Rabu, 02 Desember 2009
Qalbii..
Mencari penawar utk mengobati'y..
Kutemukan,hanya rasa takut padaNya yg mampu menyembuhkan..
Ya,hanya Dia sumber kekuatan.
(Dalam renungan 021109)
Minggu, 22 November 2009
Alloh, ini hatiku :)
Ini hatiku...
Seperti apa ia sekarang?
Inginku, ia lebih baik dr sebelum'y..
Tak lagi sekeras batu,
Kaku tanpa kepedulian..
Tanda semakin terkikis'y rasa syukurku pada-Mu..
Tp lihat noda itu!!
masih saja merusak rupanya..
Aku takut jika bertambah,
Noda2 itu akan m'bentuk lukisan hitam penuh dosa..
Hingga hatiku pias & sakit!
Apa guna'y hati ini jika jauh dariMu??
Yaa Rahman..
Ini hatiku..
kutitipkan padaMu.
Tapi, pantaskah menitipkan sesuatu yg penuh noda?
Duh Alloh...biar kubersihkan terlebih dahulu,
Aku malu padaMu..
Bantu aku mengisinya dg asma2Mu..
Akan kuusir noda2 itu satu persatu..
Istiqamahkan aku d jalanMu..
Perkuat hati ini dg kesejukan cintaMu..
Yaa Alloh yg Maha memiliki,
Ini hatiku...
Kumohon, jaga ia selalu dg bilangan dzikir d sepertiga malamMu!
#151109#
Rabu, 28 Oktober 2009
Makasih ya de.. ^_^
Aku : Kan harus ikhtiar de, biar cepet sembuh...
Aini : Padahal kalo ikhtiar'y pas lagi sehat kan lebih baik ka...tetep terjaga kesehatan'y!!
Aku : Hehe,iya ya..pinter ni adeku.. (-_-')
(makasih ya de..)
Kamis, 22 Oktober 2009
Berpikir dengan ikhlas sambil menghadapkan diri kepada Allah
Keberhasilan dalam menempuh ujian tersebut, yakni dalam melakukan perenungan ataupun proses berpikir yang mendatangkan kebahagiaan di akhirat, masih ditentukan oleh kemauannya dalam mengambil pelajaran atau peringatan dari apa yang ia renungkan. Karena itu, sangatlah ditekankan disini bahwa seseorang hendaknya selalu berpikir secara ikhlas sambil menghadapkan diri kepada Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an :
"Dia lah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezki dari langit. Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah)." (QS. Ghaafir, 40: 13)
Hati Menemukan Kedamaian dengan Mengingat Allah
Ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain.
Dalam sebuah pengkajian yang diterbitkan dalam International Journal of Psychiatry in Medicine, sebuah sumber ilmiah penting di dunia kedokteran, dilaporkan bahwa orang yang mengaku dirinya tidak berkeyakinan agama menjadi lebih sering sakit dan mempunyai masa hidup lebih pendek. Menurut hasil penelitian tersebut, mereka yang tidak beragama berpeluang dua kali lebih besar menderita penyakit usus-lambung daripada mereka yang beragama, dan tingkat kematian mereka akibat penyakit pernapasan 66% lebih tinggi daripada mereka yang beragama.
Para pakar psikologi yang sekuler cenderung merujuk angka-angka serupa sebagai "dampak kejiwaan". Ini berarti bahwa keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh baik pada kesehatan. Penjelasan ini mungkin sungguh beralasan, namun sebuah kesimpulan yang lebih mengejutkan muncul ketika orang-orang tersebut diperiksa. Keimanan kepada Allah jauh lebih kuat daripada pengaruh kejiwaan apa pun. Penelitian yang mencakup banyak segi tentang hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh Dr. Herbert Benson dari Fakultas Kedokteran Harvard telah menghasilkan kesimpulan yang mencengangkan di bidang ini. Walaupun bukan seorang yang beragama, Dr. Benson telah menyimpulkan bahwa ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain. Benson menyatakan, dia telah menyimpulkan bahwa tidak ada keimanan yang dapat memberikan banyak kedamaian jiwa sebagaimana keimanan kepada Allah. 2
Apa yang mendasari adanya hubungan antara keimanan dan jiwa raga manusia ini? Kesimpulan yang dicapai oleh sang peneliti sekuler Benson adalah, dalam kata-katanya sendiri, bahwa jasmani dan ruhani manusia telah dikendalikan untuk percaya kepada Allah. 3
Kenyataan ini, yang oleh dunia kedokteran pelan-pelan telah mulai diterima, adalah sebuah rahasia yang dinyatakan dalam Al Qur'an dengan kalimat ini "...Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra’d, 13:28). Alasan mengapa orang-orang yang beriman kepada Allah, yang berdoa dan berharap kepada-Nya, lebih sehat secara ruhani dan jasmani adalah karena mereka berperilaku sesuai dengan tujuan penciptaan mereka. Filsafat dan sistem yang tidak selaras dengan penciptaan manusia selalu mengarah pada penderitaan dan ketidakbahagiaan.
Kedokteran modern sekarang sedang mengarah menuju pemahaman tentang kebenaran ini. Seperti kata Patrick Glynn: "Penelitian ilmiah di bidang psikologi selama lebih dari 24 tahun silam telah menunjukkan bahwa, ... keyakinan agama adalah satu di antara sejumlah kaitan paling serasi dari keseluruhan kesehatan jiwa dan kebahagiaan." 4
Sikap Memaafkan dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)
Dalam ayat lain Allah berfirman: "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)
Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:
... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)
Juga dinyatakan dalam Al Qur'an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji. "Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Qur'an 42:43) Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an, "...menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)
Para peneliti percaya bahwa pelepasan hormon stres, kebutuhan oksigen yang meningkat oleh sel-sel otot jantung, dan kekentalan yang bertambah dari keeping-keping darah, yang memicu pembekuan darah menjelaskan bagaimana kemarahan meningkatkan peluang terjadinya serangan jantung. Ketika marah, detak jantung meningkat melebihi batas wajar, dan menyebabkan naiknya tekanan darah pada pembuluh nadi, dan oleh karenanya memperbesar kemungkinan terkena serangan jantung.
Pemahaman orang-orang beriman tentang sikap memaafkan sangatlah berbeda dari mereka yang tidak menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an. Meskipun banyak orang mungkin berkata mereka telah memaafkan seseorang yang menyakiti mereka, namun perlu waktu lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hati mereka. Sikap mereka cenderung menampakkan rasa marah itu. Di lain pihak, sikap memaafkan orang-orang beriman adalah tulus. Karena mereka tahu bahwa manusia diuji di dunia ini, dan belajar dari kesalahan mereka, mereka berlapang dada dan bersifat pengasih. Lebih dari itu, orang-orang beriman juga mampu memaafkan walau sebenarnya mereka benar dan orang lain salah. Ketika memaafkan, mereka tidak membedakan antara kesalahan besar dan kecil. Seseorang dapat saja sangat menyakiti mereka tanpa sengaja. Akan tetapi, orang-orang beriman tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah, dan berjalan sesuai takdir tertentu, dan karena itu, mereka berserah diri dengan peristiwa ini, tidak pernah terbelenggu oleh amarah.
Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.
Memaafkan, adalah salah satu perilaku yang membuat orang tetap sehat, dan sebuah sikap mulia yang seharusnya diamalkan setiap orang
Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa:
Permasalahan tentang kemarahan jangka panjang atau yang tak berkesudahan adalah kita telah melihatnya menyetel ulang sistem pengatur suhu di dalam tubuh. Ketika Anda terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, Anda tidak menyadari seperti apa normal itu. Hal tersebut menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Hal itu membakar tubuh dan menjadikannya sulit berpikir jernih – memperburuk keadaan.
Sebuah tulisan berjudul "Forgiveness" [Memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [Majalah Penyembuhan Masa Kini] edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula bahwa, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu-waktu berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain.
Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan –sebagaimana segala sesuatu lainnya – haruslah untuk mendapatkan ridha Allah. Kenyataan bahwa sifat-sifat akhlak seperti ini, dan bahwa manfaatnya telah dibuktikan secara ilmiah, telah dinyatakan dalam banyak ayat Al Qur’an, adalah satu saja dari banyak sumber kearifan yang dikandungnya.
Sikap Memaafkan dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)
Dalam ayat lain Allah berfirman: "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)
Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:
... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)
Juga dinyatakan dalam Al Qur'an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji. "Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Qur'an 42:43) Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an, "...menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)
Para peneliti percaya bahwa pelepasan hormon stres, kebutuhan oksigen yang meningkat oleh sel-sel otot jantung, dan kekentalan yang bertambah dari keeping-keping darah, yang memicu pembekuan darah menjelaskan bagaimana kemarahan meningkatkan peluang terjadinya serangan jantung. Ketika marah, detak jantung meningkat melebihi batas wajar, dan menyebabkan naiknya tekanan darah pada pembuluh nadi, dan oleh karenanya memperbesar kemungkinan terkena serangan jantung.
Pemahaman orang-orang beriman tentang sikap memaafkan sangatlah berbeda dari mereka yang tidak menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an. Meskipun banyak orang mungkin berkata mereka telah memaafkan seseorang yang menyakiti mereka, namun perlu waktu lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hati mereka. Sikap mereka cenderung menampakkan rasa marah itu. Di lain pihak, sikap memaafkan orang-orang beriman adalah tulus. Karena mereka tahu bahwa manusia diuji di dunia ini, dan belajar dari kesalahan mereka, mereka berlapang dada dan bersifat pengasih. Lebih dari itu, orang-orang beriman juga mampu memaafkan walau sebenarnya mereka benar dan orang lain salah. Ketika memaafkan, mereka tidak membedakan antara kesalahan besar dan kecil. Seseorang dapat saja sangat menyakiti mereka tanpa sengaja. Akan tetapi, orang-orang beriman tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah, dan berjalan sesuai takdir tertentu, dan karena itu, mereka berserah diri dengan peristiwa ini, tidak pernah terbelenggu oleh amarah.
Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.
Memaafkan, adalah salah satu perilaku yang membuat orang tetap sehat, dan sebuah sikap mulia yang seharusnya diamalkan setiap orang
Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa:
Permasalahan tentang kemarahan jangka panjang atau yang tak berkesudahan adalah kita telah melihatnya menyetel ulang sistem pengatur suhu di dalam tubuh. Ketika Anda terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, Anda tidak menyadari seperti apa normal itu. Hal tersebut menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Hal itu membakar tubuh dan menjadikannya sulit berpikir jernih – memperburuk keadaan.
Sebuah tulisan berjudul "Forgiveness" [Memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [Majalah Penyembuhan Masa Kini] edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula bahwa, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu-waktu berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain.
Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan –sebagaimana segala sesuatu lainnya – haruslah untuk mendapatkan ridha Allah. Kenyataan bahwa sifat-sifat akhlak seperti ini, dan bahwa manfaatnya telah dibuktikan secara ilmiah, telah dinyatakan dalam banyak ayat Al Qur’an, adalah satu saja dari banyak sumber kearifan yang dikandungnya.
Minggu, 18 Oktober 2009
Perbedaan itu..
Jika perbedaan itu benar ada'y, dg tulus aku akan menyambutnya. Tp jika itu salah, knpa tdk qt coba luruskan k arah yg benar. . Jujur, aku sempat kaku dg apa yg kau sembunyikan. Meski aku tau apa yg sedang terjadi. Kecewa itu ada, tp tak ada gunanya jg menyalahkan. Maaf, saat itu aku mundur. Aku tak ingin mengotori hati dg prasangka2 yg kusimpul sendiri. Mungkin itu krn sedikit'y ilmuku..Bukan, bukan berarti menyalahkan. Hanya kupikir itulah yg harus kulakukan, semoga itu bkn krn nafsuku. Walau ada pembicaraan yg sempat membuatku tersudut. Aku tak mempermasalahkan'y. Karena Alloh pun tau, betapa pahit aku mempertahankan prinsip itu. Harapku, perbedaan itu tidaklah membuat qt pecah. Tetaplah perkuat simpul ukhuwah ini. Bukankah qt tetap satu tubuh dlm ISLAM?? Maka tak ada salah'y kita jadikan ini pengerat. Semoga Alloh meridhai apa yg aku dan kalian lakukan. Amiin Yaa Rabbal 'alamiin...
(dLm renungan 171009)
Kamis, 15 Oktober 2009
Damba
Meski akal dan hati berontak mengejar menggapainya.
Layak'y bayi yg muak akan mainan'y yg rusak.
Aku tertatih menatap asa penuh makna..
Berharap Kau berpihak..
Akan semua yg kutangisi..
Semua yg kusesali.
Meski itu hanya gundukan lumpur yg sia2..
Itu kulakukan hanya utk mencapainya..
Untuk menguak makna yg tersimpan.
Alloh sesungguh'y harap yg kudamba adalah cinta itu..
Cinta yg mengalahkan semua cinta yg ada d dunia..
Tanamkanlah dalam hati ini..
Hingga berbuah amal yg ikhlas,
Penuh cinta..
Hanya untukMu!!
(dlm renungan 151009)
Keep Hamasah...
ALLOHU AKBAR \(^o^)/
Kamis, 08 Oktober 2009
SMS MERAH JAMBU
Renungan untukku dan semoga bermanfaat untuk semuaa.. (tulisan ini na copas dari note teman di FB)
(waspada ) sms merah jambu
Share
Today at 7:04am
(Waspada!)SMS Merah Jambu
Kemarin jam 15:17
Beberapa hari yang lalu inne baca buku tentang batasan pergaulan antara ikhwan dan akhwat. Wah sampai ketawa ketiwi coz memang bener sesuai dengan apa yang ana, tmen temen aktivis alami. Kebnayakan seperti itu. Mudah-mudah bisa nyadar dan terbangun dari kekeliruannya selama ini.
Salah satunya ada yang berisi tentang seorang aktivis dakwah “ikhwan” yang suatu saat mengirimi sms kepada seorang akhwat berikut cuplikannya:
Tetap istiqomah, Ukhti. Selamat berjuang. Semoga Allah menyertai anti.
Sender : Ikhwan +62817xxx
Senyum timbul dari cakrawalanya dengan malu-malu. Serasa ada hangat menyelusup dada dan membuat jantung berdegup lebih cepat. Otaknya pun sekejap bertanya, ”Ada apa? Sungguh, bukan apa-apa. Aku hanya senang karena ada saudara yang menyemangatiku.” Si akhwat menyangkal hatinya cepat-cepat. Dan ia bergegas meninggalkan kamarnya, ada dauroh. Ia berlari sambil membawa sekeping rasa bahagia membaca SMS tadi yang sebagian besar bukan karena isinya, melainkan karena nama pengirimnya.
Ana lagi di bundaran HI, Ukhti. Doakan kami bisa memperjuangkan ini.
Sender : Ikhwan +628179823xxx
Untuk apa dia memberitahukan ini padaku. Bukankah banyak ikhwan atau akhwat lain? Nada protes bergema di benaknya. Tapi di suatu tempat, entah di mana ada derak-derak yang berhembus lalu. Derak samar bangga menjadi perempuan yang terpilih yang di-SMS-nya.
Pagi itu, handphone kesayangannya berbunyi.
Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.
Dada membuncah hampir meledak bahagia. Dia bahkan ingat hari lahirku! Dibacanya dengan berbunga-bunga. Tapi pengirimnya
Sender : Akhwat +6281349696xxx
Senyum tergurat memudar. Tarikan napas panjang. Kecewa, bukan dari dia. Ringtone-nya berbunyi lagi.
Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.
Sender : Ikhwan +628179823xxx
Dia! Semburat jingga pagi jadi lebih indah berlipat kali. Senyumnya mengembang lagi. Dan bunga-bunga itu mekar-lah pula.
Cerita di atas tadi selurik gerak hati seorang akhwat di negeri antah berantah yang sang :great:at dekat dengan kita. Gerak hati yang mungkin pernah bersemayam di dada kita juga. Bisa jadi kita mengangguk-angguk tertawa kecil atau berceletuk pelan, ”Seperti aku nih,” saat membacanya. Hayo ngaku! He he he
Mari kita cermati fragmen terakhir dari cerita tadi. Kalimat SMS keduanya persis sama, yang intinya mengucapkan dan mendoakan atas hari lahir (mungkin mencontek dari sumber yang sama he he he). SMS sama tapi berhasil menimbulkan rasa yang jelas berbeda. Karena memang ternyata lebih berarti bagi si akhwat adalah pengirimnya, bukan apa yang dikatakannya.
Namun sebenarnya, apakah Allah membedakan doa laki-laki dan perempuan? Mengapa menjadi lebih bahagia saat si Gagah yang mendoakan? Semoga selain mengangguk-angguk dan tertawa kecil, kita juga berani memandang dari sudut pandang orang ketiga. Dengan memandang tanpa melibatkan rasa (atau nafsu?), kita akan bisa berpikir dengan cita rasa lebih bermakna.
Konon, cerita tadi terus berlanjut.
Suatu hari yang cerah, sang akhwat mendapat kiriman dari si ikhwan itu. Sebuah kartu biru yang sangat cantik. Tapi sayang, isinya tidak secantik itu. Menghancurkan hati akhwat menjadi berkeping-keping tak berbentuk lagi. Kartu biru itu adalah kartu undangan pernikahan si ikhwan. Dengan akhwat lain, tentu saja. Berbagai Tanya ditelannya. Mengapa dia menikah dengan akhwat lain? Bukankah dia sering mengirim SMS padaku? Bukankah dia sering me-miscall ku untuk qiyamull lail? Bukankah dia ingat hari lahirku? Bukankah dia suka padaku? Mengapa? Mengapa???
Dan air mata berjatuhan di atas bantal yang diam. Teman, jangan bilang, yaa!!! dia hanya tidak tahu, ikhwan itu juga mengirimkan SMS, miscall, mengucapkan selamat hari lahir dan bersikap yang sama ke berpuluh akhwat lainnya!
Ironis. Sedih, tapi menggelikan, menggelikan tapi menyedihkan. Sekarang siapa yang bisa disalahkan? Akhwat memang seyogiyanya menyadari dari awal, SMS-SMS yang terasa indah itu bukan tanda ikatan yang punya kekuatan apa-apa. Siapa yang menjamin bahwa ikhwan itu ingin menikahinya? Bila ia berharap, maka harapanlah yang akan menyuarakan penderitaan itu lebih nyaring.
Tetapi para ikhwan juga tak bisa lari dari tanggung jawab ini. Allahualam apapun niatnya, semurni apapun itu, ingatlah, SMS melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Putih si pengirim, tak menjamin putihnya juga si penerima. Bisa jadi ia akan berwarna merah muda. Merah muda di suatu tempat di hati atau menjadi rona di pipi yang tak akan bisa disembunyikan di depan Allah.
Bagi perempuan, SMS-SMS dan bentuk perhatian sejenis dari laki-laki bisa menimbulkan rasa yang sama bentuknya dengan senyuman, kedipan menggoda, dan daya tarik fisik perempuan lainnya bagi laki-laki.
Menimbulkan sensasi yang sama. Ketika perempuan bertanya berbagai masalah pribadinya padamu, seringkali bukan solusi yang ingin dicari utamanya. Melainkan dirimu. Ya, sebenarnya perempuan ingin tahu pendapatmu tentang dia, apakah dirimu memperhatikannya, bagaimana caramu memandang dirinya. Dirimu, dirimu, dan dirimu, dan kami ”kaum hawa”- sayangnya, juga memiliki percaya diri yang berlebihan, atau bisa dibahasakan lain dengan mudah Ge-Er Jadi, tolong hati-hati dengan perhatianmu itu.
Paling menyedihkan saat ada seorang aktivis yang tiba-tiba berkembang gerak dakwahnya atau semangat qiyamul lailnya karena terkait satu nama. Naudzubillah tsumma naudzubillah. Ketika kita menyandingkan niat tidak karena Allah semata, maka apalah harganya! Apa harganya berpeluh-payah bukan karena Dia, tapi karena dia. Seseorang yang sama sekali bukan apa-apa, lemah seperti manusia lainnya.
Laki-laki dan wanita diciptakan berbeda bukan saling memusuhi, bukan juga saling bercampur tak bertepi, tapi semestinya saling menjaga diri. Secara fisik, emosional, atau kedua-duanya. SMS tampak aman dari pandangan orang lain, hubungan itu tak terlihat mata. Tapi wahai, syetan semakin menyukainya. Mereka berbaris di antara dua handphone itu. Maka dimanapun mereka berada, syaitan tetaplah musuh yang nyata!
