Selasa, 18 Mei 2010

Hiasan Perjuangan


Secercah cahaya kamera memotret pemilik mata sendunya..
Dengan setengah terpaksa..
Sesungging senyum di lontarkan ke arahnya..
Menjelajahi sorot mata yang menyimpan seribu cerita..
Terlihat jelas darinya..
Guratan-guratan urat perjuangan melawan berbagai masalah hidup
Yang dengan tegar ia lewati sejuta rintangan itu..
Meski penat dirasa..
Namun keyakinan akan indahnya janji abadi telah kokoh dalam jiwa
Dalam diamnya.
Ia mencoba bangkit..
Dan dalam diamnya..
Ia tegaskan pada dirinya sendiri..
“Wahai diri..
Lempar jauh-jauh rasa gelisah..
Duka..
Bimbang..
Yang bersemayam dalam hati..
Biarkan air mata menetes..
Hilangkan lara di hati..
Terima semua sebagai bagian perjalanan hidup ini..
Dengan kebesaran hati dan jiwa..
Engkau akan temukan
Apa rahasia dibalik titian kehidupan yang telah dijalani..
Hingga kelak akan kau rasakan..
Tak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat sendiri..
Berhentilah sejenak
Agar hati damai dan tenang
hingga rasa itu menelusup ke tulang tulang..
Berharaplah sinar iman hadir
Hingga menyentuh hati.
Bila telah bersinar...
Sebesar apapun rintangan yang kan kau tempuhi.
Itulah hiasan perjuangan...
Dan tombak keyakinan harus selalu kau tancapkan dalam diri..
Bahwa keterkaitan hati & iman akn meneguhkan langkah..
Seperih apa pun garis hidup yang harus dijalani..
Hiingga Allah merengkuhmu dalam dekapan.
Memenuhi janjinya,untukmu yang tak lelah bertawakkal.."


Dalam indahnya ukhuwah fillah

Sunda_Sriwijaya

2010.Mei.18

(diannur'aeni.syarifahannisa.rahmaayupratiwi.sarahmar'atusshalihah.anisaaqilaazmahbahirah)

1 komentar:

  1. "Secercah cahaya kamera memotret pemilik mata sendunya..
    Dengan setengah terpaksa..
    Sesungging senyum di lontarkan ke arahnya..
    Menjelajahi sorot mata yang menyimpan seribu cerita..
    Terlihat jelas darinya..
    Guratan-guratan urat perjuangan melawan berbagai masalah hidup"


    suka di bagian awal..
    good job
    d^^b

    BalasHapus

Hiasan Perjuangan


Secercah cahaya kamera memotret pemilik mata sendunya..
Dengan setengah terpaksa..
Sesungging senyum di lontarkan ke arahnya..
Menjelajahi sorot mata yang menyimpan seribu cerita..
Terlihat jelas darinya..
Guratan-guratan urat perjuangan melawan berbagai masalah hidup
Yang dengan tegar ia lewati sejuta rintangan itu..
Meski penat dirasa..
Namun keyakinan akan indahnya janji abadi telah kokoh dalam jiwa
Dalam diamnya.
Ia mencoba bangkit..
Dan dalam diamnya..
Ia tegaskan pada dirinya sendiri..
“Wahai diri..
Lempar jauh-jauh rasa gelisah..
Duka..
Bimbang..
Yang bersemayam dalam hati..
Biarkan air mata menetes..
Hilangkan lara di hati..
Terima semua sebagai bagian perjalanan hidup ini..
Dengan kebesaran hati dan jiwa..
Engkau akan temukan
Apa rahasia dibalik titian kehidupan yang telah dijalani..
Hingga kelak akan kau rasakan..
Tak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat sendiri..
Berhentilah sejenak
Agar hati damai dan tenang
hingga rasa itu menelusup ke tulang tulang..
Berharaplah sinar iman hadir
Hingga menyentuh hati.
Bila telah bersinar...
Sebesar apapun rintangan yang kan kau tempuhi.
Itulah hiasan perjuangan...
Dan tombak keyakinan harus selalu kau tancapkan dalam diri..
Bahwa keterkaitan hati & iman akn meneguhkan langkah..
Seperih apa pun garis hidup yang harus dijalani..
Hiingga Allah merengkuhmu dalam dekapan.
Memenuhi janjinya,untukmu yang tak lelah bertawakkal.."


Dalam indahnya ukhuwah fillah

Sunda_Sriwijaya

2010.Mei.18

(diannur'aeni.syarifahannisa.rahmaayupratiwi.sarahmar'atusshalihah.anisaaqilaazmahbahirah)