www.iluvislam.com

Selasa, 21 April 2009

Berhentilah Jadi Gelas

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya
belakangan ini selalu tampak murung.

"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di
dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya.

"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk
tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang
murid muda.

Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan
gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana
yang diminta.

"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata
Sang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit."
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air
asin.

"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru.

"Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih
meringis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis
keasinan.

"Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat
tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau."
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa
bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa
asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah
di hadapan mursyid, begitu pikirnya.

"Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil
mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir
danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan
membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin
dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya
kepadanya, "Bagaimana rasanya?"

"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan
punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber
air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang
tersisa di mulutnya.

"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"

"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan
meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya,
membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.

"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah
dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.
Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus
kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai
untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang
dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun
demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang
bebas dari penderitaan dan masalah."

Si murid terdiam, mendengarkan.

"Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat
tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya
tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu
jadi sebesar danau."

(Sumber : Suluk – Blogsome, Motivasi_Net)

Senin, 06 April 2009

b'bagi ilmu yuk...

Suatu hari.....ada sms msuk....dr kawanQ...
::::Eh sya,tw ga? T'nyta d dlm diri qta ni bnyk bgt k'mampuan trpndam'y.Unik!! Slh stu'y k'mampuan bwh sadar qta itu.Ana lupa lg,tp klo ga slh k'mampuan Einstein ky gtu aja baru 1,2,3 persen dr slrh k'mampuan'y.Gmn klo max 100 persen ya? Subhanallah...
Tinggal qta pLjri ja gmn cara'y m'gunakan bakat t'pendam qta itu..
Hehe.. Lmyan lah,brbgi ilmu..
:::Subhanalloh,mksi ilmu'y...sgt b'mnfaat u/ Ns.
Jd penasaran,bakat t'pendam Ns apa ya???!hehe..

Dalam Senyum....

Dalam senyum ada ibadah, dalam senyum ada jiwa yang terpancar, dalam senyum ada hati yang tulus, dalam senyum ada persahabatan, dalam senyum ada cinta dan sayang, dalam senyum ada malu, dalam senyum ada haru, dalam senyum ada penawar, dalam senyum ada kedamaian.
Dan dalam senyum ada makna. Makna Illahi yang tercipta luas untuk makhluq termulia.
Pahamilah makna senyum. Dan senyum pun akan selalu ada.

Aku berusaha untuk itu!!

Ingat kawan....1 cm ke kanan dan 1 cm ke kiri...SENYUM simetris,,oke!!!!hehee...