Wahai akhwat, bila kau menginginkan SMS-SMS itu, tengoklah inbox-mu. Bukankah disana tersusun dengan manis SMS-SMS dari saudarimu. Saudari-saudarimu yang dengan begitu banyak aktivitas, amanah, kelelahan, dan kesedihan yang sangat memerlukan perhatianmu. Juga begitu banyak teman-temanmu yang belum mengenal Islam menunggu kau bawakan SMS-SMS cahaya untuk mereka.
Ada saatnya. Ya, ada saatnya nanti handphone kita dihiasi SMS-SMS romantis. SMS-SMS yang walaupun hurufnya berwarna hitam semua, tapi tetap bernadakan merah muda. Untuk seseorang dan dari seseorang yang sudah dihalalkan kita berbagi hidup, dan segala kata cinta di alam semesta.
Cinta yang bermuara pada penciptaNya. Cinta dalam Cinta. Bersabarlah untuk indah itu.
Ummi, abi lagi ngisi ta’lim di kampus pelangi. Di depan abi ada beribu bidadari-bidadari berjilbab rapi, tapi tak ada yang secantik bidadariku di istana Baiti Jannati. Miss u my sweety.
Abi, yang teguh ya, pangeranku, rumah ini terasa gersang tanpa teduh wajahmu. Luv yaa
Ya, hanya untuk dia kita tulis the Pinkest Short Massage Services. SMS-SMS paling merah muda
Nah itu tah yow siapa yang sering smsan ma ikhwan yang genit kayak gitu? wekZZZ… jangan-jangan ana juga terlibat. Innalillahi wainna ilaihi rojiun.. memang dunia aktivis tidak bisa dikatakn 100 % bersih dari virus merah jambu. Tapi sebenarnya tergantung kitanya bagaimana menyikapi sms merah jambu tersebut.
Jangan terlalu dibawa kehati nurani, anggap aja dia itu memang orang yang suka becanda, ntar kalau benar-benar kita anggap ia bisa – bisa kita gantung diri karena kecewa.
memang sich jatuh cinta itu nggak haram kok... cuma ya itu
cara kita menyikapi atau mengekpresikannya... jangan terlalu terburu-buru...
ntar ada waktunya kok..
CAMBUK
“Subhanallah, kata penyemangat yang dahsyat!!!” gumamku sambil menutup lembaran akhir majalah pemberian kak Syifa. Segera kumasukkan majalah itu kedalam tas.
Semalam Kak Syifa pulang dengan membawa seabreg buku untukku. Seperti biasa, tanpa babibu segera kuraih buku-buku itu dari tangannya, itung-itung meringankan beban dia. Hehe…Aku suka lihat senyum manis Kak Syifa, walaupun wajahnya kelihatan sangat lelah saat itu.
“Kakak senang….nanti kakak beli lagi ya. Insya Alloh!!!” janji Kak Syifa sambil memamerkan senyum manisnya itu. Selalu itu yang ia katakan. Buku seolah-olah sudah menjadi oleh-oleh wajib setiap dia pulang. Ntah sudah berapa banyak buku pemberiannya. Yang pasti sekarang rak ‘perpustakaan mini’ di kamarku telah dipenuhi koleksi buku dari Kak Syifa.
“ Meskipun dari kampung, pemikiran kita gak boleh ngampung!!!Makanya tanamkan semangat membaca dari sekarang, agar kita mempu bersaing dengan orang-orang kota..oke!!!” pesan Kak Syifa suatu hari.
****
“ Daaarrrr!!!!! Hayoo..ngelamun terus Naf…kunaon atuh??” gadis manis itu mengagetkanku.
“Astaghfirullah, ichaa! Untung aku gak jantungan. Lagian hobi banget sih ngagetin orang!!!” bentakku.
Eh, yang dibentak malah mesem-mesem sendiri sambil nunjukin wajah usilnya.
“ Aih, Nafisa!!! Laa taghdhab…aku kan cuma becanda. Hehe..yaudah, aku daftarin Facebook ya cantik.” Bujuk icha.
“Fb????gak usah ah cha….!!” Jawabku ragu.
“Ga apa-apa ko Naf!!!.Fb banyak manfaatnya juga lho. Lewat Fb, kita bisa sharing sama anak-anak rohis dari sekolah lain, belum lagi banyak ilmu yang akan kita dapat dari mereka. Ya kan???gak usah khawatir gitu lah.” Lagi-lagi bujukan sahabatku ini mengalahkanku. Gak tega rasanya lihat icha kecewa.
“Yaudah, tapi gak janji sering aku buka lho Fb-nya..”
“Iya, terserah kamu aja deh..aku buatin sekarang ya!” tawar icha penuh semangat.
Aku hanya bisa mengangguk mendengar tawarannya. Kebetulan hari ini Pak Tedi guru fisika kami gak hadir. Jadi icha bisa dengan bebas memainkan Accer hitam kesayangannya. Wajahnya berseri-seri saat ia mulai berselancar di dunia maya. Ah, aku bahkan gak tertarik dengan berbagai aktivitas seperti itu. Bagiku cukuplah dunia maya sebagai salah satu media informasi bukan untuk main-main.
****
“Makasih ya cha!” kuraih HP-ku dari tangannya sambil melemparkan senyumku.
Ya, setelah berhasil mendaftarkan aku di Facebook icha langsung meminjam HP-ku. Aku pun meminjamkannya tanpa curiga. Kuperhatikan saja tangan mungilnya yang menari lincah diatas keypad HP-ku. Sesekali ia tersenyum riang tanda kemenangan.
“Sama-sama..udah mau nyampe rumah kamu tuh. Siap-siap gih!!” icha mengingatkan.
“Yup,Duluan ya cha…Assalamu’alaikum ukhti!!” aku pamit, berlari kecil mendekati pintu bis. Sayup kudengar teriakan icha.
“Wa’alaikumussalaam…jangan lupa coba dibuka di rumah ya Naf Fb-nya!! Udah aku sediain tuh aplikasinya di HP kamu.”
Kulambaikan tanganku pada icha tanda mengerti. Bis pun berhenti tepat di depan rumah sederhanaku.
****
Letih, segera kurebahkan badanku setelah kulahap habis satu buku seri Motivasi pemberian kak Syifa semalam. Rakus ya…gak apa!!! asalkan itu bisa membuatku menjadi lebih baik, kenapa tidak segera kulahap ilmunya?
“Icha tadi masukkan aplikasi apa ya???ah, gak ada salahnya aku coba. Anggap saja sebagai tanda bahwa aku menghargainya. Sekali ini saja, mudah-mudah gak keterusan!” gumamku dalam hati.
Tiba-tiba rasa penasaran menjalar dalam hatiku. Kuraih Sony Ericsson K700i kesayanganku.
Klik..kubuka salah satu aplikasi itu. Kutuliskan alamat Facebookku didalamnya. Loading…aku tak sabar menunggu. Ada apakah gerangan dibalik Facebook itu? Complete.. akhirnya Fb-ku terbuka sudah. Kujelajahi akun baruku itu. Sepertinya Icha sudah menambahkan banyak teman untukku. Kucoba mengisi status Fb-ku dengan kata hikmah yang kudapat tadi pagi.
Waaah…Subhanallah begitu banyak teman yang memberi komentar di statusku. Aku pun mulai asyik membalas komentar-komentar itu. Hmm… Benar kata icha, aku bisa dapat banyak ilmu disini. Senangnya bisa diskusi dengan banyak ikhwah di dunia maya. Tapi tiba-tiba saja koneksi internet di HP-ku terputus. Oow, ternyata pulsaku habis.
“Lho???tadi kan masih ada 2000, ko udah habis lagi…? Yah, padahal lagi seru-serunya diskusi nih.” Aku ngedumel sendiri dalam hati. “Ahaa, isi lagi aja ah pulsanya…masih ada uang simpanan ini.”
Tiba-tiba saja aku merasa mendapat energi untuk pergi membeli pulsa ke Counter Wafa, satu-satunya Counter yang ada di kampungku. Aneh, biasanya aku paling malas kalau harus jalan kaki ke Counter Wafa hanya untuk beli pulsa 5 ribu. Maklum jaraknya dari rumahku cukup jauh. Biasanya sih kalau isi pulsa cukup kirim SMS ke Mang Entis yang punya Counter itu. Barulah aku bayar besoknya sambil berangkat sekolah. Sayangnya sisa pulsaku sekarang gak cukup untuk ngirim 1 SMS pun. Yah, kutanggung sendiri deh akibatnya.
****
Dua bulan sudah aku aktif di dunia maya. Ntah itu untuk sekedar mencari informasi atau hanya main-main. Jangkauan komunikasinya pun sekarang semakin meluas mulai dari YM, Gtalk, dan Nimbuzz. Aku ketagihan chatting. Ya seperti itulah, seakan ada virus dunia maya yang begitu dahsyat menyerangku. Susah melepasnya. Waktu luang yang biasa kumanfaatkan untuk membaca kini kugunakan hanya untuk menyapa teman-teman yang online di YM atau yang lainnya.
Lihatlah buku-buku di rak ‘perpustakaan miniku’ semakin tak terawat, usang dan berdebu. Belum lagi setumpuk oleh-oleh wajib dari Kak Syifa 1 bulan lalu, masih teronggok diatas meja belajarku. Sama sekali belum tersentuh mpunya. Andai kak Syifa tahu, masihkah dia tersenyum manis untukku??Kakak…maafkan Nafisa!
Tidak hanya itu, pengeluaranku pun semakin tidak terkontrol karena seringnya beli pulsa. Pulsa 5 ribu yang biasanya kutargetkan habis selama 2 minggu, kini hanya terpakai 2-3 hari saja. Astaghfirullah…bukankah orang-orang yang boros itu temannya Syaithan??
Dilihat dari segi manfaatnya sih kuakui banyak yang kudapat darisana. Lewat itu semua aku bisa memperluas silaturahmi dengan saudara-saudara muslim di seluruh dunia khususnya Indonesia, selain itu banyak ilmu yang kudapat dari teman-teman dunia mayaku.
Subhanallah….tapi aku pun tak harus mengorbankan banyak waktu untuk melakukannya. Ntah sampai kapan kelalaian ini berakhir seandainya aku tidak menyadarinya dari sekarang. Aku gak berhak menyalahkan Icha yang telah memgenalkanku pada dunia ini. Karena ini salahku yang telah mengonsumsi internet secara berlebihan diluar kebutuhan. Meskipun pada dasarnya Icha ikut andil dalam masalah ini.
Aku teringat materi mentoring minggu lalu yang sempat membuatku bergidik. Saat itu mentorku menyampaikan perkataan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah tentang kelalaian manusia :
“Dan barangsiapa memperhatikan keadaan manusia, maka dia pasti dapatkan mereka seluruhnya –kecuali sedikit saja- merupakan golongan dari orang-orang yang hatinya lalai dari mengingat Alloh SWT, mereka mengikuti hawa nafsunya, sehingga urusan-urusan dan kepentingan mereka terabaikan, yaitu mereka kurang perhatian terhadap hal-hal yang mendatangkan manfaat dan kemaslahatan baginya, sedang mereka menyibukkan diri dengan hal-hal yang sama sekali tidak bermanfaat baginya, bahkan justru mendatangkan malapetaka bagi mereka, baik sekarang maupun di masa mendatang.”
Ah Yaa Rabb, benarlah adanya bahwa eksistensiku untuk mengingatMu sudah tak semantap dulu lagi. Waktu panjang yang seharusnya kugunakan untuk bertemu dengan-Mu kian terkikis oleh kelalaian-kelalaian yang merugikan. Sehingga durasi untuk menyapa-Mu pun semakin berkurang. Padahal aku harus menyiapkan banyak amunisi untuk menghadapi akhirat nanti.
Cukuplah pengalaman itu kujadikan cambuk untuk memperbaiki diri. Karena aku tak ingin hidayah-Mu memudar hingga hatiku pias tanpa kesejukan mengingatMu.
Rasanya diri ini semakin bergetar ketakutan saat mengingat laranganMu itu..
“….Janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Al-Araf 205)
Yaa Ghaffar, ampuni aku yang telah lalai.
Kuputuskan untuk MENGAKHIRINYA!!!!!!
(hehe….dibuat pas lagi sering2nya chatting…sayang belum bisa benar-benar mengakhiri aslinya mah. Masih dalam proses, InsyaAlloh!!!!setidaknya sekarang udah bisa mengurangi jatah internetan…Ya, masih banyak yang harus dilakukan selain ini. Tetap seMangaaaat!!!!!!!!)
Senin, 28 September 2009
Hikmah Selalu Ada
Yang Maha Pencipta.Yang menimpakan ujian.
Yang menjadikan sakit, yang membuat keinginan terhalang serta menyusahkan hidup. . .
Apakah Alloh menakdirkan segala'y sia-sia???
Bukan Alloh tak tahu deritanya hidupmu, retaknya hatimu. . .
Itulah yg Dia inginkan,karena Dia tahu. . .
Hati begitulah yg selalu lunak dan mudah untuk dekat,
Akrab dengan-Nya.
Bukankah sering hati terasa amat keras dan sukar mengalirkan air mata???
Bersyukurlah......
Bukan jalanmu tertutup.
Hanya, jalanmu dipayahkan olehNya.
Mungkin dg cara itu kamu lebih dekat denganNya...
Atau, yakinlah Alloh senantiasa menghendaki kebaikan bagi hamba-hambaNya.
Tabahlah, wahai hati.
Rasakanlah kebahagiaan lain terasa begitu indah.
Melebihi kebahagiaan ketika hatipun merasa begitu!
Yaitu kebahagiaan kesempatan bersimpuh dan memohon lebih besar.......
Dalam hidup, terkadang lebih banyak mendapat apa yg diinginkan,
Akhirnya tahu bahwa yg diinginkan,
terkadang tidak membuat hidup menjadi bahagia.
Hanya Alloh yg Maha Mengerti....
-Sumber : Novel "Sujud Nisa d Kaki Tahajud Subuh"
Kamis, 24 September 2009
Jalan Cinta Para Pejuang
yang membuatmu menatap jauh ke depan
di kala malam begitu pekat
dan mata sebaiknya dipejam saja
cintamu masih lincah melesat
jauh melampaui ruang dan masa
kelananya menjejakkan mimpi-mimpi
lalu di sepertiga malam terakhir
engkau terjaga, sadar, dan memilih menyalakan lampu
melanjutkan mimpi indah yang belum selesai
dengan cita yang besar, tinggi, dan bening
dengan gairah untuk menerjemahkan cinta sebagai kerja
dengan nurani, tempatmu berkaca tiap kali
dan cinta yang selalu mendengarkan suara hati
teruslah melanglang di jalan cinta para pejuang
menebar kebajikan, menghentikan kebiadaban, menyeru pada iman
walau duri merantaskan kaki, walau kerikil mencacah telapak
sampai engkau lelah, sampai engkau payah
sampai keringat dan darah tumpah
tetapi yakinlah, bidadarimu akan tetap tersenyum
di jalan cinta para pejuang
Salim A. Fillah
Rabu, 23 September 2009
Menakar Kejujuran
----------
Suatu hari seorang saudagar perhiasan di zaman Tabiin bernama Yunus bin Ubaid, menyuruh saudaranya menjaga kedainya karena ia akan melaksanakan shalat. Saat itu datanglah seorang Badui yang hendak membeli perhiasan di kedai tersebut. Maka terjadilah jual beli di antara Badui dan penjaga kedai yang diamanahkan tuannya. Satu barang perhiasan permata yang hendak dibeli harganya 400 dirham. Saudara Yunus menunjukkan barang yang sebetulnya harganya 200 dirham. Barang tersebut dibeli oleh Badui tadi tanpa diminta mengurangkan harganya.
Di tengah jalan, dia berpapasan dengan Yunus bin Ubaid. Yunus lalu bertanya kepada si Badui yang membawa perhiasan yang dibeli dari kedainya. Sementara dia mengenali barang tersebut adalah dari kedainya. Yunus bertanya kepada Badui itu, “Berapakah harga barang ini kamu beli?”
Badui menjawab, “Empat ratus dirham.”
“Tetapi harga sebenarnya Cuma 200 dirham. Mari ke kedai saya supaya saya dapat mengembalikan uang selebihnya kepada Anda, “ kata Yunus lagi. “Biarlah, tidak perlu. Aku merasa senang dan beruntung dengan harga 400 dirham itu, sebab di kampungku harga barang ini paling murah 500 dirham.”
Tetapi saudagar Yunus itu tidak mau melepaskan Badui itu pergi. Didesaknya juga agar Badui itu kembali ke kedainya dan bila tiba dikembalikan uang lebih kepada Badui itu. Setelah Badui pergi, berkatalah Yunus pada saudaranya, “Apakah kamu tidak merasa malu dan takut kepada Allah atas perbuatanmu menjual barang tadi dengan dua kali ganda?”
“Tetapi dia sendiri yang mau membelinya dengan harga 400 dirham.” Saudaranya mencoba mempertahankan bahwa dialah yang benar.
Yunus berkata, “Ya, tapi di atas kita terpikul satu amanah untuk memperlakukan saudara kita seperti memperlakukan terhadap diri kita sendiri.”
***
Jika kisah ini dapat dijadikan tauladan bagi pedagang-pedagang kita yang beriman, amatlah tepat. Karena ini menunjukkan pribadi seorang pedagang yang jujur dan amanah di jalan mencari rezeki yang halal. Jika semuanya berjalan dengan aman dan tenteram karena tidak ada penipuan dalam perniagaan.
Dalamhal ini Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu penetap harga, yang menahan, yang melepas, dan membagi rezeki, dan sesungguhnya aku harap bertemu Allah di dalam keadaan tidak seorang pun dari kata menuntut aku lantaran menzalimi jiwa atau harga.” (Diriwayatkan lima imam kecuali Nasa’i)
[Sabili]
Kamis, 11 Juni 2009
SkenarioMu
Sekeras apapun aq menangis..inilah yg terbaik dariMu.
Sekalipun aku menghindari kehendak itu,semua'y harus tetap ku jalani.
Skenari0 Alloh..siapa yg dapat menolak'y??
Alloh sdg menguji keikhlasanku...
"Ya Rabb,dihadapanMu aq lemah...!!!
Jaga diriku,hatiku,dan cintaku selalu untukMu..."
(SyaNisa 110609)
Minggu, 31 Mei 2009
Dari sahabatku..
Dan Subhanalloh..benar dugaanku,mereka sungguh peduli aku..mereka memberi melebihi yg kuinginkan.
Inilah penyejuk dari sahabat2ku yg menguatkanku saat itu..
.
.
.
***
-Kuatkan hatimu dg selalu mengingat Alloh Sya..rencana Alloh itu indah.
-Ayo...semangat Nisa!!jangan berlebihan menghadapi kesedihan.Jadilah seperti Nisa yg ana kenal..Ana yakin Nisa bisa melewatinya.
Alloh selalu menyayangimu ukhtiku..
-Nis,percayalah..Alloh akan meninggikan derajatmu kalo kamu bisa melewati ujian ini.
Semangat ya..
-Pelangi gak hanya sesuai dg warna kesukaan Nisa kan?!Pelangi gak hanya biru Nis..
Ada warna2 lain yg menjadikannya lebih indah.
Begitupun kehidupan..Gak selamanya sesuai yg Nisa harapkan.Tp yakinlah,Alloh selalu berikan warna yg lebih indah agar kita selalu bersyukur.
Anggap ujian ini salah satu warna-Nya..jalani semampu Nisa..
Keikhlasanmu lagi diuji Nis...
Semangat ya..
-Adikku,kalo keimanan kita sedang surut,mk cepat2lah beristighfar&ucapkan Laailaahaillallaah,karena bisa jadi syetan sedang senang dekat2 qt,tp bukan hanya diucapkan ukht,barengilah dg keikhlasan & mintalah supaya hati qt selalu terpaut pada-Nya,datangilh Allah di 1/3 malammu. Rindukanlah Allah ukht,rindu pada-Nya itu sangat indah.
InsyaAllah bsa menguatkan hati kita.
***
Subhanalloh..
Allohku..saatku terjatuh dalam kesedihan.Tak lain,hanya Kau sebaik-baiknya tempatku mengadu.
Selalu kuungkapkan semuanya padaMu..
Dan Kau berikanku banyak sahabat..Melalui perantara mereka Kau berikan aku kekuatan..Ya,sahabat2 yg selalu menguatkan hati ini..sahabat2 yg selalu kurindu nasihat2'y..sahabat2 yg selalu menjadi penyejuk bagiku.
