Rabu, 27 Januari 2010

Selalu Ada Beda

selalu ada beda
antara HATI-HATI dan RAGU-RAGU
hati-hati adalah keberanian melangkah
dengan menyadari bahaya
sedang ragu-ragu adalah
pada dasarnya kita tak memiliki keberanian
untuk melangkah

selalu ada beda
antara YAKIN dan NAIF
yakin adalah semangat hati
yang membersamai kebenaran
sedang naif adalah hawa nafsu
yang dicarikan pembenaran

-Salim A. Fillah-

Sabtu, 09 Januari 2010

Aku dan tangis mereka

Lama tak bersua tangis
Pelupuk terasa kering tiada beningnya tetesan
Bukan tak ingin
Namun jika kutumpahkan
Aku takut semua terurai hanya karena dunia,tanpa keimanan.
....
Malu, mengenang tangis seorang kaya
Ketika sahabat'y bertanya sebab
Ia menjawab,
'Tangisku bkn karena dunia, sungguh aku takut termasuk orang2 yang dipercepat kebaikannya di dunia dan ditahan dari sahabat2 karena banyaknya hartaku!'
....
Aku,terkadang masih berbaur dengan sifat2 dunia,
bahkan bulir tangisku terbuang sia-sia karenanya.
...
Malu, mengingat seorang pemimpin
Yang banyak tersedu karena takut padaNya.
Bergetar hebat hatinya dalam bilangan ayat yang ia bacakan,
Hingga butir bening itu berderai membasahi janggutnya
Hingga tenggorokannya hampir tercekik dan terjatuh dalam tangis..
mengetahui dahsyatnya adzabMu.
...
Aku,sering melantunkan ayatMu
Namun sedikit memahami
Seakan sulit mengiringinya dengan tangis karenaMu.
...
Menangislah wahai diriku,
Karena air matamu sungguh dirindukanNya.
Biarkan bulir itu mengalir
menyatu dengan rasa takut
Bercampur rasa malu
Pada Dia..
Hanya untukNya.

(daLam renungan 070110)

Selalu Ada Beda

selalu ada beda
antara HATI-HATI dan RAGU-RAGU
hati-hati adalah keberanian melangkah
dengan menyadari bahaya
sedang ragu-ragu adalah
pada dasarnya kita tak memiliki keberanian
untuk melangkah

selalu ada beda
antara YAKIN dan NAIF
yakin adalah semangat hati
yang membersamai kebenaran
sedang naif adalah hawa nafsu
yang dicarikan pembenaran

-Salim A. Fillah-

Aku dan tangis mereka

Lama tak bersua tangis
Pelupuk terasa kering tiada beningnya tetesan
Bukan tak ingin
Namun jika kutumpahkan
Aku takut semua terurai hanya karena dunia,tanpa keimanan.
....
Malu, mengenang tangis seorang kaya
Ketika sahabat'y bertanya sebab
Ia menjawab,
'Tangisku bkn karena dunia, sungguh aku takut termasuk orang2 yang dipercepat kebaikannya di dunia dan ditahan dari sahabat2 karena banyaknya hartaku!'
....
Aku,terkadang masih berbaur dengan sifat2 dunia,
bahkan bulir tangisku terbuang sia-sia karenanya.
...
Malu, mengingat seorang pemimpin
Yang banyak tersedu karena takut padaNya.
Bergetar hebat hatinya dalam bilangan ayat yang ia bacakan,
Hingga butir bening itu berderai membasahi janggutnya
Hingga tenggorokannya hampir tercekik dan terjatuh dalam tangis..
mengetahui dahsyatnya adzabMu.
...
Aku,sering melantunkan ayatMu
Namun sedikit memahami
Seakan sulit mengiringinya dengan tangis karenaMu.
...
Menangislah wahai diriku,
Karena air matamu sungguh dirindukanNya.
Biarkan bulir itu mengalir
menyatu dengan rasa takut
Bercampur rasa malu
Pada Dia..
Hanya untukNya.

(daLam renungan 070110)