Jumat, 03 April 2009

Peta Sebuah Impian

Bayangkan sahabat….. pada suatu hari,dengan penuh semangat Fian berkunjung ke sebuah istana nan megah tanpa penghuni. Konon, di istana itu terdapat segala sesuatu yang Fian impikan.
Saat membuka pintu utama istana, betapa terperangahnya Fian,,karena didepannya masih terdapat banyak anak pintu dan lorong yang akan mengantarkannya ke sebuah ruangan yang menakjubkan atau bahkan menakutkan. Padahal Fian datang tanpa membawa apa-apa.....bahkan sebuah peta yang menggambarkan istana itu pun tak ada. Fian fikir, dengan semangatnya yang besar Fian akan mampu menjelajahi istana itu tanpa hambatan sedikitpun. Maka Fian pun mencoba menyusuri salah satu lorong yang ada di sudut sebelah kiri...”Mungkin impianku ada disana..!!!” bisiknya.
Dengan bersiul Fian berjalan sambil menikmati keindahan relief2 yang ada di sepanjang dinding lorong itu. Tahukah kau sahabat..??? ternyata siulan Fian mengganggu kenyamanan sekumpulan kelelawar yang sedang tertidur lelap disana. Kelelawar2 itu pun marah,,,dengan serempak mereka terbang menukik kearah Fian. Fian yang baru menyadari hal itu, lari terbirit-birit tanpa mempertimbangkan lorong mana yang Fian lalui. ”Ah, Yang penting aku bisa lolos dari serangan kelelawar2 itu...” tekad Fian. Fian pun berlari sekuat tenaga untuk menjauhi kelelawar2 itu. Tanpa disadari, ternyata Fian sudah jauh meninggalkan pintu utama.....ketika Fian mulai merasa aman, Fian beristirahat sambil berusaha menenangkan hatinya...
Namun tiba2 Fian tersentak....Fian kebingungan, Fian bahkan tak ingat sedikitpun lorong mana saja yang telah Fian lewati. Bagaimana Fian bisa kembali tanpa sebuah petunjuk???
-----------
Dari ilustrasi diatas....terpetik sebuah hikmah bahwa untuk mencapai sebuah tujuan yang kita impikan, kita memerlukan banyak persiapan dan arah yang jelas. Tentunya dengan serangkaian ikhtiar yang harus kita lalui. . . bagaimanapun, kita harus membuat sebuah peta yang akan menentukan tercapai atau tidaknya impian kita itu. Kalo tidak, saya yakin nasib kita akan sama dengan Fian yang kebingungan sendiri mencari jalan keluar dari istana.
Maka dari itu....yuk ah sahabat...kita sama2 menggambarkan persiapan apa saja yang harus kita jalani agar impian kita memiliki arah yang jelas. Jangan hanya bermimpi...goreskan semuanya dalam sebuah kertas,,,ciptakan sebuah peta...tempelkan hasilnya di dinding kamar kita...lihat, baca, renungi, dan amalkan...!!!!!!!!!!!!!!!
InsyaAlloh, setidaknya dengan hal itu diri kita akan lebih terpacu untuk bergerak melakukan aksi. Oia, semangat yang tidak dibarengi dg ilmu tidak akan memberikan hasil yang memuaskan lhooooo sahabat....untuk itu, kenapa Alloh mengharuskan setiap hamba2nya menuntut ilmu sebanyak mungkin.
Kita sama2 berdo’a yuk........seMoga Alloh selalu menguatkan hati kita ketika diri ini mulai payah dalam menghadapi rintangan......dan semoga Alloh selalu memberi kemudahan dalam setiap rintangan yang kita hadapi....Amin Yaa Rabbal ’Alamiiin.....”
SEMANGATTTTT...!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
(Jujur....Nisa tersindir dengan apa yang Nisa buat sendiri!!!!!Tapi mudah2an ini akan memotivasi Nisa untuk lebih giat lagi dalam mencapai impian yang Nisa inginkan. Harus ada follow up dari setiap kata yang Nisa tuliskan disini. InsyaAlloh......hanya Dia tempat Nisa bersandar...hanya Dia yang tahu seperti apa Nisa nantinya..yang terpenting sekarang adalah BERUSAHA...!!!!!)

NB : Buat sahabat yang mungkin punya hikmah lain dari ilustrasi Fian diatas....Tafadhol, Nisa tunggu masukannya. Kita sharing untuk kebaikan ya..... 

Bila Al Qur'an bisa bicara !

Bila Al Qur'an bisa bicara !



Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu

Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?



Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa

Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian

Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.


Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....


Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia

Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...


Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku


Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu


Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah


Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.


Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ? Bila
engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan
diperiksa oleh para malaikat suruhanNya

Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.


Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.


Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu


Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui

Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.


Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu


Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Renungan hari ini

Dalam perjalanan menggapai tujuan,ada banyak pintu yg harus kita lewati..Dan dibutuhkn kunci untuk membuka pintu tersebut.
Terlihat begitu berat dalam proses menggapai tujuan.
Tetapi tidaklah seberat yg kita bayangkan.
Karena pintu itu adalah 'NAFSU'.
Dan kunci itu terdapat dalam diri kita sendiri,
'HATI...'.
Allah telah memberikan kunci itu pada kita agar kita dapat menggunakannya sebaik mungkin.
Setelah pintu itu kita buka...
Ikhtiar,do'a,dan tawakal akan membantu kita.., menuntun kita.., menjaga kita..,
agar kita tetap berada dalam jalan lurus bercahaya menuju Ridho Illahi..
Semangaaat!! Jangan sia2kan kunci yg telah Alloh anugrahkn pada kita.
Ayo cepat bergerak..kita buka pintu itu!!!
Terangkanlah hati kita...bercahayalah..bersinarlah..
Jaga hati..,jaga tekad kuat kita..,terbukalah pintu sukses kita!!!
InsyaAlloh...
Bismillaahirrahmaanirrahiim..