Syukurku tak pernah henti untukMu.Terima kasih Alloh,Kau ciptakan mereka untukku....Kau ikatkan ukhuwah ini dalam ridhoMu.
Sungguh, aku mencintai mereka karenaMu..
(Luph u all c0z Alloh.. :D 310509)
Inginku berlari menujuMU..
Lalai..,
Terlalu lama bermain dalam kebimbangan.
Allohku..Kau tetap menenangkanku..
Inginku berlari menujuMu..
Meski pada kenyataannya belumlah seperti itu.
Aku masih merangkak untuk mendekatiMu..
Kau segera memelukku..
Sekuat tenaga kulakukan itu,
namun kusempat terjatuh..
Hingga hatiku pun tern0da..
Kau masih membangunkanku..
PadaMu kuadukan semua..
Gelisahku..rasaku..harapku.
Aku tersungkur dalam sujud,
MenemuiMu..
Kau membelaiku..
Kutahu Kau merindukanku Alloh...
Kau rindu air mataku..
Kau rindu d0'a2ku..
Kau rindu amalan2 baikku..
Kenapa baru kusadari ini?!?
Ampuni aku yg tlah lalai..
Ampuni aku yg tak mampu menundukkan hati..
Sungguh..,
Inginku berlari menujuMu..
Berlari dg segala keterbatasan iman yg kumiliki saat ini,
Mengejar ketertinggalan meski tak kan tergantikan..
Kau kuatkan langkahku..
Walau tersandung..
Kau tetap menyemangatiku..
Ya Rabb..
Segenap hati ingin kuucap..
Teguhkan hatiku..
agar aku bisa mencintai-Mu semampuku..
(Renungan saat hatiku tersandung..310509)
Sabtu, 30 Mei 2009
Ajari aku..
komunikasikan fikiran dan hati..
Ikhlas Nis.."
Ya Alloh...ternyata ini jawaban yg kubutuhkan.
IKHLAS...
Kata sederhana yg membuatku sadar,menyemangatiku tuk selalu melakukan sesuatu hanya karena-Mu..
Sungguh..,
Allohku...Ajari aku tuk bisa menancapkan keikhlasan dalam hati ini..
(Jazakillah atas spiritnya..Uhibbuki fillah ya ukhti..m0ga ukhuwah ini kan selalu terjaga...abadi hingga kita bertemu d Jannah-Nya..Amiin..)
Senin, 27 April 2009
Bila Al Qur'an bisa bicara !
Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra
Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ? Bila
engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan
diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu
Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu
Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Sabtu, 25 April 2009
Renungan hari ini
Terlihat begitu berat dalam proses menggapai tujuan.
Tetapi tidaklah seberat yg kita bayangkan.
Karena pintu itu adalah 'NAFSU'.
Dan kunci itu terdapat dalam diri kita sendiri,
'HATI...'.
Allah telah memberikan kunci itu pada kita agar kita dapat menggunakannya sebaik mungkin.
Setelah pintu itu kita buka...
Ikhtiar,do'a,dan tawakal akan membantu kita.., menuntun kita.., menjaga kita..,
agar kita tetap berada dalam jalan lurus bercahaya menuju Ridho Illahi..
Semangaaat!! Jangan sia2kan kunci yg telah Alloh anugrahkn pada kita.
Ayo cepat bergerak..kita buka pintu itu!!!
Terangkanlah hati kita...bercahayalah..bersinarlah..
Jaga hati..,jaga tekad kuat kita..,terbukalah pintu sukses kita!!!
InsyaAlloh...
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
(260409)
Rabu, 22 April 2009
Be POSITIVE
If anyone tells me the truth I will accept and do not ever regret
If anyone hurts my heart I will stay calm and pray
If anyone gives me hope I will hold and do not keep it at bay
If anyone looks down on me I will take it easy and strengthen my heart
If anyone loses their temper I will take a deep breath and be quite
And
if anyone needs my help I will lend my hand and do the best
I care for everyone's feeling and desire.
-THINK POSITIVE-
Your life is your garden, your thoughts are the seeds. If your life isn't awesome, you've been watering the weeds.
_Terry Prince_
www.iluvislam.com
Selasa, 21 April 2009
Berhentilah Jadi Gelas
belakangan ini selalu tampak murung.
"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di
dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya.
"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk
tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang
murid muda.
Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan
gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana
yang diminta.
"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata
Sang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit."
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air
asin.
"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru.
"Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih
meringis.
Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis
keasinan.
"Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat
tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau."
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa
bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa
asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah
di hadapan mursyid, begitu pikirnya.
"Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil
mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir
danau.
Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan
membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin
dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya
kepadanya, "Bagaimana rasanya?"
"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan
punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber
air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang
tersisa di mulutnya.
"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"
"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan
meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya,
membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah
dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.
Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus
kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai
untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang
dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun
demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang
bebas dari penderitaan dan masalah."
Si murid terdiam, mendengarkan.
"Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat
tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya
tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu
jadi sebesar danau."
(Sumber : Suluk – Blogsome, Motivasi_Net)
Senin, 06 April 2009
b'bagi ilmu yuk...
::::Eh sya,tw ga? T'nyta d dlm diri qta ni bnyk bgt k'mampuan trpndam'y.Unik!! Slh stu'y k'mampuan bwh sadar qta itu.Ana lupa lg,tp klo ga slh k'mampuan Einstein ky gtu aja baru 1,2,3 persen dr slrh k'mampuan'y.Gmn klo max 100 persen ya? Subhanallah...
Tinggal qta pLjri ja gmn cara'y m'gunakan bakat t'pendam qta itu..
Hehe.. Lmyan lah,brbgi ilmu..
:::Subhanalloh,mksi ilmu'y...sgt b'mnfaat u/ Ns.
Jd penasaran,bakat t'pendam Ns apa ya???!hehe..
Dalam Senyum....
Dan dalam senyum ada makna. Makna Illahi yang tercipta luas untuk makhluq termulia.
Pahamilah makna senyum. Dan senyum pun akan selalu ada.
Aku berusaha untuk itu!!
Ingat kawan....1 cm ke kanan dan 1 cm ke kiri...SENYUM simetris,,oke!!!!hehee...
Jumat, 03 April 2009
Peta Sebuah Impian
Saat membuka pintu utama istana, betapa terperangahnya Fian,,karena didepannya masih terdapat banyak anak pintu dan lorong yang akan mengantarkannya ke sebuah ruangan yang menakjubkan atau bahkan menakutkan. Padahal Fian datang tanpa membawa apa-apa.....bahkan sebuah peta yang menggambarkan istana itu pun tak ada. Fian fikir, dengan semangatnya yang besar Fian akan mampu menjelajahi istana itu tanpa hambatan sedikitpun. Maka Fian pun mencoba menyusuri salah satu lorong yang ada di sudut sebelah kiri...”Mungkin impianku ada disana..!!!” bisiknya.
Dengan bersiul Fian berjalan sambil menikmati keindahan relief2 yang ada di sepanjang dinding lorong itu. Tahukah kau sahabat..??? ternyata siulan Fian mengganggu kenyamanan sekumpulan kelelawar yang sedang tertidur lelap disana. Kelelawar2 itu pun marah,,,dengan serempak mereka terbang menukik kearah Fian. Fian yang baru menyadari hal itu, lari terbirit-birit tanpa mempertimbangkan lorong mana yang Fian lalui. ”Ah, Yang penting aku bisa lolos dari serangan kelelawar2 itu...” tekad Fian. Fian pun berlari sekuat tenaga untuk menjauhi kelelawar2 itu. Tanpa disadari, ternyata Fian sudah jauh meninggalkan pintu utama.....ketika Fian mulai merasa aman, Fian beristirahat sambil berusaha menenangkan hatinya...
Namun tiba2 Fian tersentak....Fian kebingungan, Fian bahkan tak ingat sedikitpun lorong mana saja yang telah Fian lewati. Bagaimana Fian bisa kembali tanpa sebuah petunjuk???
-----------
Dari ilustrasi diatas....terpetik sebuah hikmah bahwa untuk mencapai sebuah tujuan yang kita impikan, kita memerlukan banyak persiapan dan arah yang jelas. Tentunya dengan serangkaian ikhtiar yang harus kita lalui. . . bagaimanapun, kita harus membuat sebuah peta yang akan menentukan tercapai atau tidaknya impian kita itu. Kalo tidak, saya yakin nasib kita akan sama dengan Fian yang kebingungan sendiri mencari jalan keluar dari istana.
Maka dari itu....yuk ah sahabat...kita sama2 menggambarkan persiapan apa saja yang harus kita jalani agar impian kita memiliki arah yang jelas. Jangan hanya bermimpi...goreskan semuanya dalam sebuah kertas,,,ciptakan sebuah peta...tempelkan hasilnya di dinding kamar kita...lihat, baca, renungi, dan amalkan...!!!!!!!!!!!!!!!
InsyaAlloh, setidaknya dengan hal itu diri kita akan lebih terpacu untuk bergerak melakukan aksi. Oia, semangat yang tidak dibarengi dg ilmu tidak akan memberikan hasil yang memuaskan lhooooo sahabat....untuk itu, kenapa Alloh mengharuskan setiap hamba2nya menuntut ilmu sebanyak mungkin.
Kita sama2 berdo’a yuk........seMoga Alloh selalu menguatkan hati kita ketika diri ini mulai payah dalam menghadapi rintangan......dan semoga Alloh selalu memberi kemudahan dalam setiap rintangan yang kita hadapi....Amin Yaa Rabbal ’Alamiiin.....”
SEMANGATTTTT...!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
(Jujur....Nisa tersindir dengan apa yang Nisa buat sendiri!!!!!Tapi mudah2an ini akan memotivasi Nisa untuk lebih giat lagi dalam mencapai impian yang Nisa inginkan. Harus ada follow up dari setiap kata yang Nisa tuliskan disini. InsyaAlloh......hanya Dia tempat Nisa bersandar...hanya Dia yang tahu seperti apa Nisa nantinya..yang terpenting sekarang adalah BERUSAHA...!!!!!)
NB : Buat sahabat yang mungkin punya hikmah lain dari ilustrasi Fian diatas....Tafadhol, Nisa tunggu masukannya. Kita sharing untuk kebaikan ya.....
Selasa, 24 Februari 2009
ANTARA MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN DAN PERJUANGAN MENCARI ILMU…..
Pernah dengar komentar kaya gini? Kalo misalkan kita yang dinasihati seperti itu, apa perasaan kita? Ugh, yang pasti mah bete banget. Lagian apakah kesuksesan kita dalam menuntut ilmu harus ditandai dengan bekerja yang ngehasilin duit gede? Gak lha yaw!!!
Menuntut ilmu sangatlah diwajibkan bagi setiap muslim. Satu orang yang berilmu lebih baik dari seratus orang ahli ibadah. Bahkan Allah berjanji, akan meninggikan derajat orang yang berilmu dan akan memudahkan jalannya ke surga.
Ilmu gak akan habis dilindas zaman sobat! Bahkan sampai kita meninggal pun pahala ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir pada kita. Manfaat ilmu bisa menembus ratusan bahkan ribuan generasi. Sedangkan harta, paling cuma mentok sampe tujuh turunan. Manfaat ilmu jauh lebih tinggi kalo hanya diukur dengan keuntungan materi. Jika kita perhatikan, ternyata daya saing keilmuan generasi muslim saat ini, jauh lebih merosot dibanding keilmuan kaum muslim masa lampau. Penyebab utamanya hanya karena pemikiran kita bahwa ilmu yang kita cari hanyalah untuk mendapatkan keuntungan materi yang banyak.
Menuntut ilmu yang hanya bertujuan untuk mengeruk keuntungan materi , apa pun bentuknya tidak akan kekal dan tidak akan pernah menumbuhkan manfaat yang besar bagi diri kita maupun orang lain. Gak aneh kalo banyak anak pelajar yang merasa sulit ngedapatin kerja setelah mereka lulus. Mereka merasa putus asa duluan karena tuntutan balik modal setelah lulus sehingga tidak dapat memotivasi mereka, untuk terus bersemangat dalam memecahkan ilmu yang rumit dan menghasilkan karya baru. Apalagi biaya sekolah zaman sekarang yang muahal banget. Ukh, kayanya bikin mereka tambah puyeng aza. Entah darimana dan dari siapa kita ditanamkan bahwa tujuan sekolah yang tinggi adalah supaya kita mendapatkan gaji yang gede and kerjaan yang bagus.
Ilmu yang digali karena kesungguhan hati dan kesadaran yang penuh bahwa ilmu jauh lebih bermanfaat bagi harkat hidup kemanusiaan daripada menuntut ilmu sekedar ingin mendapat uang yang banyak, jauh lebih tinggi derajatnya dimata Allah. Lihat saja ilmu matematika dan astronomi yang digagas oleh Abul Wafa Muhammad al Buzjani di abad 940 M, ilmu optik yang ditemukan oleh Ibnu Haitam, Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan yang menemukan ilmu kimia, atau al-Khawarizmi penemu angka nol, dan serentetan penemu lainnya. Kerja keras mereka, sangatlah kita rasakan manfaatnya setelah beribu-ribu tahun lamanya mereka meninggal. Gagasan mereka, telah membuat manusia saat ini lebih maju, bisa ekspedisi ke luar angkasa, bahkan melakukan rekayasa genetika. Itulah pencarian ilmu yang sebenar-benarnya, demi menguak misteri kehidupan dan kemajuan peradaban manusia. Dengan bantuan tangan Allah, ilmu tersebut telah sampai manfaatnya pada berlapis-lapis manusia di seluruh penjuru dunia.
Bukan hanya kita yang dituntut untuk sadar dalam mencari ilmu, bahkan pemerintah pun berkewajiban memenuhi sarana-sarana pendidikan, sistemnya, dan orang-orang yang digaji untuk mendidik kita. Negara Islam sangatlah menghargai pendidikan. Contohnya mereka menerapkan sistem bebas biaya. Seperti Madrasah Al-Muntashiriah di Baghdad yang setiap siswanya menerima beasiswa berupa emas seharga 1 dinar (1 dinar = 4.25 gr emas). Selain itu,kebutuhan hidup mereka pun dijamin sepenuhnya oleh negara. Subhanallah, sungguh sejahteranya sistem pendidikan di negeri sana.
Beda banget sama sistem pendidikan di negara kita ini. Mulai dari biaya sekolah yang mahal, fasilitas belajar mengajar yang kurang memadai, atau nasib pengajarnya, selalu ada masalah. Selain itu, kurikulum nasional pun gak mampu mengatasi jutaan lulusan SMA yang terpaksa menganggur, karena tidak memiliki keterampilan untuk berwirausaha dan bekerja.
So, hayu ah, kita cari ilmu sebanyak-banyaknya. Yang penting kita selalu ikhlas dalam mencari ilmu, sabar menghadapi ujian ketika menimba ilmu and jangan malas-malasan. Insya Allah, ilmu yang kita cari gak bakalan sia-sia. Selain itu, kita harus bisa berbuat dan melihat dari sisi pandang baru, bahwa ilmu demi materi bukanlah tujuan satu. Ada sisi pandang lain yang lebih besar yaitu ilmu bisa merubah sesuatu yang gak baik menjadi lebih baik. Kita harus menerapkan sifat kerja keras dalam diri kita, seperti kerja kerasnya para Ilmuwan Islam demi kemajuan ilmu kaumnya. Sehingga pelajar Indonesia bisa lebih kreatuf dan maju and gak ketinggalan terus oleh negara-negara lain…Ok!!!
SEMANGATTTT…..
Om Rian…
Tiba-tiba HP-ku berderit, nyaris mengagetkanku. Segera kuraih Nokia 6600 kesayanganku.
“ Hallo..! Assalamualaikum, ada apa Bunda?” sapaku
“ Waalaikumsalam, Dinda! Gak ada apa-apa ko. Kamu udah sarapan belum?” Tanya Bunda di seberang sana.
“ Baru aja mu sarapan! Bunda kapan pulang? Dinda kesal ni sendirian terus di rumah!”
“ Bunda juga belum tau! Paling 1 atau 2 minggu lagi, Bunda pulang. Kan ada Bi Inah, masa kesal si?”
“ Tadi pagi Bi Inah pulang, katanya Mang Asep sakit. Ah Bunda! Ko pulangnya lama banget si? Oya Bun, boleh gak Dinda ajak Tiara nginap disini? Dinda kan takut tidur sendirian!”
“ Ya udah, boleh ko! Udah dulu ya, workshopnya udah dimulai tuh! Assalamualaikum, hati-hati di rumah ya sayang!”
“ Waalaikumsalam, sama-sama, Bun!” jawabku sambil menyimpan HP.
*****
“ Duh, Tiara mana ya? Ko belum datang juga?”
Tiba-tiba…( Tok..tok..tok..) “ Nah, pasti Tiara!” ujarku sambil membukakan pintu.
“ Tiara, kamu ko lama ba…. Om Rian??? Ko Om pulang? bukannya kemarin Om masih di Australia??” tanyaku kaget..
“ Assalamualaikum Dinda! kamu kaget ya? Maaf, Om gak sempat ngasih tau kamu kalo Om mu pulang! kebetulan Om libur kuliah satu bulan. Di Australia kan lagi musim semi!” ujar Om Rian.
“ Waalaikumsalam! Iya ni, Om Rian bikin Dinda kaget aja. O.. gitu ya! masuk yu Om.”
“ Makasih, Bunda sama Ayah kemana? Rumah ko sepi?”
“ Bunda ma Ayah lagi dinas di luar kota, jadinya Dinda sendirian di rumah! Eh..taunya Om datang, Dinda seneng banget lo Om! Dinda kangen banget ma Om. Ya udah, Om istirahat dulu gih! Terus jangan lupa mandi, badan Om bau banget!”
“ Ye…ni anak! Orang baru datang, langsung disuruh mandi.”
“ Aduh… ampun! Jangan nyubit donk, baru datang udah nyebelin!”
Om Rian pun masuk kamarnya sambil nyengir. Kuperhatikan dia sampai pintu. MasyaAllah, kepala Om Rian ko berdarah?? Aku pun segera mendekatinya, terlihat darah segar membasahi rambutnya. Ya Alloh… ada apa dengan Om Rian? Aku nyaris berteriak, kaget. Tapi tiba-tiba HPku bergetar ‘1 new message’ “ Din, kayanya aku ga jadi ke rumah kamu. Ibu ngadak-ngadak sakit, gak apa-apa kan Din? Sorry!”. Kubaca SMS dari Tiara, aku pun segera membalasnya.
“ Din, tolong dong jemur handuk Om!” teriak Om Rian dari kamar, refleks aku pun kaget.
“ Iya Om, sebentar! Dinda lagi balas SMS teman dulu ni, lagian diluar kan hujan!”
“ Cie…teman apa teman? jadi curiga nih. Kamu punya pacar ya? Ya udah, Om gak jadi jemur handuknya deh!”
“ Ye.. main curigaan aja! Pacar??? Gak juga ko! Nah..gitu donk, Dinda kan gak jadi repot.”
“ Dinda keponakan Om yang cantik, bukannya Om curiga! Tapi, Om mu pesan ma kamu. Kamu harus belajar yang benar, jangan dulu deh pacaran! Kalo kamu udah sukses kan enak. Jodoh mah tar juga datang sendiri, Okey!” nasihat Om Rian
“ Iya Omku yang baik, Dinda mau belajar yang benar and gak bakalan pacaran dulu deh!” janjiku sama Om Rian.
“ Oya Din, jalan-jalan keluar yuk! Om lapar ni.. gimana kalo kita ke restoran Sunda. Om kangen banget ma pasakan Sunda. Lagian di Australia mah makanannya gak bersahabat di lidah, gak variatif juga menurut om.” keluh Om Rian
“ Iya ni, Dinda juga lapar. Yu akh…. Eh, bentar dulu Om! Kesananya pake apa? Pake motor Dinda aja ya!”
“ Ya udah, kamu ambil kuncinya gih! Biar Om yang nyetir.”
Aku segera berlari ke kamar untuk mengambil kunci. Kuberikan kunci motorku pada Om Rian. Om Rian pun langsung tancap gas.
Setibanya di restoran, kami disambut hangat oleh para pelayan. Karena perut kami udah keroncongan banget, kami segera memesan makanan and langsung makan. Kulihat Om Rian makan dengan lahap. Tapi… darah yang tadi aku lihat di kepalanya ko hilang??? Lagian, kenapa wajahnya pucat ??? Akh, mungkin cuma kecapain, jarak Australia-Indonesia kan jauh banget. Tapi darah itu bikin aku makin penasaran.
“ Din, ko malah melongo sih? Ayo makan!” tiba-tiba Om Rian membuyarkan lamunanku.
“ Eh...i…iya Om!” jawabku.
Setelah perut kami terisi penuh, kami pun segera pulang. Sepanjang perjalanan, aku terus memikirkan kejadian itu. Akhirnya kuputuskan untuk menanyakannya sama Om Rian, nanti setibanya di rumah.
“ Ukh, masuk yu ah Din! Om udah kedinginan banget nih!” ajak Om Rian setelah menyimpan motorku di garasi.
Kami segera menuju ruang tengah dan segera menonton kartun Tom and Jerry. Ternyata selera Om Rian masih kaya anak kecil. Tiba-tiba, aku teringat akan niatku tadi,
“ Om, wajah Om ko pucat banget? Om cape ya? istirahat dulu gih, Dinda ambilin selimut ya biar Om gak kedinginan.” Tawarku.
“ Gak usah Din, disini udah hangat ko! Om pucat ya? Tapi, Om gak apa-apa ko. Swear…!”
“ Oh… ! tapi, boleh gak Dinda nanya sesuatu ma Om????”
“ Emang kamu mu nanya apa Dinda? kayanya serius banget ni!”
“ Gini… tadi, Dinda ngeliat darah di kepala Om! Om sakit ya???”
“ Akh, kamu salah liat kali! Coba deh perhatiin sekarang, apa kepala Om masih ada darahnya? Gak kan?”
“ Iya si! Tapi, tadi Dinda bener-bener liat ko Om!”
“ Ya udah, jangan terlalu dipikirin. Mungkin kamu cuma berhalusinasi!” pinta Om Rian.
“ Tapi, Dinda khawatir banget sama Om!”
“ Udah…! tuh liat, kartunnya lucu banget!”
Aku pun segera membalikan kepalaku ke arah TV. Tapi, rasa penasaran itu mendorongku untuk bertanya sekali lagi sama Om Rian. Sayang, Om Rian tidur. Akhirnya kuurungkan niat tersebut. Kupandangi Om Rian, dia memang sosok cowo yang ideal. Bayangin deh, punya wajah ganteng, soleh, bahkan otaknya pun bener-bener kaya Einstein. Kuliahnya aja di Trinity College Melbourne Australia, dapat beasiswa lagi. Wow… keren banget kan! Pasti banyak cewe yang naksir. Ah, kalau aja aku punya suami kaya Om Rian, pasti aku bangga banget. He… masih anak SMP ko udah mikirin nikah ya??
Saking serunya ngelamun, gak terasa aku jadi pengen ikutan tidur.
*****
( Tok…Tok…Tok ) tiba-tiba sebuah ketukan pintu membangunkanku. Tapi, Om Rian mana ya? ah, mungkin lagi sholat. Kebetulan aku lagi haid, jadinya aku gak sholat. Ketukan pintu itu terdengar lagi, aku pun segera menuju ruang tamu dan membukakan pintu.
“Bunda….?”
Seketika itu Bunda langsung memelukku.
“ Ada apa Bunda? Bunda ko nangis? Lagian kenapa Bunda udah pulang? bukannya tadi Bunda bilang seminggu lagi?” tanyaku sewot
“ Sayang, Bunda harap kamu gak kaget dengar berita yang Bunda bawa!”
“ Ada apa si? Dinda bingung ni Bun!”
Bunda pun segera mengajakku duduk di sofa.
“ Sayang, semalam Om Rian kirim E-mail sama Bunda katanya hari ini dia mu pulang. Tapi, barusan Bunda dapat telepon dari bandara di Australia. Katanya pesawat yang Om Rian naiki tergelincir. Dan Om Rian…Om Rian meninggal Dinda, hiks…” cerita bunda sambil terus menangis.
“ Ah, mereka salah liat mungkin Bun! Om Rian udah datang ko..liat aja deh Bun!” segera kutarik tangan Bunda menuju kamar Om Rian akan kutunjukan bukti kalo Om Rian benar-benar sudah pulang.
Tapi, hatiku sungguh kaget. Kamar Om Rian masih seperti dulu sebelum dia pulang. Langsung kuperiksa lemari Om Rian, kosong… Lalu, koper yang tadi aku simpan mana? Merasa belum yakin, aku pun mengajak Bnda ke ruang tengah, yang ada cuma bantal yang tadi kupakai. Bungkus Phitato yang tadi Om Rian makan ko gak ada??? Om Rian dimana???
Seketika itu darahku seakan berhenti mengalir. Astaghfirulloh… Om Rian…!Aku pun memeluk Bunda dengan erat dan menangis sejadi-jadinya.
(Cerpen Nisa yang pertama nih…waktu itu masih kelas 2 SMP…Afwan ya kawan kalo alurnya masih ga nyambung..he2)
Senin, 23 Februari 2009
Hujan dan Kadar Curahannya
Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan mendapatkan temuan yang mengejutkan berkenaan dengan proses pembentukan awan hujan. Terbentuknya awan hujan yang mengambil bentuk tertentu, terjadi melalui sistem dan tahapan tertentu pula. Tahap-tahap pembentukan kumulonimbus, sejenis awan hujan, adalah sebagai berikut:
* Tahap pertama adalah pergerakan awan oleh angin. Awan-awan dibawa, dengan kata lain, ditiup oleh angin.
* Tahap kedua adalah pembentukan awan yang lebih besar: Kemudian awan-awan kecil (awan kumulus) yang digerakkan angin, saling bergabung dan membentuk awan yang lebih besar.
* Dan tahap ketiga berupa pembentukan awan yang bertumpang tindih. Ketika awan-awan kecil saling bertemu dan bergabung membentuk awan yang lebih besar, gerakan udara vertikal ke atas terjadi di dalamnya meningkat. Gerakan udara vertikal ini lebih kuat di bagian tengah dibandingkan di bagian tepinya. Gerakan udara ini menyebabkan gumpalan awan tumbuh membesar secara vertikal, sehingga menyebabkan awan saling bertindih-tindih. Membesarnya awan secara vertikal ini menyebabkan gumpalan besar awan tersebut mencapai wilayah-wilayah atmosfir yang bersuhu lebih dingin, di mana butiran-butiran air dan es mulai terbentuk dan tumbuh semakin membesar.
Ketika butiran air dan es ini telah menjadi berat sehingga tak lagi mampu ditopang oleh hembusan angin vertikal, mereka mulai lepas dari awan dan jatuh ke bawah sebagai hujan air, hujan es, dan sebagainya.
Fakta lain yang diberikan dalam Alquran mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az-Zukhruf sebagai berikut, ""Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)." (QS Az-Zukhruf [43]: 11).
Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 trilyun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut "ukuran atau kadar" tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.
Per tahunnya, air hujan yang menguap dan turun kembali ke Bumi dalam bentuk hujan berjumlah tetap, yakni 513 triliun ton. Jumlah yang tetap ini dinyatakan dalam Alquran dengan menggunakan istilah "menurunkan air dari langit menurut kadar". Tetapnya jumlah ini sangatlah penting bagi keberlangsungan keseimbangan ekologi dan, tentu saja, kelangsungan kehidupan ini. Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Alquran.
Sumber: http://www.republika.co.id
Kegelapan dan Gelombang di Dasar Lautan
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (QS An-Nuur [24]: 40)
Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans. Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)
Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.
Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam" digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Alquran, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.
Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An-Nuur "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan…" mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Alquran yang lain.
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang "terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda." Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya.
Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205)
Pernyataan-pernyataan dalam Alquran benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An-Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Alquran adalah kalam Allah.
Sumber: http://www.republika.co.id, 01 Februari 2008
Biomimetika: Ibrah dari desain alam
Sebelum ilmuwan serta pakar penelitian dan pengembangan memulai suatu proyek baru, mereka biasanya mencari contoh atau model pada makhluk hidup, dan meniru sistem dan desain makhluk hidup tersebut. Dengan kata lain, mereka mengamati dan mempelajari rancangan-rancangan yang diciptakan di alam oleh Allah, dan, setelah terilhami olehnya, mereka pun lalu mengembangkan teknologi baru mereka sendiri. Pendekatan ini telah melahirkan biomimetics atau biomimetika, cabang baru ilmu pengetahuan yang mencoba meniru makhluk hidup. Baru-baru ini, cabang ilmu pengetahuan ini telah secara luas diterapkan dalam dunia teknologi.
Biomimetika mengacu pada seluruh bahan, perlengkapan, cara kerja, dan sistem yang dibuat manusia untuk meniru sistem yang ada di alam. Masyarakat ilmiah kini merasakan kebutuhan yang sangat besar terhadap perangkat semacam itu, khususnya dalam bidang nanoteknologi, teknologi robot, kecerdasan buatan, kedokteran, dan militer. Biomimikri pertama kali dikemukakan oleh Janine M Benyus, seorang penulis dan pengamat ilmiah dari Montana. Gagasan ini kemudian dikaji oleh oleh banyak orang dan mulai dapat diterapkan dalam sejumlah hal.
David Oakey, perancang strategi produk untuk Interface Inc, sebuah perusahaan yang menerapkan desain di alam untuk meningkatkan mutu produk dan produktivitas, mengatakan, Alam adalah guru saya untuk bisnis dan desain, sebuah panutan cara hidup. Sistem yang dimiliki alam telah bekerja dengan baik selama jutaan tahun Biomimikri adalah sebuah cara belajar dari alam.
Para ilmuwan yang mulai menyukai gagasan yang cepat menyebar ini mempercepat kajian mereka dengan menggunakan desain yang tak tertandingi dan tanpa cacat yang dimiliki alam sebagai contoh acuan. Dengan menggunakan sistem di alam sebagai contoh acuan, kita dapat menciptakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan yang digunakan saat ini.
Janine M Benyus, yang percaya bahwa model-model di alam sepatutnya ditiru, dan memberikan sejumlah contoh berikut dalam bukunya, Biomimicry: Innovation Inspired by Nature (Biomimikri: Karya Baru yang Terilhami oleh Alam): burung kolibri melintasi Teluk Mexico dengan menghabiskan kurang dari 3 gram bahan bakar; capung mampu bermanuver melebihi helikopter tercanggih kita; sistem pemanas dan pengatur udara di dalam sarang rayap jauh lebih baik dari segi perangkat dan penggunaan energi dibandingkan buatan manusia; pemancar frekuensi tinggi kelelawar bekerja lebih baik dan lebih peka daripada sistem radar kita sendiri; ganggang penghasil cahaya mencampur aneka zat kimia untuk menjadikan tubuh mereka bercahaya; ikan dan katak Kutub Utara membeku padat dan kemudian dapat hidup kembali, karena mampu menjaga organ tubuhnya dari kerusakan akibat proses pembekuan es; dan bunglon dan gurita dengan cepat mengubah pola dan warna kulit mereka untuk menyelaraskan diri dengan lingkungan sekitar.
Cara kerja dan rancangan makhluk hidup di alam yang mengagumkan ini, sebagian kecil di antaranya telah kita sebut, berkemungkinan dikembangkan untuk memperkaya teknologi di beragam banyak bidang. Kemungkinan pengembangan ini menjadi semakin tampak nyata seiring dengan semakin bertambahnya perbendaharaan pengetahuan dan sarana teknologi kita.
Seluruh satwa memiliki banyak ciri dan sifat yang memukau manusia. Sebagian memiliki bentuk hidrodinamik yang sangat baik yang memungkinkan mereka bergerak di perairan, dan sebagian lagi menggunakan pengindraan yang terlihat sangat asing bagi kita. Kebanyakan dari ini semua adalah sifat-sifat yang baru dijumpai pertama kali oleh para peneliti, atau, lebih tepatnya, yang hanya mereka temukan baru-baru ini saja. Seringkali, para ilmuwan terkemuka dari bidang-bidang seperti teknologi komputer, teknik mesin, elektronika, matematika, fisika, kimia, dan biologi sangat dibutuhkan untuk saling dipertemukan dalam rangka meniru satu sifat saja dari suatu makhluk hidup.
Para ilmuwan takjub ketika menghadapi kenyataan bahwa rancang bangun dan sistem tak tertandingi yang mereka temukan seiring dengan bergantinya hari. Mereka mewujudkan kekaguman ini dan menjadi terilhami untuk membuat beragam teknologi baru untuk kemaslahatan umat manusia. Kini kita menyaksikan teknologi yang sedang berkembang, yang sedikit demi sedikit menemukan keajaiban-keajaiban penciptaan dan menerapkan desain luar biasa yang dimiliki makhluk hidup, sebagaimana yang terjadi pada biomimetika. Subhanallah, Maha Suci Allah.
Sumber: http://www.republika.co.id, 28 Desember 2007
Minggu, 22 Februari 2009
Kisah 2 ekor kodok
Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Malangnya, dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Kodok-kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati.
Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.
Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati.
Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha
dan mati saja.
Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil. Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.
Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?" Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan
bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli.
Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut.
Apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas?
Kata-kata positif yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari. Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa yang akan diucapkan.
Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan.
Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya
bangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, kemalangannya.
Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh
van.9f.com
Berpikir Sederhana
Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan terbang hinggap di atas pohon kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, kelelawar itu pasti bisa diperolehnya. Tetapi si pemburu berpikir, "untuk apa merepotkan diri dengan seekor kelelawar? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar?"
Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti di depannya bahkan menjilat-jilat ujung tombaknya tetapi ia berpikir, "Ah, hanya seekor kancil, nanti malah tidak ada yang makan, sia-sia." Agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburupun mulai siaga penuh,tetapi ternyata, ah... kijang. Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia menunggu, tetapi tidak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur.
Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi ia sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget. Spontan ia berteriak, Rusa!!!" sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.
Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami. Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.
Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup, yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang alim, baik, pintar dan sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.
Mencari Kebahagiaan
Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha
meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada. Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.
Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri. Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata ada teman yang sejati. Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan. Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan nomor satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.
Kebahagiaan bersumber dari dalam diri kita sendiri. Jikalau berharap dari orang lain, maka bersiaplah untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk dikhianati. Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri,mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.
Percayalah kepada Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati. Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari. Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.
Senin, 16 Februari 2009
HIKMAH...
Orang bijak akan selalu belajar kapanpun ia sanggup, sementara orang bodoh hanya akan belajar ketika ia terpaksa.
Seseorang memang tidak bisa mengubah nasibnya dalam semalam, namun perubahan nasibnya dapat dimulai sejak malam itu.
Satu mesin dapat menggantikan fungsi 50 orang dengan skill yang biasa-biasa saja. Namun tidak ada satu mesinpun yang dapat menggantikan fungsi orang yang memiliki keahlian luar biasa.
Jika orang yang anda kenal atau buku yang anda baca masih sama, mungkin dalam lima tahun kedepan nasib anda juga akan sama.
Jadilah orang yang baik tetapi jangan bodoh, jadilah orang tegas tapi jangan kasar, jadilah orang yang bijak tapi jangan lemah.
( sumber : A.N Ubaedy, "Berkarir di Era Global", Elexmedia Jakarta).
SYUKUR....
Ada dua hal yang kadang membuat kita lupa untuk bersyukur, pertama terlalu fokus pada apa yang kita inginkan dan melupakan apa yang telah kita dapatkan. Sesungguhnya apa yang kita inginkan belum tentu baik untuk diri kita, namun apa yang telah kita dapatkan itu adalah yang terbaik untuk kita.
Kedua, terlalu sering membanding-bandingkan apa yang tidak kita miliki dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Seharusnya bandingkanlah apa yang kita miliki dengan apa yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Kalau dua perkara diatas dapat kita atasi dengan benar, maka subhanallah…. ternyata hidup ini akan senantiasa dipenuhi dengan rasa syukur.
HATI...
Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.
Semuanya itu haruslah berasal hatimu.
Kamis, 12 Februari 2009
My-Poetry
Ada serunai kisah pilu yang kuingat
Kisah sebuah pagi yang gelap
Pagi itu.. aku terduduk tanpa tahu kapan kembali berdiri
Aku terdiam tanpa tahu kapan kembali mengucap
Aku berfikir tanpa tahu kapan akan bertindak
Rabby….
Aku ingat tapi aku tak sadar,
Aku tahu tapi aku tak paham,
Aku salah namun belum pernah memperbaiki..
Allahu Rahim…Ridhoi aku,
Atas apa yang kutangisi
Atas semua yang kusesali.
PerJaLanan
Siluet senja memapahku dalam keheningan
Mengorek hitam tatkala sunyi merayap
Sendiri disini,,mentafakuri pendakian menuju puncak keikhlasan,
Akankah kucapai??
Sementara dibawah, jurang-jurang hina masih menganga.
Perjalanan harus kutapaki sendirian
Diantara gundukan batu yang mengoyak harapan,
Tak apa bagiku…..
Karena disana, kedamaian melambai..
Menguatkanku,
Dalam pencarian cinta-Mu
Dalam Lukisan-Lukisan Malam....
Segores kisah hidup ingin kuungkap
Pada-Mu...hanya untuk-Mu.
Aku yakin Kau pun tahu..
Bahwa saat itu ada irama kalbu yang kulantunkan
Ya, sebuah nyanyian hati tanpa iringan nada
Hanya alunan harapan yang terdengar sumbang
Namun terasa sejuk untuk dimaknai
Saatku bersujud menghadap–Mu
Menyambut mahabbah-Mu
Sang cinta sejati
Yang takkan pernah terganti.
Hidupku Bukan Hanya Milikku
Setiap hari aku terbangun dari lelapnya tidur dengan sebuah kehidupan baru, setiap saat dengan rasa bangga aku katakan : "Ini Hidupku",
dan karenanya aku tidak ingin orang lain masuk dan mencampurinya, aku ingin bebas melakukan apa saja yang aku mau, aku ingin dapat melakukan apa saja yang aku suka, karena ini adalah hidupku sendiri, tanpa pernah menyadari kalau hidupku ternyata bukan hanya milikku seorang sama sekali.
Hidupku adalah milik Illahi,
karena Dia yang menciptakanku, menyulamku menjadi janin mungil dalam rahim ibuku, meniupkan nafas kedalam hidungku, mengalirkan darah kedalam pembuluhku, dan karena akhirnya aku akan kembali ke pangkuan-Nya.
Hidupku adalah milik ibuku,
karena dia telah mengandung, melahirkan dan menyusuiku, dia mengisi hatiku dengan cintanya, dan menampung air mataku dengan tangan sucinya, karena dia berjanji berjalan disampingku sampai akhir hayatnya.
Hidupku adalah milik ayahku,
karena dia menjaga dan melindungiku sejak kanak-kanakku, dia membuatku bisa hidup dan berkembang, dengan pengorbanan dia tidak bisa selalu berada di dekatku. ya , tapi dia berjanji selalu ada untuk mengangkatku saat terjatuh.
Hidupku adalah milik saudara-saudariku,
karena mereka mencintaiku seolah aku adalah bagian dari tubuh mereka,
menangis dan tertawa bersamaku.
Hidupku adalah milik suamiku kelak,
karena aku telah berjanji didepan Tuhan dan dunia, bahwa aku akan bersamanya selama jantungku masih berdenyut, karena untuk aku, dia telah meninggalkan dunianya jauh di belakang, hidup, bernafas, tersenyum, dan bersedih denganku.
Hidupku adalah milik anak-anakku kelak,
karena Tuhan pernah berbisik kepadaku : "ini adalah milik-Ku, kutitipkan kepadamu, dan buktikan cintamu kepada-Ku lewat keberadaan mereka",
Karena anak-anakku selalu menunggu kepulanganku.
Hidupku adalah milik sahabat-sahabatku,
milik mereka yang menanyakan kabarku,
mereka yang tersenyum padaku,
mereka yang mau menampung bebanku,
mereka yang menepuk pundakku,
mereka yang bahagia denganku,
mereka yang mentertawai kebodohanku,
mereka yang selalu mengharapkan kehadiranku,
mereka yang berjalan di sampingku,
mereka yang mengatakan ”Aku Mencintaimu Karena Alloh”,
Karena kesedihanku akan menjadikan hari terasa suram bagi mereka, dan kegembiraanku akan menjadi penambah semangat bagi mereka,
karena sakitku akan terasa sakit juga bagi mereka,
dan senyumku akan menjadi senyum mereka pula.