(260409)

Be POSITIVE

If anyone talks to me badly I will stay away and try to be calm

If anyone tells me the truth I will accept and do not ever regret

If anyone hurts my heart I will stay calm and pray

If anyone gives me hope I will hold and do not keep it at bay

If anyone looks down on me I will take it easy and strengthen my heart

If anyone loses their temper I will take a deep breath and be quite

And

if anyone needs my help I will lend my hand and do the best
I care for everyone's feeling and desire.

-THINK POSITIVE-
Your life is your garden, your thoughts are the seeds. If your life isn't awesome, you've been watering the weeds.
_Terry Prince_

www.iluvislam.com

Berhentilah Jadi Gelas

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya
belakangan ini selalu tampak murung.

"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di
dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya.

"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk
tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang
murid muda.

Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan
gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana
yang diminta.

"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata
Sang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit."
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air
asin.

"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru.

"Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih
meringis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis
keasinan.

"Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat
tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau."
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa
bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa
asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah
di hadapan mursyid, begitu pikirnya.

"Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil
mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir
danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan
membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin
dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya
kepadanya, "Bagaimana rasanya?"

"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan
punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber
air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang
tersisa di mulutnya.

"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"

"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan
meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya,
membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.

"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah
dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.
Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus
kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai
untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang
dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun
demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang
bebas dari penderitaan dan masalah."

Si murid terdiam, mendengarkan.

"Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat
tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya
tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu
jadi sebesar danau."

(Sumber : Suluk – Blogsome, Motivasi_Net)

b'bagi ilmu yuk...

Suatu hari.....ada sms msuk....dr kawanQ...
::::Eh sya,tw ga? T'nyta d dlm diri qta ni bnyk bgt k'mampuan trpndam'y.Unik!! Slh stu'y k'mampuan bwh sadar qta itu.Ana lupa lg,tp klo ga slh k'mampuan Einstein ky gtu aja baru 1,2,3 persen dr slrh k'mampuan'y.Gmn klo max 100 persen ya? Subhanallah...
Tinggal qta pLjri ja gmn cara'y m'gunakan bakat t'pendam qta itu..
Hehe.. Lmyan lah,brbgi ilmu..
:::Subhanalloh,mksi ilmu'y...sgt b'mnfaat u/ Ns.
Jd penasaran,bakat t'pendam Ns apa ya???!hehe..

Dalam Senyum....

Dalam senyum ada ibadah, dalam senyum ada jiwa yang terpancar, dalam senyum ada hati yang tulus, dalam senyum ada persahabatan, dalam senyum ada cinta dan sayang, dalam senyum ada malu, dalam senyum ada haru, dalam senyum ada penawar, dalam senyum ada kedamaian.
Dan dalam senyum ada makna. Makna Illahi yang tercipta luas untuk makhluq termulia.
Pahamilah makna senyum. Dan senyum pun akan selalu ada.

Aku berusaha untuk itu!!

Ingat kawan....1 cm ke kanan dan 1 cm ke kiri...SENYUM simetris,,oke!!!!hehee...