Betapa bodohnya bila dalam hidupku, aku menganggap hidupku hanya milikku sendiri. Padahal setiap detik hidupku adalah milik Alloh, milik mereka yang mencintaiku dan menyayangiku, milik mereka yang menungguku, dan milik mereka yang pernah, sekarang dan akan ada dalam hidupku.
Hidup ini begitu indah, maka buatlah menjadi lebih indah dengan melakukan segala sesuatu yang indah untuk semua orang.
(Tulisan ini aku dapat dari sahabat Fupei-ku... Syukron katsir...)
Qalbii..
Mencari penawar utk mengobati'y..
Kutemukan,hanya rasa takut padaNya yg mampu menyembuhkan..
Ya,hanya Dia sumber kekuatan.
(Dalam renungan 021109)
Alloh, ini hatiku :)
Ini hatiku...
Seperti apa ia sekarang?
Inginku, ia lebih baik dr sebelum'y..
Tak lagi sekeras batu,
Kaku tanpa kepedulian..
Tanda semakin terkikis'y rasa syukurku pada-Mu..
Tp lihat noda itu!!
masih saja merusak rupanya..
Aku takut jika bertambah,
Noda2 itu akan m'bentuk lukisan hitam penuh dosa..
Hingga hatiku pias & sakit!
Apa guna'y hati ini jika jauh dariMu??
Yaa Rahman..
Ini hatiku..
kutitipkan padaMu.
Tapi, pantaskah menitipkan sesuatu yg penuh noda?
Duh Alloh...biar kubersihkan terlebih dahulu,
Aku malu padaMu..
Bantu aku mengisinya dg asma2Mu..
Akan kuusir noda2 itu satu persatu..
Istiqamahkan aku d jalanMu..
Perkuat hati ini dg kesejukan cintaMu..
Yaa Alloh yg Maha memiliki,
Ini hatiku...
Kumohon, jaga ia selalu dg bilangan dzikir d sepertiga malamMu!
#151109#
Makasih ya de.. ^_^
Aku : Kan harus ikhtiar de, biar cepet sembuh...
Aini : Padahal kalo ikhtiar'y pas lagi sehat kan lebih baik ka...tetep terjaga kesehatan'y!!
Aku : Hehe,iya ya..pinter ni adeku.. (-_-')
(makasih ya de..)
Berpikir dengan ikhlas sambil menghadapkan diri kepada Allah
Keberhasilan dalam menempuh ujian tersebut, yakni dalam melakukan perenungan ataupun proses berpikir yang mendatangkan kebahagiaan di akhirat, masih ditentukan oleh kemauannya dalam mengambil pelajaran atau peringatan dari apa yang ia renungkan. Karena itu, sangatlah ditekankan disini bahwa seseorang hendaknya selalu berpikir secara ikhlas sambil menghadapkan diri kepada Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an :
"Dia lah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezki dari langit. Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah)." (QS. Ghaafir, 40: 13)
Hati Menemukan Kedamaian dengan Mengingat Allah
Ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain.
Dalam sebuah pengkajian yang diterbitkan dalam International Journal of Psychiatry in Medicine, sebuah sumber ilmiah penting di dunia kedokteran, dilaporkan bahwa orang yang mengaku dirinya tidak berkeyakinan agama menjadi lebih sering sakit dan mempunyai masa hidup lebih pendek. Menurut hasil penelitian tersebut, mereka yang tidak beragama berpeluang dua kali lebih besar menderita penyakit usus-lambung daripada mereka yang beragama, dan tingkat kematian mereka akibat penyakit pernapasan 66% lebih tinggi daripada mereka yang beragama.
Para pakar psikologi yang sekuler cenderung merujuk angka-angka serupa sebagai "dampak kejiwaan". Ini berarti bahwa keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh baik pada kesehatan. Penjelasan ini mungkin sungguh beralasan, namun sebuah kesimpulan yang lebih mengejutkan muncul ketika orang-orang tersebut diperiksa. Keimanan kepada Allah jauh lebih kuat daripada pengaruh kejiwaan apa pun. Penelitian yang mencakup banyak segi tentang hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh Dr. Herbert Benson dari Fakultas Kedokteran Harvard telah menghasilkan kesimpulan yang mencengangkan di bidang ini. Walaupun bukan seorang yang beragama, Dr. Benson telah menyimpulkan bahwa ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain. Benson menyatakan, dia telah menyimpulkan bahwa tidak ada keimanan yang dapat memberikan banyak kedamaian jiwa sebagaimana keimanan kepada Allah. 2
Apa yang mendasari adanya hubungan antara keimanan dan jiwa raga manusia ini? Kesimpulan yang dicapai oleh sang peneliti sekuler Benson adalah, dalam kata-katanya sendiri, bahwa jasmani dan ruhani manusia telah dikendalikan untuk percaya kepada Allah. 3
Kenyataan ini, yang oleh dunia kedokteran pelan-pelan telah mulai diterima, adalah sebuah rahasia yang dinyatakan dalam Al Qur'an dengan kalimat ini "...Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra’d, 13:28). Alasan mengapa orang-orang yang beriman kepada Allah, yang berdoa dan berharap kepada-Nya, lebih sehat secara ruhani dan jasmani adalah karena mereka berperilaku sesuai dengan tujuan penciptaan mereka. Filsafat dan sistem yang tidak selaras dengan penciptaan manusia selalu mengarah pada penderitaan dan ketidakbahagiaan.
Kedokteran modern sekarang sedang mengarah menuju pemahaman tentang kebenaran ini. Seperti kata Patrick Glynn: "Penelitian ilmiah di bidang psikologi selama lebih dari 24 tahun silam telah menunjukkan bahwa, ... keyakinan agama adalah satu di antara sejumlah kaitan paling serasi dari keseluruhan kesehatan jiwa dan kebahagiaan." 4
Sikap Memaafkan dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)
Dalam ayat lain Allah berfirman: "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)
Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:
... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)
Juga dinyatakan dalam Al Qur'an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji. "Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Qur'an 42:43) Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an, "...menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)
Para peneliti percaya bahwa pelepasan hormon stres, kebutuhan oksigen yang meningkat oleh sel-sel otot jantung, dan kekentalan yang bertambah dari keeping-keping darah, yang memicu pembekuan darah menjelaskan bagaimana kemarahan meningkatkan peluang terjadinya serangan jantung. Ketika marah, detak jantung meningkat melebihi batas wajar, dan menyebabkan naiknya tekanan darah pada pembuluh nadi, dan oleh karenanya memperbesar kemungkinan terkena serangan jantung.
Pemahaman orang-orang beriman tentang sikap memaafkan sangatlah berbeda dari mereka yang tidak menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an. Meskipun banyak orang mungkin berkata mereka telah memaafkan seseorang yang menyakiti mereka, namun perlu waktu lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hati mereka. Sikap mereka cenderung menampakkan rasa marah itu. Di lain pihak, sikap memaafkan orang-orang beriman adalah tulus. Karena mereka tahu bahwa manusia diuji di dunia ini, dan belajar dari kesalahan mereka, mereka berlapang dada dan bersifat pengasih. Lebih dari itu, orang-orang beriman juga mampu memaafkan walau sebenarnya mereka benar dan orang lain salah. Ketika memaafkan, mereka tidak membedakan antara kesalahan besar dan kecil. Seseorang dapat saja sangat menyakiti mereka tanpa sengaja. Akan tetapi, orang-orang beriman tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah, dan berjalan sesuai takdir tertentu, dan karena itu, mereka berserah diri dengan peristiwa ini, tidak pernah terbelenggu oleh amarah.
Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.
Memaafkan, adalah salah satu perilaku yang membuat orang tetap sehat, dan sebuah sikap mulia yang seharusnya diamalkan setiap orang
Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa:
Permasalahan tentang kemarahan jangka panjang atau yang tak berkesudahan adalah kita telah melihatnya menyetel ulang sistem pengatur suhu di dalam tubuh. Ketika Anda terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, Anda tidak menyadari seperti apa normal itu. Hal tersebut menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Hal itu membakar tubuh dan menjadikannya sulit berpikir jernih – memperburuk keadaan.
Sebuah tulisan berjudul "Forgiveness" [Memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [Majalah Penyembuhan Masa Kini] edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula bahwa, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu-waktu berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain.
Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan –sebagaimana segala sesuatu lainnya – haruslah untuk mendapatkan ridha Allah. Kenyataan bahwa sifat-sifat akhlak seperti ini, dan bahwa manfaatnya telah dibuktikan secara ilmiah, telah dinyatakan dalam banyak ayat Al Qur’an, adalah satu saja dari banyak sumber kearifan yang dikandungnya.
Sikap Memaafkan dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)
Dalam ayat lain Allah berfirman: "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)
Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:
... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)
Juga dinyatakan dalam Al Qur'an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji. "Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Qur'an 42:43) Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an, "...menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)
Para peneliti percaya bahwa pelepasan hormon stres, kebutuhan oksigen yang meningkat oleh sel-sel otot jantung, dan kekentalan yang bertambah dari keeping-keping darah, yang memicu pembekuan darah menjelaskan bagaimana kemarahan meningkatkan peluang terjadinya serangan jantung. Ketika marah, detak jantung meningkat melebihi batas wajar, dan menyebabkan naiknya tekanan darah pada pembuluh nadi, dan oleh karenanya memperbesar kemungkinan terkena serangan jantung.
Pemahaman orang-orang beriman tentang sikap memaafkan sangatlah berbeda dari mereka yang tidak menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an. Meskipun banyak orang mungkin berkata mereka telah memaafkan seseorang yang menyakiti mereka, namun perlu waktu lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hati mereka. Sikap mereka cenderung menampakkan rasa marah itu. Di lain pihak, sikap memaafkan orang-orang beriman adalah tulus. Karena mereka tahu bahwa manusia diuji di dunia ini, dan belajar dari kesalahan mereka, mereka berlapang dada dan bersifat pengasih. Lebih dari itu, orang-orang beriman juga mampu memaafkan walau sebenarnya mereka benar dan orang lain salah. Ketika memaafkan, mereka tidak membedakan antara kesalahan besar dan kecil. Seseorang dapat saja sangat menyakiti mereka tanpa sengaja. Akan tetapi, orang-orang beriman tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah, dan berjalan sesuai takdir tertentu, dan karena itu, mereka berserah diri dengan peristiwa ini, tidak pernah terbelenggu oleh amarah.
Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.
Memaafkan, adalah salah satu perilaku yang membuat orang tetap sehat, dan sebuah sikap mulia yang seharusnya diamalkan setiap orang
Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa:
Permasalahan tentang kemarahan jangka panjang atau yang tak berkesudahan adalah kita telah melihatnya menyetel ulang sistem pengatur suhu di dalam tubuh. Ketika Anda terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, Anda tidak menyadari seperti apa normal itu. Hal tersebut menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Hal itu membakar tubuh dan menjadikannya sulit berpikir jernih – memperburuk keadaan.
Sebuah tulisan berjudul "Forgiveness" [Memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [Majalah Penyembuhan Masa Kini] edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula bahwa, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu-waktu berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain.
Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan –sebagaimana segala sesuatu lainnya – haruslah untuk mendapatkan ridha Allah. Kenyataan bahwa sifat-sifat akhlak seperti ini, dan bahwa manfaatnya telah dibuktikan secara ilmiah, telah dinyatakan dalam banyak ayat Al Qur’an, adalah satu saja dari banyak sumber kearifan yang dikandungnya.
Perbedaan itu..
Jika perbedaan itu benar ada'y, dg tulus aku akan menyambutnya. Tp jika itu salah, knpa tdk qt coba luruskan k arah yg benar. . Jujur, aku sempat kaku dg apa yg kau sembunyikan. Meski aku tau apa yg sedang terjadi. Kecewa itu ada, tp tak ada gunanya jg menyalahkan. Maaf, saat itu aku mundur. Aku tak ingin mengotori hati dg prasangka2 yg kusimpul sendiri. Mungkin itu krn sedikit'y ilmuku..Bukan, bukan berarti menyalahkan. Hanya kupikir itulah yg harus kulakukan, semoga itu bkn krn nafsuku. Walau ada pembicaraan yg sempat membuatku tersudut. Aku tak mempermasalahkan'y. Karena Alloh pun tau, betapa pahit aku mempertahankan prinsip itu. Harapku, perbedaan itu tidaklah membuat qt pecah. Tetaplah perkuat simpul ukhuwah ini. Bukankah qt tetap satu tubuh dlm ISLAM?? Maka tak ada salah'y kita jadikan ini pengerat. Semoga Alloh meridhai apa yg aku dan kalian lakukan. Amiin Yaa Rabbal 'alamiin...
(dLm renungan 171009)
Damba
Meski akal dan hati berontak mengejar menggapainya.
Layak'y bayi yg muak akan mainan'y yg rusak.
Aku tertatih menatap asa penuh makna..
Berharap Kau berpihak..
Akan semua yg kutangisi..
Semua yg kusesali.
Meski itu hanya gundukan lumpur yg sia2..
Itu kulakukan hanya utk mencapainya..
Untuk menguak makna yg tersimpan.
Alloh sesungguh'y harap yg kudamba adalah cinta itu..
Cinta yg mengalahkan semua cinta yg ada d dunia..
Tanamkanlah dalam hati ini..
Hingga berbuah amal yg ikhlas,
Penuh cinta..
Hanya untukMu!!
(dlm renungan 151009)
Keep Hamasah...
ALLOHU AKBAR \(^o^)/
SMS MERAH JAMBU
Renungan untukku dan semoga bermanfaat untuk semuaa.. (tulisan ini na copas dari note teman di FB)
(waspada ) sms merah jambu
Share
Today at 7:04am
(Waspada!)SMS Merah Jambu
Kemarin jam 15:17
Beberapa hari yang lalu inne baca buku tentang batasan pergaulan antara ikhwan dan akhwat. Wah sampai ketawa ketiwi coz memang bener sesuai dengan apa yang ana, tmen temen aktivis alami. Kebnayakan seperti itu. Mudah-mudah bisa nyadar dan terbangun dari kekeliruannya selama ini.
Salah satunya ada yang berisi tentang seorang aktivis dakwah “ikhwan” yang suatu saat mengirimi sms kepada seorang akhwat berikut cuplikannya:
Tetap istiqomah, Ukhti. Selamat berjuang. Semoga Allah menyertai anti.
Sender : Ikhwan +62817xxx
Senyum timbul dari cakrawalanya dengan malu-malu. Serasa ada hangat menyelusup dada dan membuat jantung berdegup lebih cepat. Otaknya pun sekejap bertanya, ”Ada apa? Sungguh, bukan apa-apa. Aku hanya senang karena ada saudara yang menyemangatiku.” Si akhwat menyangkal hatinya cepat-cepat. Dan ia bergegas meninggalkan kamarnya, ada dauroh. Ia berlari sambil membawa sekeping rasa bahagia membaca SMS tadi yang sebagian besar bukan karena isinya, melainkan karena nama pengirimnya.
Ana lagi di bundaran HI, Ukhti. Doakan kami bisa memperjuangkan ini.
Sender : Ikhwan +628179823xxx
Untuk apa dia memberitahukan ini padaku. Bukankah banyak ikhwan atau akhwat lain? Nada protes bergema di benaknya. Tapi di suatu tempat, entah di mana ada derak-derak yang berhembus lalu. Derak samar bangga menjadi perempuan yang terpilih yang di-SMS-nya.
Pagi itu, handphone kesayangannya berbunyi.
Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.
Dada membuncah hampir meledak bahagia. Dia bahkan ingat hari lahirku! Dibacanya dengan berbunga-bunga. Tapi pengirimnya
Sender : Akhwat +6281349696xxx
Senyum tergurat memudar. Tarikan napas panjang. Kecewa, bukan dari dia. Ringtone-nya berbunyi lagi.
Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.
Sender : Ikhwan +628179823xxx
Dia! Semburat jingga pagi jadi lebih indah berlipat kali. Senyumnya mengembang lagi. Dan bunga-bunga itu mekar-lah pula.
Cerita di atas tadi selurik gerak hati seorang akhwat di negeri antah berantah yang sang :great:at dekat dengan kita. Gerak hati yang mungkin pernah bersemayam di dada kita juga. Bisa jadi kita mengangguk-angguk tertawa kecil atau berceletuk pelan, ”Seperti aku nih,” saat membacanya. Hayo ngaku! He he he
Mari kita cermati fragmen terakhir dari cerita tadi. Kalimat SMS keduanya persis sama, yang intinya mengucapkan dan mendoakan atas hari lahir (mungkin mencontek dari sumber yang sama he he he). SMS sama tapi berhasil menimbulkan rasa yang jelas berbeda. Karena memang ternyata lebih berarti bagi si akhwat adalah pengirimnya, bukan apa yang dikatakannya.
Namun sebenarnya, apakah Allah membedakan doa laki-laki dan perempuan? Mengapa menjadi lebih bahagia saat si Gagah yang mendoakan? Semoga selain mengangguk-angguk dan tertawa kecil, kita juga berani memandang dari sudut pandang orang ketiga. Dengan memandang tanpa melibatkan rasa (atau nafsu?), kita akan bisa berpikir dengan cita rasa lebih bermakna.
Konon, cerita tadi terus berlanjut.
Suatu hari yang cerah, sang akhwat mendapat kiriman dari si ikhwan itu. Sebuah kartu biru yang sangat cantik. Tapi sayang, isinya tidak secantik itu. Menghancurkan hati akhwat menjadi berkeping-keping tak berbentuk lagi. Kartu biru itu adalah kartu undangan pernikahan si ikhwan. Dengan akhwat lain, tentu saja. Berbagai Tanya ditelannya. Mengapa dia menikah dengan akhwat lain? Bukankah dia sering mengirim SMS padaku? Bukankah dia sering me-miscall ku untuk qiyamull lail? Bukankah dia ingat hari lahirku? Bukankah dia suka padaku? Mengapa? Mengapa???
Dan air mata berjatuhan di atas bantal yang diam. Teman, jangan bilang, yaa!!! dia hanya tidak tahu, ikhwan itu juga mengirimkan SMS, miscall, mengucapkan selamat hari lahir dan bersikap yang sama ke berpuluh akhwat lainnya!
Ironis. Sedih, tapi menggelikan, menggelikan tapi menyedihkan. Sekarang siapa yang bisa disalahkan? Akhwat memang seyogiyanya menyadari dari awal, SMS-SMS yang terasa indah itu bukan tanda ikatan yang punya kekuatan apa-apa. Siapa yang menjamin bahwa ikhwan itu ingin menikahinya? Bila ia berharap, maka harapanlah yang akan menyuarakan penderitaan itu lebih nyaring.
Tetapi para ikhwan juga tak bisa lari dari tanggung jawab ini. Allahualam apapun niatnya, semurni apapun itu, ingatlah, SMS melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Putih si pengirim, tak menjamin putihnya juga si penerima. Bisa jadi ia akan berwarna merah muda. Merah muda di suatu tempat di hati atau menjadi rona di pipi yang tak akan bisa disembunyikan di depan Allah.
Bagi perempuan, SMS-SMS dan bentuk perhatian sejenis dari laki-laki bisa menimbulkan rasa yang sama bentuknya dengan senyuman, kedipan menggoda, dan daya tarik fisik perempuan lainnya bagi laki-laki.
Menimbulkan sensasi yang sama. Ketika perempuan bertanya berbagai masalah pribadinya padamu, seringkali bukan solusi yang ingin dicari utamanya. Melainkan dirimu. Ya, sebenarnya perempuan ingin tahu pendapatmu tentang dia, apakah dirimu memperhatikannya, bagaimana caramu memandang dirinya. Dirimu, dirimu, dan dirimu, dan kami ”kaum hawa”- sayangnya, juga memiliki percaya diri yang berlebihan, atau bisa dibahasakan lain dengan mudah Ge-Er Jadi, tolong hati-hati dengan perhatianmu itu.
Paling menyedihkan saat ada seorang aktivis yang tiba-tiba berkembang gerak dakwahnya atau semangat qiyamul lailnya karena terkait satu nama. Naudzubillah tsumma naudzubillah. Ketika kita menyandingkan niat tidak karena Allah semata, maka apalah harganya! Apa harganya berpeluh-payah bukan karena Dia, tapi karena dia. Seseorang yang sama sekali bukan apa-apa, lemah seperti manusia lainnya.
Laki-laki dan wanita diciptakan berbeda bukan saling memusuhi, bukan juga saling bercampur tak bertepi, tapi semestinya saling menjaga diri. Secara fisik, emosional, atau kedua-duanya. SMS tampak aman dari pandangan orang lain, hubungan itu tak terlihat mata. Tapi wahai, syetan semakin menyukainya. Mereka berbaris di antara dua handphone itu. Maka dimanapun mereka berada, syaitan tetaplah musuh yang nyata!