Peta Sebuah Impian

Bayangkan sahabat….. pada suatu hari,dengan penuh semangat Fian berkunjung ke sebuah istana nan megah tanpa penghuni. Konon, di istana itu terdapat segala sesuatu yang Fian impikan.
Saat membuka pintu utama istana, betapa terperangahnya Fian,,karena didepannya masih terdapat banyak anak pintu dan lorong yang akan mengantarkannya ke sebuah ruangan yang menakjubkan atau bahkan menakutkan. Padahal Fian datang tanpa membawa apa-apa.....bahkan sebuah peta yang menggambarkan istana itu pun tak ada. Fian fikir, dengan semangatnya yang besar Fian akan mampu menjelajahi istana itu tanpa hambatan sedikitpun. Maka Fian pun mencoba menyusuri salah satu lorong yang ada di sudut sebelah kiri...”Mungkin impianku ada disana..!!!” bisiknya.
Dengan bersiul Fian berjalan sambil menikmati keindahan relief2 yang ada di sepanjang dinding lorong itu. Tahukah kau sahabat..??? ternyata siulan Fian mengganggu kenyamanan sekumpulan kelelawar yang sedang tertidur lelap disana. Kelelawar2 itu pun marah,,,dengan serempak mereka terbang menukik kearah Fian. Fian yang baru menyadari hal itu, lari terbirit-birit tanpa mempertimbangkan lorong mana yang Fian lalui. ”Ah, Yang penting aku bisa lolos dari serangan kelelawar2 itu...” tekad Fian. Fian pun berlari sekuat tenaga untuk menjauhi kelelawar2 itu. Tanpa disadari, ternyata Fian sudah jauh meninggalkan pintu utama.....ketika Fian mulai merasa aman, Fian beristirahat sambil berusaha menenangkan hatinya...
Namun tiba2 Fian tersentak....Fian kebingungan, Fian bahkan tak ingat sedikitpun lorong mana saja yang telah Fian lewati. Bagaimana Fian bisa kembali tanpa sebuah petunjuk???
-----------
Dari ilustrasi diatas....terpetik sebuah hikmah bahwa untuk mencapai sebuah tujuan yang kita impikan, kita memerlukan banyak persiapan dan arah yang jelas. Tentunya dengan serangkaian ikhtiar yang harus kita lalui. . . bagaimanapun, kita harus membuat sebuah peta yang akan menentukan tercapai atau tidaknya impian kita itu. Kalo tidak, saya yakin nasib kita akan sama dengan Fian yang kebingungan sendiri mencari jalan keluar dari istana.
Maka dari itu....yuk ah sahabat...kita sama2 menggambarkan persiapan apa saja yang harus kita jalani agar impian kita memiliki arah yang jelas. Jangan hanya bermimpi...goreskan semuanya dalam sebuah kertas,,,ciptakan sebuah peta...tempelkan hasilnya di dinding kamar kita...lihat, baca, renungi, dan amalkan...!!!!!!!!!!!!!!!
InsyaAlloh, setidaknya dengan hal itu diri kita akan lebih terpacu untuk bergerak melakukan aksi. Oia, semangat yang tidak dibarengi dg ilmu tidak akan memberikan hasil yang memuaskan lhooooo sahabat....untuk itu, kenapa Alloh mengharuskan setiap hamba2nya menuntut ilmu sebanyak mungkin.
Kita sama2 berdo’a yuk........seMoga Alloh selalu menguatkan hati kita ketika diri ini mulai payah dalam menghadapi rintangan......dan semoga Alloh selalu memberi kemudahan dalam setiap rintangan yang kita hadapi....Amin Yaa Rabbal ’Alamiiin.....”
SEMANGATTTTT...!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
(Jujur....Nisa tersindir dengan apa yang Nisa buat sendiri!!!!!Tapi mudah2an ini akan memotivasi Nisa untuk lebih giat lagi dalam mencapai impian yang Nisa inginkan. Harus ada follow up dari setiap kata yang Nisa tuliskan disini. InsyaAlloh......hanya Dia tempat Nisa bersandar...hanya Dia yang tahu seperti apa Nisa nantinya..yang terpenting sekarang adalah BERUSAHA...!!!!!)

NB : Buat sahabat yang mungkin punya hikmah lain dari ilustrasi Fian diatas....Tafadhol, Nisa tunggu masukannya. Kita sharing untuk kebaikan ya..... 