Wahai akhwat, bila kau menginginkan SMS-SMS itu, tengoklah inbox-mu. Bukankah disana tersusun dengan manis SMS-SMS dari saudarimu. Saudari-saudarimu yang dengan begitu banyak aktivitas, amanah, kelelahan, dan kesedihan yang sangat memerlukan perhatianmu. Juga begitu banyak teman-temanmu yang belum mengenal Islam menunggu kau bawakan SMS-SMS cahaya untuk mereka.
Ada saatnya. Ya, ada saatnya nanti handphone kita dihiasi SMS-SMS romantis. SMS-SMS yang walaupun hurufnya berwarna hitam semua, tapi tetap bernadakan merah muda. Untuk seseorang dan dari seseorang yang sudah dihalalkan kita berbagi hidup, dan segala kata cinta di alam semesta.
Cinta yang bermuara pada penciptaNya. Cinta dalam Cinta. Bersabarlah untuk indah itu.
Ummi, abi lagi ngisi ta’lim di kampus pelangi. Di depan abi ada beribu bidadari-bidadari berjilbab rapi, tapi tak ada yang secantik bidadariku di istana Baiti Jannati. Miss u my sweety.
Abi, yang teguh ya, pangeranku, rumah ini terasa gersang tanpa teduh wajahmu. Luv yaa
Ya, hanya untuk dia kita tulis the Pinkest Short Massage Services. SMS-SMS paling merah muda
Nah itu tah yow siapa yang sering smsan ma ikhwan yang genit kayak gitu? wekZZZ… jangan-jangan ana juga terlibat. Innalillahi wainna ilaihi rojiun.. memang dunia aktivis tidak bisa dikatakn 100 % bersih dari virus merah jambu. Tapi sebenarnya tergantung kitanya bagaimana menyikapi sms merah jambu tersebut.
Jangan terlalu dibawa kehati nurani, anggap aja dia itu memang orang yang suka becanda, ntar kalau benar-benar kita anggap ia bisa – bisa kita gantung diri karena kecewa.
memang sich jatuh cinta itu nggak haram kok... cuma ya itu
cara kita menyikapi atau mengekpresikannya... jangan terlalu terburu-buru...
ntar ada waktunya kok..
CAMBUK
“Subhanallah, kata penyemangat yang dahsyat!!!” gumamku sambil menutup lembaran akhir majalah pemberian kak Syifa. Segera kumasukkan majalah itu kedalam tas.
Semalam Kak Syifa pulang dengan membawa seabreg buku untukku. Seperti biasa, tanpa babibu segera kuraih buku-buku itu dari tangannya, itung-itung meringankan beban dia. Hehe…Aku suka lihat senyum manis Kak Syifa, walaupun wajahnya kelihatan sangat lelah saat itu.
“Kakak senang….nanti kakak beli lagi ya. Insya Alloh!!!” janji Kak Syifa sambil memamerkan senyum manisnya itu. Selalu itu yang ia katakan. Buku seolah-olah sudah menjadi oleh-oleh wajib setiap dia pulang. Ntah sudah berapa banyak buku pemberiannya. Yang pasti sekarang rak ‘perpustakaan mini’ di kamarku telah dipenuhi koleksi buku dari Kak Syifa.
“ Meskipun dari kampung, pemikiran kita gak boleh ngampung!!!Makanya tanamkan semangat membaca dari sekarang, agar kita mempu bersaing dengan orang-orang kota..oke!!!” pesan Kak Syifa suatu hari.
****
“ Daaarrrr!!!!! Hayoo..ngelamun terus Naf…kunaon atuh??” gadis manis itu mengagetkanku.
“Astaghfirullah, ichaa! Untung aku gak jantungan. Lagian hobi banget sih ngagetin orang!!!” bentakku.
Eh, yang dibentak malah mesem-mesem sendiri sambil nunjukin wajah usilnya.
“ Aih, Nafisa!!! Laa taghdhab…aku kan cuma becanda. Hehe..yaudah, aku daftarin Facebook ya cantik.” Bujuk icha.
“Fb????gak usah ah cha….!!” Jawabku ragu.
“Ga apa-apa ko Naf!!!.Fb banyak manfaatnya juga lho. Lewat Fb, kita bisa sharing sama anak-anak rohis dari sekolah lain, belum lagi banyak ilmu yang akan kita dapat dari mereka. Ya kan???gak usah khawatir gitu lah.” Lagi-lagi bujukan sahabatku ini mengalahkanku. Gak tega rasanya lihat icha kecewa.
“Yaudah, tapi gak janji sering aku buka lho Fb-nya..”
“Iya, terserah kamu aja deh..aku buatin sekarang ya!” tawar icha penuh semangat.
Aku hanya bisa mengangguk mendengar tawarannya. Kebetulan hari ini Pak Tedi guru fisika kami gak hadir. Jadi icha bisa dengan bebas memainkan Accer hitam kesayangannya. Wajahnya berseri-seri saat ia mulai berselancar di dunia maya. Ah, aku bahkan gak tertarik dengan berbagai aktivitas seperti itu. Bagiku cukuplah dunia maya sebagai salah satu media informasi bukan untuk main-main.
****
“Makasih ya cha!” kuraih HP-ku dari tangannya sambil melemparkan senyumku.
Ya, setelah berhasil mendaftarkan aku di Facebook icha langsung meminjam HP-ku. Aku pun meminjamkannya tanpa curiga. Kuperhatikan saja tangan mungilnya yang menari lincah diatas keypad HP-ku. Sesekali ia tersenyum riang tanda kemenangan.
“Sama-sama..udah mau nyampe rumah kamu tuh. Siap-siap gih!!” icha mengingatkan.
“Yup,Duluan ya cha…Assalamu’alaikum ukhti!!” aku pamit, berlari kecil mendekati pintu bis. Sayup kudengar teriakan icha.
“Wa’alaikumussalaam…jangan lupa coba dibuka di rumah ya Naf Fb-nya!! Udah aku sediain tuh aplikasinya di HP kamu.”
Kulambaikan tanganku pada icha tanda mengerti. Bis pun berhenti tepat di depan rumah sederhanaku.
****
Letih, segera kurebahkan badanku setelah kulahap habis satu buku seri Motivasi pemberian kak Syifa semalam. Rakus ya…gak apa!!! asalkan itu bisa membuatku menjadi lebih baik, kenapa tidak segera kulahap ilmunya?
“Icha tadi masukkan aplikasi apa ya???ah, gak ada salahnya aku coba. Anggap saja sebagai tanda bahwa aku menghargainya. Sekali ini saja, mudah-mudah gak keterusan!” gumamku dalam hati.
Tiba-tiba rasa penasaran menjalar dalam hatiku. Kuraih Sony Ericsson K700i kesayanganku.
Klik..kubuka salah satu aplikasi itu. Kutuliskan alamat Facebookku didalamnya. Loading…aku tak sabar menunggu. Ada apakah gerangan dibalik Facebook itu? Complete.. akhirnya Fb-ku terbuka sudah. Kujelajahi akun baruku itu. Sepertinya Icha sudah menambahkan banyak teman untukku. Kucoba mengisi status Fb-ku dengan kata hikmah yang kudapat tadi pagi.
Waaah…Subhanallah begitu banyak teman yang memberi komentar di statusku. Aku pun mulai asyik membalas komentar-komentar itu. Hmm… Benar kata icha, aku bisa dapat banyak ilmu disini. Senangnya bisa diskusi dengan banyak ikhwah di dunia maya. Tapi tiba-tiba saja koneksi internet di HP-ku terputus. Oow, ternyata pulsaku habis.
“Lho???tadi kan masih ada 2000, ko udah habis lagi…? Yah, padahal lagi seru-serunya diskusi nih.” Aku ngedumel sendiri dalam hati. “Ahaa, isi lagi aja ah pulsanya…masih ada uang simpanan ini.”
Tiba-tiba saja aku merasa mendapat energi untuk pergi membeli pulsa ke Counter Wafa, satu-satunya Counter yang ada di kampungku. Aneh, biasanya aku paling malas kalau harus jalan kaki ke Counter Wafa hanya untuk beli pulsa 5 ribu. Maklum jaraknya dari rumahku cukup jauh. Biasanya sih kalau isi pulsa cukup kirim SMS ke Mang Entis yang punya Counter itu. Barulah aku bayar besoknya sambil berangkat sekolah. Sayangnya sisa pulsaku sekarang gak cukup untuk ngirim 1 SMS pun. Yah, kutanggung sendiri deh akibatnya.
****
Dua bulan sudah aku aktif di dunia maya. Ntah itu untuk sekedar mencari informasi atau hanya main-main. Jangkauan komunikasinya pun sekarang semakin meluas mulai dari YM, Gtalk, dan Nimbuzz. Aku ketagihan chatting. Ya seperti itulah, seakan ada virus dunia maya yang begitu dahsyat menyerangku. Susah melepasnya. Waktu luang yang biasa kumanfaatkan untuk membaca kini kugunakan hanya untuk menyapa teman-teman yang online di YM atau yang lainnya.
Lihatlah buku-buku di rak ‘perpustakaan miniku’ semakin tak terawat, usang dan berdebu. Belum lagi setumpuk oleh-oleh wajib dari Kak Syifa 1 bulan lalu, masih teronggok diatas meja belajarku. Sama sekali belum tersentuh mpunya. Andai kak Syifa tahu, masihkah dia tersenyum manis untukku??Kakak…maafkan Nafisa!
Tidak hanya itu, pengeluaranku pun semakin tidak terkontrol karena seringnya beli pulsa. Pulsa 5 ribu yang biasanya kutargetkan habis selama 2 minggu, kini hanya terpakai 2-3 hari saja. Astaghfirullah…bukankah orang-orang yang boros itu temannya Syaithan??
Dilihat dari segi manfaatnya sih kuakui banyak yang kudapat darisana. Lewat itu semua aku bisa memperluas silaturahmi dengan saudara-saudara muslim di seluruh dunia khususnya Indonesia, selain itu banyak ilmu yang kudapat dari teman-teman dunia mayaku.
Subhanallah….tapi aku pun tak harus mengorbankan banyak waktu untuk melakukannya. Ntah sampai kapan kelalaian ini berakhir seandainya aku tidak menyadarinya dari sekarang. Aku gak berhak menyalahkan Icha yang telah memgenalkanku pada dunia ini. Karena ini salahku yang telah mengonsumsi internet secara berlebihan diluar kebutuhan. Meskipun pada dasarnya Icha ikut andil dalam masalah ini.
Aku teringat materi mentoring minggu lalu yang sempat membuatku bergidik. Saat itu mentorku menyampaikan perkataan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah tentang kelalaian manusia :
“Dan barangsiapa memperhatikan keadaan manusia, maka dia pasti dapatkan mereka seluruhnya –kecuali sedikit saja- merupakan golongan dari orang-orang yang hatinya lalai dari mengingat Alloh SWT, mereka mengikuti hawa nafsunya, sehingga urusan-urusan dan kepentingan mereka terabaikan, yaitu mereka kurang perhatian terhadap hal-hal yang mendatangkan manfaat dan kemaslahatan baginya, sedang mereka menyibukkan diri dengan hal-hal yang sama sekali tidak bermanfaat baginya, bahkan justru mendatangkan malapetaka bagi mereka, baik sekarang maupun di masa mendatang.”
Ah Yaa Rabb, benarlah adanya bahwa eksistensiku untuk mengingatMu sudah tak semantap dulu lagi. Waktu panjang yang seharusnya kugunakan untuk bertemu dengan-Mu kian terkikis oleh kelalaian-kelalaian yang merugikan. Sehingga durasi untuk menyapa-Mu pun semakin berkurang. Padahal aku harus menyiapkan banyak amunisi untuk menghadapi akhirat nanti.
Cukuplah pengalaman itu kujadikan cambuk untuk memperbaiki diri. Karena aku tak ingin hidayah-Mu memudar hingga hatiku pias tanpa kesejukan mengingatMu.
Rasanya diri ini semakin bergetar ketakutan saat mengingat laranganMu itu..
“….Janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Al-Araf 205)
Yaa Ghaffar, ampuni aku yang telah lalai.
Kuputuskan untuk MENGAKHIRINYA!!!!!!
(hehe….dibuat pas lagi sering2nya chatting…sayang belum bisa benar-benar mengakhiri aslinya mah. Masih dalam proses, InsyaAlloh!!!!setidaknya sekarang udah bisa mengurangi jatah internetan…Ya, masih banyak yang harus dilakukan selain ini. Tetap seMangaaaat!!!!!!!!)
Hikmah Selalu Ada
Yang Maha Pencipta.Yang menimpakan ujian.
Yang menjadikan sakit, yang membuat keinginan terhalang serta menyusahkan hidup. . .
Apakah Alloh menakdirkan segala'y sia-sia???
Bukan Alloh tak tahu deritanya hidupmu, retaknya hatimu. . .
Itulah yg Dia inginkan,karena Dia tahu. . .
Hati begitulah yg selalu lunak dan mudah untuk dekat,
Akrab dengan-Nya.
Bukankah sering hati terasa amat keras dan sukar mengalirkan air mata???
Bersyukurlah......
Bukan jalanmu tertutup.
Hanya, jalanmu dipayahkan olehNya.
Mungkin dg cara itu kamu lebih dekat denganNya...
Atau, yakinlah Alloh senantiasa menghendaki kebaikan bagi hamba-hambaNya.
Tabahlah, wahai hati.
Rasakanlah kebahagiaan lain terasa begitu indah.
Melebihi kebahagiaan ketika hatipun merasa begitu!
Yaitu kebahagiaan kesempatan bersimpuh dan memohon lebih besar.......
Dalam hidup, terkadang lebih banyak mendapat apa yg diinginkan,
Akhirnya tahu bahwa yg diinginkan,
terkadang tidak membuat hidup menjadi bahagia.
Hanya Alloh yg Maha Mengerti....
-Sumber : Novel "Sujud Nisa d Kaki Tahajud Subuh"
Jalan Cinta Para Pejuang
yang membuatmu menatap jauh ke depan
di kala malam begitu pekat
dan mata sebaiknya dipejam saja
cintamu masih lincah melesat
jauh melampaui ruang dan masa
kelananya menjejakkan mimpi-mimpi
lalu di sepertiga malam terakhir
engkau terjaga, sadar, dan memilih menyalakan lampu
melanjutkan mimpi indah yang belum selesai
dengan cita yang besar, tinggi, dan bening
dengan gairah untuk menerjemahkan cinta sebagai kerja
dengan nurani, tempatmu berkaca tiap kali
dan cinta yang selalu mendengarkan suara hati
teruslah melanglang di jalan cinta para pejuang
menebar kebajikan, menghentikan kebiadaban, menyeru pada iman
walau duri merantaskan kaki, walau kerikil mencacah telapak
sampai engkau lelah, sampai engkau payah
sampai keringat dan darah tumpah
tetapi yakinlah, bidadarimu akan tetap tersenyum
di jalan cinta para pejuang
Salim A. Fillah
Menakar Kejujuran
----------
Suatu hari seorang saudagar perhiasan di zaman Tabiin bernama Yunus bin Ubaid, menyuruh saudaranya menjaga kedainya karena ia akan melaksanakan shalat. Saat itu datanglah seorang Badui yang hendak membeli perhiasan di kedai tersebut. Maka terjadilah jual beli di antara Badui dan penjaga kedai yang diamanahkan tuannya. Satu barang perhiasan permata yang hendak dibeli harganya 400 dirham. Saudara Yunus menunjukkan barang yang sebetulnya harganya 200 dirham. Barang tersebut dibeli oleh Badui tadi tanpa diminta mengurangkan harganya.
Di tengah jalan, dia berpapasan dengan Yunus bin Ubaid. Yunus lalu bertanya kepada si Badui yang membawa perhiasan yang dibeli dari kedainya. Sementara dia mengenali barang tersebut adalah dari kedainya. Yunus bertanya kepada Badui itu, “Berapakah harga barang ini kamu beli?”
Badui menjawab, “Empat ratus dirham.”
“Tetapi harga sebenarnya Cuma 200 dirham. Mari ke kedai saya supaya saya dapat mengembalikan uang selebihnya kepada Anda, “ kata Yunus lagi. “Biarlah, tidak perlu. Aku merasa senang dan beruntung dengan harga 400 dirham itu, sebab di kampungku harga barang ini paling murah 500 dirham.”
Tetapi saudagar Yunus itu tidak mau melepaskan Badui itu pergi. Didesaknya juga agar Badui itu kembali ke kedainya dan bila tiba dikembalikan uang lebih kepada Badui itu. Setelah Badui pergi, berkatalah Yunus pada saudaranya, “Apakah kamu tidak merasa malu dan takut kepada Allah atas perbuatanmu menjual barang tadi dengan dua kali ganda?”
“Tetapi dia sendiri yang mau membelinya dengan harga 400 dirham.” Saudaranya mencoba mempertahankan bahwa dialah yang benar.
Yunus berkata, “Ya, tapi di atas kita terpikul satu amanah untuk memperlakukan saudara kita seperti memperlakukan terhadap diri kita sendiri.”
***
Jika kisah ini dapat dijadikan tauladan bagi pedagang-pedagang kita yang beriman, amatlah tepat. Karena ini menunjukkan pribadi seorang pedagang yang jujur dan amanah di jalan mencari rezeki yang halal. Jika semuanya berjalan dengan aman dan tenteram karena tidak ada penipuan dalam perniagaan.
Dalamhal ini Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu penetap harga, yang menahan, yang melepas, dan membagi rezeki, dan sesungguhnya aku harap bertemu Allah di dalam keadaan tidak seorang pun dari kata menuntut aku lantaran menzalimi jiwa atau harga.” (Diriwayatkan lima imam kecuali Nasa’i)
[Sabili]
SkenarioMu
Sekeras apapun aq menangis..inilah yg terbaik dariMu.
Sekalipun aku menghindari kehendak itu,semua'y harus tetap ku jalani.
Skenari0 Alloh..siapa yg dapat menolak'y??
Alloh sdg menguji keikhlasanku...
"Ya Rabb,dihadapanMu aq lemah...!!!
Jaga diriku,hatiku,dan cintaku selalu untukMu..."
(SyaNisa 110609)
Dari sahabatku..
Dan Subhanalloh..benar dugaanku,mereka sungguh peduli aku..mereka memberi melebihi yg kuinginkan.
Inilah penyejuk dari sahabat2ku yg menguatkanku saat itu..
.
.
.
***
-Kuatkan hatimu dg selalu mengingat Alloh Sya..rencana Alloh itu indah.
-Ayo...semangat Nisa!!jangan berlebihan menghadapi kesedihan.Jadilah seperti Nisa yg ana kenal..Ana yakin Nisa bisa melewatinya.
Alloh selalu menyayangimu ukhtiku..
-Nis,percayalah..Alloh akan meninggikan derajatmu kalo kamu bisa melewati ujian ini.
Semangat ya..
-Pelangi gak hanya sesuai dg warna kesukaan Nisa kan?!Pelangi gak hanya biru Nis..
Ada warna2 lain yg menjadikannya lebih indah.
Begitupun kehidupan..Gak selamanya sesuai yg Nisa harapkan.Tp yakinlah,Alloh selalu berikan warna yg lebih indah agar kita selalu bersyukur.
Anggap ujian ini salah satu warna-Nya..jalani semampu Nisa..
Keikhlasanmu lagi diuji Nis...
Semangat ya..
-Adikku,kalo keimanan kita sedang surut,mk cepat2lah beristighfar&ucapkan Laailaahaillallaah,karena bisa jadi syetan sedang senang dekat2 qt,tp bukan hanya diucapkan ukht,barengilah dg keikhlasan & mintalah supaya hati qt selalu terpaut pada-Nya,datangilh Allah di 1/3 malammu. Rindukanlah Allah ukht,rindu pada-Nya itu sangat indah.
InsyaAllah bsa menguatkan hati kita.
***
Subhanalloh..
Allohku..saatku terjatuh dalam kesedihan.Tak lain,hanya Kau sebaik-baiknya tempatku mengadu.
Selalu kuungkapkan semuanya padaMu..
Dan Kau berikanku banyak sahabat..Melalui perantara mereka Kau berikan aku kekuatan..Ya,sahabat2 yg selalu menguatkan hati ini..sahabat2 yg selalu kurindu nasihat2'y..sahabat2 yg selalu menjadi penyejuk bagiku.
Syukurku tak pernah henti untukMu.Terima kasih Alloh,Kau ciptakan mereka untukku....Kau ikatkan ukhuwah ini dalam ridhoMu.
Sungguh, aku mencintai mereka karenaMu..
(Luph u all c0z Alloh.. :D 310509)
Inginku berlari menujuMU..
Lalai..,
Terlalu lama bermain dalam kebimbangan.
Allohku..Kau tetap menenangkanku..
Inginku berlari menujuMu..
Meski pada kenyataannya belumlah seperti itu.
Aku masih merangkak untuk mendekatiMu..
Kau segera memelukku..
Sekuat tenaga kulakukan itu,
namun kusempat terjatuh..
Hingga hatiku pun tern0da..
Kau masih membangunkanku..
PadaMu kuadukan semua..
Gelisahku..rasaku..harapku.
Aku tersungkur dalam sujud,
MenemuiMu..
Kau membelaiku..
Kutahu Kau merindukanku Alloh...
Kau rindu air mataku..
Kau rindu d0'a2ku..
Kau rindu amalan2 baikku..
Kenapa baru kusadari ini?!?
Ampuni aku yg tlah lalai..
Ampuni aku yg tak mampu menundukkan hati..
Sungguh..,
Inginku berlari menujuMu..
Berlari dg segala keterbatasan iman yg kumiliki saat ini,
Mengejar ketertinggalan meski tak kan tergantikan..
Kau kuatkan langkahku..
Walau tersandung..
Kau tetap menyemangatiku..
Ya Rabb..
Segenap hati ingin kuucap..
Teguhkan hatiku..
agar aku bisa mencintai-Mu semampuku..
(Renungan saat hatiku tersandung..310509)
Ajari aku..
komunikasikan fikiran dan hati..
Ikhlas Nis.."
Ya Alloh...ternyata ini jawaban yg kubutuhkan.
IKHLAS...
Kata sederhana yg membuatku sadar,menyemangatiku tuk selalu melakukan sesuatu hanya karena-Mu..
Sungguh..,
Allohku...Ajari aku tuk bisa menancapkan keikhlasan dalam hati ini..
(Jazakillah atas spiritnya..Uhibbuki fillah ya ukhti..m0ga ukhuwah ini kan selalu terjaga...abadi hingga kita bertemu d Jannah-Nya..Amiin..)
Bila Al Qur'an bisa bicara !
Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra
Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ? Bila
engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan
diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu
Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu
Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Renungan hari ini
Terlihat begitu berat dalam proses menggapai tujuan.
Tetapi tidaklah seberat yg kita bayangkan.
Karena pintu itu adalah 'NAFSU'.
Dan kunci itu terdapat dalam diri kita sendiri,
'HATI...'.
Allah telah memberikan kunci itu pada kita agar kita dapat menggunakannya sebaik mungkin.
Setelah pintu itu kita buka...
Ikhtiar,do'a,dan tawakal akan membantu kita.., menuntun kita.., menjaga kita..,
agar kita tetap berada dalam jalan lurus bercahaya menuju Ridho Illahi..
Semangaaat!! Jangan sia2kan kunci yg telah Alloh anugrahkn pada kita.
Ayo cepat bergerak..kita buka pintu itu!!!
Terangkanlah hati kita...bercahayalah..bersinarlah..
Jaga hati..,jaga tekad kuat kita..,terbukalah pintu sukses kita!!!
InsyaAlloh...
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
(260409)
Be POSITIVE
If anyone tells me the truth I will accept and do not ever regret
If anyone hurts my heart I will stay calm and pray
If anyone gives me hope I will hold and do not keep it at bay
If anyone looks down on me I will take it easy and strengthen my heart
If anyone loses their temper I will take a deep breath and be quite
And
if anyone needs my help I will lend my hand and do the best
I care for everyone's feeling and desire.
-THINK POSITIVE-
Your life is your garden, your thoughts are the seeds. If your life isn't awesome, you've been watering the weeds.
_Terry Prince_
www.iluvislam.com
Berhentilah Jadi Gelas
belakangan ini selalu tampak murung.
"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di
dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya.
"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk
tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang
murid muda.
Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan
gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana
yang diminta.
"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata
Sang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit."
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air
asin.
"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru.
"Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih
meringis.
Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis
keasinan.
"Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat
tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau."
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa
bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa
asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah
di hadapan mursyid, begitu pikirnya.
"Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil
mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir
danau.
Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan
membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin
dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya
kepadanya, "Bagaimana rasanya?"
"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan
punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber
air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang
tersisa di mulutnya.
"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"
"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan
meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya,
membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah
dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.
Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus
kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai
untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang
dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun
demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang
bebas dari penderitaan dan masalah."
Si murid terdiam, mendengarkan.
"Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat
tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya
tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu
jadi sebesar danau."
(Sumber : Suluk – Blogsome, Motivasi_Net)
b'bagi ilmu yuk...
::::Eh sya,tw ga? T'nyta d dlm diri qta ni bnyk bgt k'mampuan trpndam'y.Unik!! Slh stu'y k'mampuan bwh sadar qta itu.Ana lupa lg,tp klo ga slh k'mampuan Einstein ky gtu aja baru 1,2,3 persen dr slrh k'mampuan'y.Gmn klo max 100 persen ya? Subhanallah...
Tinggal qta pLjri ja gmn cara'y m'gunakan bakat t'pendam qta itu..
Hehe.. Lmyan lah,brbgi ilmu..
:::Subhanalloh,mksi ilmu'y...sgt b'mnfaat u/ Ns.
Jd penasaran,bakat t'pendam Ns apa ya???!hehe..
Dalam Senyum....
Dan dalam senyum ada makna. Makna Illahi yang tercipta luas untuk makhluq termulia.
Pahamilah makna senyum. Dan senyum pun akan selalu ada.
Aku berusaha untuk itu!!
Ingat kawan....1 cm ke kanan dan 1 cm ke kiri...SENYUM simetris,,oke!!!!hehee...
Peta Sebuah Impian
Saat membuka pintu utama istana, betapa terperangahnya Fian,,karena didepannya masih terdapat banyak anak pintu dan lorong yang akan mengantarkannya ke sebuah ruangan yang menakjubkan atau bahkan menakutkan. Padahal Fian datang tanpa membawa apa-apa.....bahkan sebuah peta yang menggambarkan istana itu pun tak ada. Fian fikir, dengan semangatnya yang besar Fian akan mampu menjelajahi istana itu tanpa hambatan sedikitpun. Maka Fian pun mencoba menyusuri salah satu lorong yang ada di sudut sebelah kiri...”Mungkin impianku ada disana..!!!” bisiknya.
Dengan bersiul Fian berjalan sambil menikmati keindahan relief2 yang ada di sepanjang dinding lorong itu. Tahukah kau sahabat..??? ternyata siulan Fian mengganggu kenyamanan sekumpulan kelelawar yang sedang tertidur lelap disana. Kelelawar2 itu pun marah,,,dengan serempak mereka terbang menukik kearah Fian. Fian yang baru menyadari hal itu, lari terbirit-birit tanpa mempertimbangkan lorong mana yang Fian lalui. ”Ah, Yang penting aku bisa lolos dari serangan kelelawar2 itu...” tekad Fian. Fian pun berlari sekuat tenaga untuk menjauhi kelelawar2 itu. Tanpa disadari, ternyata Fian sudah jauh meninggalkan pintu utama.....ketika Fian mulai merasa aman, Fian beristirahat sambil berusaha menenangkan hatinya...
Namun tiba2 Fian tersentak....Fian kebingungan, Fian bahkan tak ingat sedikitpun lorong mana saja yang telah Fian lewati. Bagaimana Fian bisa kembali tanpa sebuah petunjuk???
-----------
Dari ilustrasi diatas....terpetik sebuah hikmah bahwa untuk mencapai sebuah tujuan yang kita impikan, kita memerlukan banyak persiapan dan arah yang jelas. Tentunya dengan serangkaian ikhtiar yang harus kita lalui. . . bagaimanapun, kita harus membuat sebuah peta yang akan menentukan tercapai atau tidaknya impian kita itu. Kalo tidak, saya yakin nasib kita akan sama dengan Fian yang kebingungan sendiri mencari jalan keluar dari istana.
Maka dari itu....yuk ah sahabat...kita sama2 menggambarkan persiapan apa saja yang harus kita jalani agar impian kita memiliki arah yang jelas. Jangan hanya bermimpi...goreskan semuanya dalam sebuah kertas,,,ciptakan sebuah peta...tempelkan hasilnya di dinding kamar kita...lihat, baca, renungi, dan amalkan...!!!!!!!!!!!!!!!
InsyaAlloh, setidaknya dengan hal itu diri kita akan lebih terpacu untuk bergerak melakukan aksi. Oia, semangat yang tidak dibarengi dg ilmu tidak akan memberikan hasil yang memuaskan lhooooo sahabat....untuk itu, kenapa Alloh mengharuskan setiap hamba2nya menuntut ilmu sebanyak mungkin.
Kita sama2 berdo’a yuk........seMoga Alloh selalu menguatkan hati kita ketika diri ini mulai payah dalam menghadapi rintangan......dan semoga Alloh selalu memberi kemudahan dalam setiap rintangan yang kita hadapi....Amin Yaa Rabbal ’Alamiiin.....”
SEMANGATTTTT...!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
(Jujur....Nisa tersindir dengan apa yang Nisa buat sendiri!!!!!Tapi mudah2an ini akan memotivasi Nisa untuk lebih giat lagi dalam mencapai impian yang Nisa inginkan. Harus ada follow up dari setiap kata yang Nisa tuliskan disini. InsyaAlloh......hanya Dia tempat Nisa bersandar...hanya Dia yang tahu seperti apa Nisa nantinya..yang terpenting sekarang adalah BERUSAHA...!!!!!)
NB : Buat sahabat yang mungkin punya hikmah lain dari ilustrasi Fian diatas....Tafadhol, Nisa tunggu masukannya. Kita sharing untuk kebaikan ya.....
ANTARA MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN DAN PERJUANGAN MENCARI ILMU…..
Pernah dengar komentar kaya gini? Kalo misalkan kita yang dinasihati seperti itu, apa perasaan kita? Ugh, yang pasti mah bete banget. Lagian apakah kesuksesan kita dalam menuntut ilmu harus ditandai dengan bekerja yang ngehasilin duit gede? Gak lha yaw!!!
Menuntut ilmu sangatlah diwajibkan bagi setiap muslim. Satu orang yang berilmu lebih baik dari seratus orang ahli ibadah. Bahkan Allah berjanji, akan meninggikan derajat orang yang berilmu dan akan memudahkan jalannya ke surga.
Ilmu gak akan habis dilindas zaman sobat! Bahkan sampai kita meninggal pun pahala ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir pada kita. Manfaat ilmu bisa menembus ratusan bahkan ribuan generasi. Sedangkan harta, paling cuma mentok sampe tujuh turunan. Manfaat ilmu jauh lebih tinggi kalo hanya diukur dengan keuntungan materi. Jika kita perhatikan, ternyata daya saing keilmuan generasi muslim saat ini, jauh lebih merosot dibanding keilmuan kaum muslim masa lampau. Penyebab utamanya hanya karena pemikiran kita bahwa ilmu yang kita cari hanyalah untuk mendapatkan keuntungan materi yang banyak.
Menuntut ilmu yang hanya bertujuan untuk mengeruk keuntungan materi , apa pun bentuknya tidak akan kekal dan tidak akan pernah menumbuhkan manfaat yang besar bagi diri kita maupun orang lain. Gak aneh kalo banyak anak pelajar yang merasa sulit ngedapatin kerja setelah mereka lulus. Mereka merasa putus asa duluan karena tuntutan balik modal setelah lulus sehingga tidak dapat memotivasi mereka, untuk terus bersemangat dalam memecahkan ilmu yang rumit dan menghasilkan karya baru. Apalagi biaya sekolah zaman sekarang yang muahal banget. Ukh, kayanya bikin mereka tambah puyeng aza. Entah darimana dan dari siapa kita ditanamkan bahwa tujuan sekolah yang tinggi adalah supaya kita mendapatkan gaji yang gede and kerjaan yang bagus.
Ilmu yang digali karena kesungguhan hati dan kesadaran yang penuh bahwa ilmu jauh lebih bermanfaat bagi harkat hidup kemanusiaan daripada menuntut ilmu sekedar ingin mendapat uang yang banyak, jauh lebih tinggi derajatnya dimata Allah. Lihat saja ilmu matematika dan astronomi yang digagas oleh Abul Wafa Muhammad al Buzjani di abad 940 M, ilmu optik yang ditemukan oleh Ibnu Haitam, Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan yang menemukan ilmu kimia, atau al-Khawarizmi penemu angka nol, dan serentetan penemu lainnya. Kerja keras mereka, sangatlah kita rasakan manfaatnya setelah beribu-ribu tahun lamanya mereka meninggal. Gagasan mereka, telah membuat manusia saat ini lebih maju, bisa ekspedisi ke luar angkasa, bahkan melakukan rekayasa genetika. Itulah pencarian ilmu yang sebenar-benarnya, demi menguak misteri kehidupan dan kemajuan peradaban manusia. Dengan bantuan tangan Allah, ilmu tersebut telah sampai manfaatnya pada berlapis-lapis manusia di seluruh penjuru dunia.
Bukan hanya kita yang dituntut untuk sadar dalam mencari ilmu, bahkan pemerintah pun berkewajiban memenuhi sarana-sarana pendidikan, sistemnya, dan orang-orang yang digaji untuk mendidik kita. Negara Islam sangatlah menghargai pendidikan. Contohnya mereka menerapkan sistem bebas biaya. Seperti Madrasah Al-Muntashiriah di Baghdad yang setiap siswanya menerima beasiswa berupa emas seharga 1 dinar (1 dinar = 4.25 gr emas). Selain itu,kebutuhan hidup mereka pun dijamin sepenuhnya oleh negara. Subhanallah, sungguh sejahteranya sistem pendidikan di negeri sana.
Beda banget sama sistem pendidikan di negara kita ini. Mulai dari biaya sekolah yang mahal, fasilitas belajar mengajar yang kurang memadai, atau nasib pengajarnya, selalu ada masalah. Selain itu, kurikulum nasional pun gak mampu mengatasi jutaan lulusan SMA yang terpaksa menganggur, karena tidak memiliki keterampilan untuk berwirausaha dan bekerja.
So, hayu ah, kita cari ilmu sebanyak-banyaknya. Yang penting kita selalu ikhlas dalam mencari ilmu, sabar menghadapi ujian ketika menimba ilmu and jangan malas-malasan. Insya Allah, ilmu yang kita cari gak bakalan sia-sia. Selain itu, kita harus bisa berbuat dan melihat dari sisi pandang baru, bahwa ilmu demi materi bukanlah tujuan satu. Ada sisi pandang lain yang lebih besar yaitu ilmu bisa merubah sesuatu yang gak baik menjadi lebih baik. Kita harus menerapkan sifat kerja keras dalam diri kita, seperti kerja kerasnya para Ilmuwan Islam demi kemajuan ilmu kaumnya. Sehingga pelajar Indonesia bisa lebih kreatuf dan maju and gak ketinggalan terus oleh negara-negara lain…Ok!!!
SEMANGATTTT…..
Om Rian…
Tiba-tiba HP-ku berderit, nyaris mengagetkanku. Segera kuraih Nokia 6600 kesayanganku.
“ Hallo..! Assalamualaikum, ada apa Bunda?” sapaku
“ Waalaikumsalam, Dinda! Gak ada apa-apa ko. Kamu udah sarapan belum?” Tanya Bunda di seberang sana.
“ Baru aja mu sarapan! Bunda kapan pulang? Dinda kesal ni sendirian terus di rumah!”
“ Bunda juga belum tau! Paling 1 atau 2 minggu lagi, Bunda pulang. Kan ada Bi Inah, masa kesal si?”
“ Tadi pagi Bi Inah pulang, katanya Mang Asep sakit. Ah Bunda! Ko pulangnya lama banget si? Oya Bun, boleh gak Dinda ajak Tiara nginap disini? Dinda kan takut tidur sendirian!”
“ Ya udah, boleh ko! Udah dulu ya, workshopnya udah dimulai tuh! Assalamualaikum, hati-hati di rumah ya sayang!”
“ Waalaikumsalam, sama-sama, Bun!” jawabku sambil menyimpan HP.
*****
“ Duh, Tiara mana ya? Ko belum datang juga?”
Tiba-tiba…( Tok..tok..tok..) “ Nah, pasti Tiara!” ujarku sambil membukakan pintu.
“ Tiara, kamu ko lama ba…. Om Rian??? Ko Om pulang? bukannya kemarin Om masih di Australia??” tanyaku kaget..
“ Assalamualaikum Dinda! kamu kaget ya? Maaf, Om gak sempat ngasih tau kamu kalo Om mu pulang! kebetulan Om libur kuliah satu bulan. Di Australia kan lagi musim semi!” ujar Om Rian.
“ Waalaikumsalam! Iya ni, Om Rian bikin Dinda kaget aja. O.. gitu ya! masuk yu Om.”
“ Makasih, Bunda sama Ayah kemana? Rumah ko sepi?”
“ Bunda ma Ayah lagi dinas di luar kota, jadinya Dinda sendirian di rumah! Eh..taunya Om datang, Dinda seneng banget lo Om! Dinda kangen banget ma Om. Ya udah, Om istirahat dulu gih! Terus jangan lupa mandi, badan Om bau banget!”
“ Ye…ni anak! Orang baru datang, langsung disuruh mandi.”
“ Aduh… ampun! Jangan nyubit donk, baru datang udah nyebelin!”
Om Rian pun masuk kamarnya sambil nyengir. Kuperhatikan dia sampai pintu. MasyaAllah, kepala Om Rian ko berdarah?? Aku pun segera mendekatinya, terlihat darah segar membasahi rambutnya. Ya Alloh… ada apa dengan Om Rian? Aku nyaris berteriak, kaget. Tapi tiba-tiba HPku bergetar ‘1 new message’ “ Din, kayanya aku ga jadi ke rumah kamu. Ibu ngadak-ngadak sakit, gak apa-apa kan Din? Sorry!”. Kubaca SMS dari Tiara, aku pun segera membalasnya.
“ Din, tolong dong jemur handuk Om!” teriak Om Rian dari kamar, refleks aku pun kaget.
“ Iya Om, sebentar! Dinda lagi balas SMS teman dulu ni, lagian diluar kan hujan!”
“ Cie…teman apa teman? jadi curiga nih. Kamu punya pacar ya? Ya udah, Om gak jadi jemur handuknya deh!”
“ Ye.. main curigaan aja! Pacar??? Gak juga ko! Nah..gitu donk, Dinda kan gak jadi repot.”
“ Dinda keponakan Om yang cantik, bukannya Om curiga! Tapi, Om mu pesan ma kamu. Kamu harus belajar yang benar, jangan dulu deh pacaran! Kalo kamu udah sukses kan enak. Jodoh mah tar juga datang sendiri, Okey!” nasihat Om Rian
“ Iya Omku yang baik, Dinda mau belajar yang benar and gak bakalan pacaran dulu deh!” janjiku sama Om Rian.
“ Oya Din, jalan-jalan keluar yuk! Om lapar ni.. gimana kalo kita ke restoran Sunda. Om kangen banget ma pasakan Sunda. Lagian di Australia mah makanannya gak bersahabat di lidah, gak variatif juga menurut om.” keluh Om Rian
“ Iya ni, Dinda juga lapar. Yu akh…. Eh, bentar dulu Om! Kesananya pake apa? Pake motor Dinda aja ya!”
“ Ya udah, kamu ambil kuncinya gih! Biar Om yang nyetir.”
Aku segera berlari ke kamar untuk mengambil kunci. Kuberikan kunci motorku pada Om Rian. Om Rian pun langsung tancap gas.
Setibanya di restoran, kami disambut hangat oleh para pelayan. Karena perut kami udah keroncongan banget, kami segera memesan makanan and langsung makan. Kulihat Om Rian makan dengan lahap. Tapi… darah yang tadi aku lihat di kepalanya ko hilang??? Lagian, kenapa wajahnya pucat ??? Akh, mungkin cuma kecapain, jarak Australia-Indonesia kan jauh banget. Tapi darah itu bikin aku makin penasaran.
“ Din, ko malah melongo sih? Ayo makan!” tiba-tiba Om Rian membuyarkan lamunanku.
“ Eh...i…iya Om!” jawabku.
Setelah perut kami terisi penuh, kami pun segera pulang. Sepanjang perjalanan, aku terus memikirkan kejadian itu. Akhirnya kuputuskan untuk menanyakannya sama Om Rian, nanti setibanya di rumah.
“ Ukh, masuk yu ah Din! Om udah kedinginan banget nih!” ajak Om Rian setelah menyimpan motorku di garasi.
Kami segera menuju ruang tengah dan segera menonton kartun Tom and Jerry. Ternyata selera Om Rian masih kaya anak kecil. Tiba-tiba, aku teringat akan niatku tadi,
“ Om, wajah Om ko pucat banget? Om cape ya? istirahat dulu gih, Dinda ambilin selimut ya biar Om gak kedinginan.” Tawarku.
“ Gak usah Din, disini udah hangat ko! Om pucat ya? Tapi, Om gak apa-apa ko. Swear…!”
“ Oh… ! tapi, boleh gak Dinda nanya sesuatu ma Om????”
“ Emang kamu mu nanya apa Dinda? kayanya serius banget ni!”
“ Gini… tadi, Dinda ngeliat darah di kepala Om! Om sakit ya???”
“ Akh, kamu salah liat kali! Coba deh perhatiin sekarang, apa kepala Om masih ada darahnya? Gak kan?”
“ Iya si! Tapi, tadi Dinda bener-bener liat ko Om!”
“ Ya udah, jangan terlalu dipikirin. Mungkin kamu cuma berhalusinasi!” pinta Om Rian.
“ Tapi, Dinda khawatir banget sama Om!”
“ Udah…! tuh liat, kartunnya lucu banget!”
Aku pun segera membalikan kepalaku ke arah TV. Tapi, rasa penasaran itu mendorongku untuk bertanya sekali lagi sama Om Rian. Sayang, Om Rian tidur. Akhirnya kuurungkan niat tersebut. Kupandangi Om Rian, dia memang sosok cowo yang ideal. Bayangin deh, punya wajah ganteng, soleh, bahkan otaknya pun bener-bener kaya Einstein. Kuliahnya aja di Trinity College Melbourne Australia, dapat beasiswa lagi. Wow… keren banget kan! Pasti banyak cewe yang naksir. Ah, kalau aja aku punya suami kaya Om Rian, pasti aku bangga banget. He… masih anak SMP ko udah mikirin nikah ya??
Saking serunya ngelamun, gak terasa aku jadi pengen ikutan tidur.
*****
( Tok…Tok…Tok ) tiba-tiba sebuah ketukan pintu membangunkanku. Tapi, Om Rian mana ya? ah, mungkin lagi sholat. Kebetulan aku lagi haid, jadinya aku gak sholat. Ketukan pintu itu terdengar lagi, aku pun segera menuju ruang tamu dan membukakan pintu.
“Bunda….?”
Seketika itu Bunda langsung memelukku.
“ Ada apa Bunda? Bunda ko nangis? Lagian kenapa Bunda udah pulang? bukannya tadi Bunda bilang seminggu lagi?” tanyaku sewot
“ Sayang, Bunda harap kamu gak kaget dengar berita yang Bunda bawa!”
“ Ada apa si? Dinda bingung ni Bun!”
Bunda pun segera mengajakku duduk di sofa.
“ Sayang, semalam Om Rian kirim E-mail sama Bunda katanya hari ini dia mu pulang. Tapi, barusan Bunda dapat telepon dari bandara di Australia. Katanya pesawat yang Om Rian naiki tergelincir. Dan Om Rian…Om Rian meninggal Dinda, hiks…” cerita bunda sambil terus menangis.
“ Ah, mereka salah liat mungkin Bun! Om Rian udah datang ko..liat aja deh Bun!” segera kutarik tangan Bunda menuju kamar Om Rian akan kutunjukan bukti kalo Om Rian benar-benar sudah pulang.
Tapi, hatiku sungguh kaget. Kamar Om Rian masih seperti dulu sebelum dia pulang. Langsung kuperiksa lemari Om Rian, kosong… Lalu, koper yang tadi aku simpan mana? Merasa belum yakin, aku pun mengajak Bnda ke ruang tengah, yang ada cuma bantal yang tadi kupakai. Bungkus Phitato yang tadi Om Rian makan ko gak ada??? Om Rian dimana???
Seketika itu darahku seakan berhenti mengalir. Astaghfirulloh… Om Rian…!Aku pun memeluk Bunda dengan erat dan menangis sejadi-jadinya.
(Cerpen Nisa yang pertama nih…waktu itu masih kelas 2 SMP…Afwan ya kawan kalo alurnya masih ga nyambung..he2)
Hujan dan Kadar Curahannya
Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan mendapatkan temuan yang mengejutkan berkenaan dengan proses pembentukan awan hujan. Terbentuknya awan hujan yang mengambil bentuk tertentu, terjadi melalui sistem dan tahapan tertentu pula. Tahap-tahap pembentukan kumulonimbus, sejenis awan hujan, adalah sebagai berikut:
* Tahap pertama adalah pergerakan awan oleh angin. Awan-awan dibawa, dengan kata lain, ditiup oleh angin.
* Tahap kedua adalah pembentukan awan yang lebih besar: Kemudian awan-awan kecil (awan kumulus) yang digerakkan angin, saling bergabung dan membentuk awan yang lebih besar.
* Dan tahap ketiga berupa pembentukan awan yang bertumpang tindih. Ketika awan-awan kecil saling bertemu dan bergabung membentuk awan yang lebih besar, gerakan udara vertikal ke atas terjadi di dalamnya meningkat. Gerakan udara vertikal ini lebih kuat di bagian tengah dibandingkan di bagian tepinya. Gerakan udara ini menyebabkan gumpalan awan tumbuh membesar secara vertikal, sehingga menyebabkan awan saling bertindih-tindih. Membesarnya awan secara vertikal ini menyebabkan gumpalan besar awan tersebut mencapai wilayah-wilayah atmosfir yang bersuhu lebih dingin, di mana butiran-butiran air dan es mulai terbentuk dan tumbuh semakin membesar.
Ketika butiran air dan es ini telah menjadi berat sehingga tak lagi mampu ditopang oleh hembusan angin vertikal, mereka mulai lepas dari awan dan jatuh ke bawah sebagai hujan air, hujan es, dan sebagainya.
Fakta lain yang diberikan dalam Alquran mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az-Zukhruf sebagai berikut, ""Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)." (QS Az-Zukhruf [43]: 11).
Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 trilyun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut "ukuran atau kadar" tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.
Per tahunnya, air hujan yang menguap dan turun kembali ke Bumi dalam bentuk hujan berjumlah tetap, yakni 513 triliun ton. Jumlah yang tetap ini dinyatakan dalam Alquran dengan menggunakan istilah "menurunkan air dari langit menurut kadar". Tetapnya jumlah ini sangatlah penting bagi keberlangsungan keseimbangan ekologi dan, tentu saja, kelangsungan kehidupan ini. Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Alquran.
Sumber: http://www.republika.co.id
Kegelapan dan Gelombang di Dasar Lautan
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (QS An-Nuur [24]: 40)
Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans. Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)
Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.
Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam" digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Alquran, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.
Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An-Nuur "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan…" mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Alquran yang lain.
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang "terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda." Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya.
Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205)
Pernyataan-pernyataan dalam Alquran benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An-Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Alquran adalah kalam Allah.
Sumber: http://www.republika.co.id, 01 Februari 2008
Biomimetika: Ibrah dari desain alam
Sebelum ilmuwan serta pakar penelitian dan pengembangan memulai suatu proyek baru, mereka biasanya mencari contoh atau model pada makhluk hidup, dan meniru sistem dan desain makhluk hidup tersebut. Dengan kata lain, mereka mengamati dan mempelajari rancangan-rancangan yang diciptakan di alam oleh Allah, dan, setelah terilhami olehnya, mereka pun lalu mengembangkan teknologi baru mereka sendiri. Pendekatan ini telah melahirkan biomimetics atau biomimetika, cabang baru ilmu pengetahuan yang mencoba meniru makhluk hidup. Baru-baru ini, cabang ilmu pengetahuan ini telah secara luas diterapkan dalam dunia teknologi.
Biomimetika mengacu pada seluruh bahan, perlengkapan, cara kerja, dan sistem yang dibuat manusia untuk meniru sistem yang ada di alam. Masyarakat ilmiah kini merasakan kebutuhan yang sangat besar terhadap perangkat semacam itu, khususnya dalam bidang nanoteknologi, teknologi robot, kecerdasan buatan, kedokteran, dan militer. Biomimikri pertama kali dikemukakan oleh Janine M Benyus, seorang penulis dan pengamat ilmiah dari Montana. Gagasan ini kemudian dikaji oleh oleh banyak orang dan mulai dapat diterapkan dalam sejumlah hal.
David Oakey, perancang strategi produk untuk Interface Inc, sebuah perusahaan yang menerapkan desain di alam untuk meningkatkan mutu produk dan produktivitas, mengatakan, Alam adalah guru saya untuk bisnis dan desain, sebuah panutan cara hidup. Sistem yang dimiliki alam telah bekerja dengan baik selama jutaan tahun Biomimikri adalah sebuah cara belajar dari alam.
Para ilmuwan yang mulai menyukai gagasan yang cepat menyebar ini mempercepat kajian mereka dengan menggunakan desain yang tak tertandingi dan tanpa cacat yang dimiliki alam sebagai contoh acuan. Dengan menggunakan sistem di alam sebagai contoh acuan, kita dapat menciptakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan yang digunakan saat ini.
Janine M Benyus, yang percaya bahwa model-model di alam sepatutnya ditiru, dan memberikan sejumlah contoh berikut dalam bukunya, Biomimicry: Innovation Inspired by Nature (Biomimikri: Karya Baru yang Terilhami oleh Alam): burung kolibri melintasi Teluk Mexico dengan menghabiskan kurang dari 3 gram bahan bakar; capung mampu bermanuver melebihi helikopter tercanggih kita; sistem pemanas dan pengatur udara di dalam sarang rayap jauh lebih baik dari segi perangkat dan penggunaan energi dibandingkan buatan manusia; pemancar frekuensi tinggi kelelawar bekerja lebih baik dan lebih peka daripada sistem radar kita sendiri; ganggang penghasil cahaya mencampur aneka zat kimia untuk menjadikan tubuh mereka bercahaya; ikan dan katak Kutub Utara membeku padat dan kemudian dapat hidup kembali, karena mampu menjaga organ tubuhnya dari kerusakan akibat proses pembekuan es; dan bunglon dan gurita dengan cepat mengubah pola dan warna kulit mereka untuk menyelaraskan diri dengan lingkungan sekitar.
Cara kerja dan rancangan makhluk hidup di alam yang mengagumkan ini, sebagian kecil di antaranya telah kita sebut, berkemungkinan dikembangkan untuk memperkaya teknologi di beragam banyak bidang. Kemungkinan pengembangan ini menjadi semakin tampak nyata seiring dengan semakin bertambahnya perbendaharaan pengetahuan dan sarana teknologi kita.
Seluruh satwa memiliki banyak ciri dan sifat yang memukau manusia. Sebagian memiliki bentuk hidrodinamik yang sangat baik yang memungkinkan mereka bergerak di perairan, dan sebagian lagi menggunakan pengindraan yang terlihat sangat asing bagi kita. Kebanyakan dari ini semua adalah sifat-sifat yang baru dijumpai pertama kali oleh para peneliti, atau, lebih tepatnya, yang hanya mereka temukan baru-baru ini saja. Seringkali, para ilmuwan terkemuka dari bidang-bidang seperti teknologi komputer, teknik mesin, elektronika, matematika, fisika, kimia, dan biologi sangat dibutuhkan untuk saling dipertemukan dalam rangka meniru satu sifat saja dari suatu makhluk hidup.
Para ilmuwan takjub ketika menghadapi kenyataan bahwa rancang bangun dan sistem tak tertandingi yang mereka temukan seiring dengan bergantinya hari. Mereka mewujudkan kekaguman ini dan menjadi terilhami untuk membuat beragam teknologi baru untuk kemaslahatan umat manusia. Kini kita menyaksikan teknologi yang sedang berkembang, yang sedikit demi sedikit menemukan keajaiban-keajaiban penciptaan dan menerapkan desain luar biasa yang dimiliki makhluk hidup, sebagaimana yang terjadi pada biomimetika. Subhanallah, Maha Suci Allah.
Sumber: http://www.republika.co.id, 28 Desember 2007
Kisah 2 ekor kodok
Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Malangnya, dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Kodok-kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati.
Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.
Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati.
Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha
dan mati saja.
Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil. Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.
Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?" Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan
bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli.
Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut.
Apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas?
Kata-kata positif yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari. Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa yang akan diucapkan.
Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan.
Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya
bangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, kemalangannya.
Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh
van.9f.com
Berpikir Sederhana
Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan terbang hinggap di atas pohon kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, kelelawar itu pasti bisa diperolehnya. Tetapi si pemburu berpikir, "untuk apa merepotkan diri dengan seekor kelelawar? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar?"
Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti di depannya bahkan menjilat-jilat ujung tombaknya tetapi ia berpikir, "Ah, hanya seekor kancil, nanti malah tidak ada yang makan, sia-sia." Agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburupun mulai siaga penuh,tetapi ternyata, ah... kijang. Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia menunggu, tetapi tidak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur.
Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi ia sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget. Spontan ia berteriak, Rusa!!!" sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.
Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami. Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.
Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup, yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang alim, baik, pintar dan sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.
Mencari Kebahagiaan
Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha
meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada. Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.
Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri. Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata ada teman yang sejati. Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan. Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan nomor satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.
Kebahagiaan bersumber dari dalam diri kita sendiri. Jikalau berharap dari orang lain, maka bersiaplah untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk dikhianati. Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri,mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.
Percayalah kepada Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati. Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari. Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.
HIKMAH...
Orang bijak akan selalu belajar kapanpun ia sanggup, sementara orang bodoh hanya akan belajar ketika ia terpaksa.
Seseorang memang tidak bisa mengubah nasibnya dalam semalam, namun perubahan nasibnya dapat dimulai sejak malam itu.
Satu mesin dapat menggantikan fungsi 50 orang dengan skill yang biasa-biasa saja. Namun tidak ada satu mesinpun yang dapat menggantikan fungsi orang yang memiliki keahlian luar biasa.
Jika orang yang anda kenal atau buku yang anda baca masih sama, mungkin dalam lima tahun kedepan nasib anda juga akan sama.
Jadilah orang yang baik tetapi jangan bodoh, jadilah orang tegas tapi jangan kasar, jadilah orang yang bijak tapi jangan lemah.
( sumber : A.N Ubaedy, "Berkarir di Era Global", Elexmedia Jakarta).
SYUKUR....
Ada dua hal yang kadang membuat kita lupa untuk bersyukur, pertama terlalu fokus pada apa yang kita inginkan dan melupakan apa yang telah kita dapatkan. Sesungguhnya apa yang kita inginkan belum tentu baik untuk diri kita, namun apa yang telah kita dapatkan itu adalah yang terbaik untuk kita.
Kedua, terlalu sering membanding-bandingkan apa yang tidak kita miliki dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Seharusnya bandingkanlah apa yang kita miliki dengan apa yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Kalau dua perkara diatas dapat kita atasi dengan benar, maka subhanallah…. ternyata hidup ini akan senantiasa dipenuhi dengan rasa syukur.
HATI...
Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.
Semuanya itu haruslah berasal hatimu.
My-Poetry
Ada serunai kisah pilu yang kuingat
Kisah sebuah pagi yang gelap
Pagi itu.. aku terduduk tanpa tahu kapan kembali berdiri
Aku terdiam tanpa tahu kapan kembali mengucap
Aku berfikir tanpa tahu kapan akan bertindak
Rabby….
Aku ingat tapi aku tak sadar,
Aku tahu tapi aku tak paham,
Aku salah namun belum pernah memperbaiki..
Allahu Rahim…Ridhoi aku,
Atas apa yang kutangisi
Atas semua yang kusesali.
PerJaLanan
Siluet senja memapahku dalam keheningan
Mengorek hitam tatkala sunyi merayap
Sendiri disini,,mentafakuri pendakian menuju puncak keikhlasan,
Akankah kucapai??
Sementara dibawah, jurang-jurang hina masih menganga.
Perjalanan harus kutapaki sendirian
Diantara gundukan batu yang mengoyak harapan,
Tak apa bagiku…..
Karena disana, kedamaian melambai..
Menguatkanku,
Dalam pencarian cinta-Mu
Dalam Lukisan-Lukisan Malam....
Segores kisah hidup ingin kuungkap
Pada-Mu...hanya untuk-Mu.
Aku yakin Kau pun tahu..
Bahwa saat itu ada irama kalbu yang kulantunkan
Ya, sebuah nyanyian hati tanpa iringan nada
Hanya alunan harapan yang terdengar sumbang
Namun terasa sejuk untuk dimaknai
Saatku bersujud menghadap–Mu
Menyambut mahabbah-Mu
Sang cinta sejati
Yang takkan pernah terganti.
Hidupku Bukan Hanya Milikku
Setiap hari aku terbangun dari lelapnya tidur dengan sebuah kehidupan baru, setiap saat dengan rasa bangga aku katakan : "Ini Hidupku",
dan karenanya aku tidak ingin orang lain masuk dan mencampurinya, aku ingin bebas melakukan apa saja yang aku mau, aku ingin dapat melakukan apa saja yang aku suka, karena ini adalah hidupku sendiri, tanpa pernah menyadari kalau hidupku ternyata bukan hanya milikku seorang sama sekali.
Hidupku adalah milik Illahi,
karena Dia yang menciptakanku, menyulamku menjadi janin mungil dalam rahim ibuku, meniupkan nafas kedalam hidungku, mengalirkan darah kedalam pembuluhku, dan karena akhirnya aku akan kembali ke pangkuan-Nya.
Hidupku adalah milik ibuku,
karena dia telah mengandung, melahirkan dan menyusuiku, dia mengisi hatiku dengan cintanya, dan menampung air mataku dengan tangan sucinya, karena dia berjanji berjalan disampingku sampai akhir hayatnya.
Hidupku adalah milik ayahku,
karena dia menjaga dan melindungiku sejak kanak-kanakku, dia membuatku bisa hidup dan berkembang, dengan pengorbanan dia tidak bisa selalu berada di dekatku. ya , tapi dia berjanji selalu ada untuk mengangkatku saat terjatuh.
Hidupku adalah milik saudara-saudariku,
karena mereka mencintaiku seolah aku adalah bagian dari tubuh mereka,
menangis dan tertawa bersamaku.
Hidupku adalah milik suamiku kelak,
karena aku telah berjanji didepan Tuhan dan dunia, bahwa aku akan bersamanya selama jantungku masih berdenyut, karena untuk aku, dia telah meninggalkan dunianya jauh di belakang, hidup, bernafas, tersenyum, dan bersedih denganku.
Hidupku adalah milik anak-anakku kelak,
karena Tuhan pernah berbisik kepadaku : "ini adalah milik-Ku, kutitipkan kepadamu, dan buktikan cintamu kepada-Ku lewat keberadaan mereka",
Karena anak-anakku selalu menunggu kepulanganku.
Hidupku adalah milik sahabat-sahabatku,
milik mereka yang menanyakan kabarku,
mereka yang tersenyum padaku,
mereka yang mau menampung bebanku,
mereka yang menepuk pundakku,
mereka yang bahagia denganku,
mereka yang mentertawai kebodohanku,
mereka yang selalu mengharapkan kehadiranku,
mereka yang berjalan di sampingku,
mereka yang mengatakan ”Aku Mencintaimu Karena Alloh”,
Karena kesedihanku akan menjadikan hari terasa suram bagi mereka, dan kegembiraanku akan menjadi penambah semangat bagi mereka,
karena sakitku akan terasa sakit juga bagi mereka,
dan senyumku akan menjadi senyum mereka pula.
Betapa bodohnya bila dalam hidupku, aku menganggap hidupku hanya milikku sendiri. Padahal setiap detik hidupku adalah milik Alloh, milik mereka yang mencintaiku dan menyayangiku, milik mereka yang menungguku, dan milik mereka yang pernah, sekarang dan akan ada dalam hidupku.
Hidup ini begitu indah, maka buatlah menjadi lebih indah dengan melakukan segala sesuatu yang indah untuk semua orang.
(Tulisan ini aku dapat dari sahabat Fupei-ku... Syukron katsir...)